Ciri-ciri ASI basi perlu diketahui agar bayi tidak mengalami keracunan makanan. Tanda ASI yang sudah basi bisa Anda perhatikan mulai dari rasanya hingga baunya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Des 2019
Ciri-ciri ASI basi dapat dilihat dari tekstur, bau, hingga rasanya
Table of Content
Ciri-ciri ASI basi bisa dilihat dari rasa, tekstur, warna, hingga baunya. Selain mengenali ciri-ciri ASI basi, Ibu juga perlu mengetahui ciri-ciri ASI yang normal. Hal ini berguna agar program ASI eksklusif pun lancar.
Advertisement
Sebab, tidak semua air susu memiliki ciri yang sama. Perbedaan rasa serta tekstur normal terjadi, tergantung dari makanan yang dikonsumsi oleh Ibu maupun usia bayi.
Jika Anda menyimpan ASI perah untuk bayi, pastikan bahwa susu yang disimpan masih dalam keadaan baik sebelum diberikan pada Si Buah Hati. Berikut ini ciri-ciri ASI basi yang perlu dikenali.
Rasa ASI sebenarnya bisa berbeda-beda tergantung dari asupan makanan yang dikonsumsi ibu. Proses membekukan ASI perah dan cara mencairkan ASI beku juga dapat membuat rasa ASI berubah.
Namun, ada satu rasa yang bisa diidentifikasi sebagai ciri-ciri ASI basi, yaitu rasa asam yang tajam. Jadi, sebaiknya Anda coba dahulu ASI perah yang disimpan sebelum memberikannya pada bayi.
Selain dari rasa, Anda juga perlu memperhatikan bentuk serta tekstur ASI sebelum memberikannya pada bayi.
ASI perah yang disimpan di kulkas biasanya akan terpisah menjadi dua lapisan. Pada lapisan yang mengandung lemak, posisinya berada di atas. Sementara, lapisan yang lebih berair berada di bagian bawah.
Pada ASI yang masih baik kondisinya, kedua lapisan tersebut akan kembali tercampur saat Anda sedikit mengocoknya.
Namun, jika saat mencampurnya kembali ASI tidak tercampur dengan baik dan terdapat gumpalan yang mengambang, maka ASI tersebut sebaiknya tidak diberikan ke bayi. Hal tersebut artinya menunjukkan bahwa tanda ASI basi pun sudah terlihat.
Baca Juga
ASI yang dibekukan umumnya akan memiliki bau serupa sabun atau sedikit asam saat kembali dicairkan.
Hal ini disebabkan oleh kandungan enzim lipase dalam ASI. Sebenarnya, susu tersebut pun masih aman untuk diminum bayi.
Namun, jika bau asam pada ASI sudah cukup kencang seperti bau susu sapi yang basi, maka Anda sebaiknya tidak memberikannya pada Si Kecil. Sebab, hal tersebut juga merupakan tanda ASI basi.
Perhatikan perubahan warna pada ASI. Hal ini pun bisa menjadi tanda ASI basi. Kunci utama warna ASI basi adalah peralihan warna yang drastis.
Jika ASI menunjukkan warna putih sesaat setelah diperah, maka ciri-ciri ASI basi yang telah disimpan terlalu lama akan terlihat kehijauan atau bahkan abu-abu.
Untuk dapat mengetahui ciri-ciri ASI basi lebih rinci lagi, Anda juga perlu mengetahui perbedaannya dengan ASI biasa.
Sebab, air susu yang biasa pun bisa memiliki rasa, tekstur, dan bau yang berbeda-beda.
Rasa ASI berbeda dari rasa susu sapi yang biasa Anda minum. Sebagian orang menggambarkan rasanya seperti susu almond dengan rasa yang sedikit manis.
Namun, ada juga menggambarkannya dengan rasa yang berbeda.
Rasa ASI tiap ibu bisa berbeda-beda, tergantung dari makanan yang dikonsumsi dan waktu keluarnya ASI. Bagi beberapa ibu dan orang dewasa yang pernah mencicipinya, ASI terasa seperti:
Bagi kebanyakan orang, ASI yang diproduksi disebut berbau sedikit seperti susu sapi, tetapi lebih ringan dan manis.
Seperti yang telah disebutkan di atas, sedikit bau asam atau bau seperti sabun juga normal bagi ASI yang sudah pernah dibekukan sebelumnya.
Umumnya, tekstur ASI terlihat lebih encer jika dibandingkan dengan susu sapi. Jadi, jika ASI perah yang Anda simpan memiliki tekstur kental dengan gumpalan-gumpalan di atasnya sebaiknya jangan diberikan pada bayi.
Jika terdapat ciri-ciri ASI basi pada air susu ibu yang dikonsumsi, bayi akan berisiko mengalami keracunan makanan.
Berdasarkan studi yang diterbitkan pada jurnal Acta Medica Indonesia, anak-anak lebih rentan mengalami keracunan makanan.
Sebab, jika ada tanda ASI basi, ASI akan terkontaminasi bakteri, virus, ataupun parasit. Penelitian ini juga menyatakan, gejala umum yang terjadi jika bayi keracunan akibat mengonsumsi air susu dengan tanda ASI basi adalah mual, muntah, diare, dan kolik perut.
Jika keracunan berlanjut, Si Kecil pun akan mengalami dehidrasi, dan gangguan elektrolit.
Untuk itu, agar terhindar dari risiko keracunan makanan, kenali ciri-ciri ASI secara saksama.
Cara memerah dan menyimpan ASI berpengaruh besar untuk daya tahan ASI. Berikut ini tipsnya untuk Anda, agar ASI tidak cepat basi.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memerah atau memompa ASI, yaitu:
Ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan saat menyimpan ASI agar air susu tidak cepat basi. Untuk itu, inilah tahapan menyimpan ASI sebagai cara menjaga ASI agar tidak basi:
Baca Juga
Ciri-ciri ASI basi perlu diketahui sebagai cara agar Anda lebih maupun lebih berhati-hati dalam menyimpan maupun memberikannya kepada Si Kecil.
Agar tanda ASI basi bisa terdeteksi sebelum bayi mengonsumsinya, Anda bisa mengamati warnanya, baunya, cicipi sedikit, ataupun coba kocok perlahan ASI. Hal ini berguna untuk memastikan air susu dalam kondisi baik.
Jika Anda masih ragu dengan ciri-ciri ASI basi yang Anda temui, konsultasikan pada konselor laktasi maupun dokter anak melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Jika Anda ingin melengkapi keperluan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Direct breastfeeding (DBF), alias menyusui langsung, disebut mampu meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak secara signifikan. Tak hanya itu, ini dia beberapa manfaat menyusui langsung lainnya.
7 Feb 2022
Buah pelancar ASI antara lain pepaya hijau, sawo, kurma, strawberry, jeruk, dan mangga. Buah yang bagus untuk ibu menyusui tersebut berfungsi sebagai galaktagog, yaitu pelancar ASI. Hal ini dikarenakan buah-buahan tertentu mampu merangsang hormon yang memproduksi ASI, seperti hormon prolaktin.
4 Mar 2023
ASI tersumbat jika dibiarkan akan menyebabkan mastitis yang memberikan rasa nyeri karena infeksi. Cara mengatasi ASI yang tersumbat salah satunya adalah dengan terus menyusui.
22 Sep 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved