Penyebab BAB bayi berlendir bisa dipicu oleh gangguan kesehatan, seperti diare, alergi makanan, infeksi, hingga gangguan intususepsi. Cari tahu juga bagaimana cara mengatasinya berikut ini.
3.43
(484)
11 Feb 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
BAB bayi berlendir diakibatkan adanya gangguan kesehatan tertentu
BAB bayi berlendir menjadi salah satu indikator kesehatan bayi. Biasanya, pup bayi berlendir terjadi karena bagian dari perkembangannya seperti tumbuh gigi hingga mengalami masalah pencernaan, seperti diare, alergi makanan, infeksi, menyusui terlalu sebentar, cystic fibrosis, atau steatorea.
Advertisement
Sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir yang belum sempurna membuat mereka lebih rentan sakit. Ketika bayi menunjukkan suatu gejala seperti feses berlendir seperti ingus, orang tua tentu akan merasa khawatir.
Apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya.
Feses bayi berbeda dengan anak atau orang dewasa, karena makanan yang dikonsumsi kebanyakan adalah cairan. Hal ini bisa membuat orangtua sulit mengetahui apakah BAB bayi normal atau tidak, termasuk ketika pup bayi berlendir.
Mengutip Medical News Today, umumnya lendir pada BAB bayi adalah normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Usus secara alami mengeluarkan lendir untuk membantu feses melewati usus dengan mudah.
Lendir pun terlihat seperti garis, tali, atau agar-agar. Biasanya kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang menyusu ASI eksklusif. Namun, di sisi lain tinja bayi berlendir pun bisa terjadi akibat infeksi atau masalah medis tertentu.
Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab si kecil mengalami bab berlendir, seperti:
Bayi yang mengalami diare dapat mengeluarkan feses yang berair dan mengandung lendir. Tanda-tanda diare pada bayi, yaitu lebih sering BAB, kotoran lebih banyak, rewel dan menangis, feses berwarna hijau, dan lebih bau.
Anda perlu berhati-hati karena diare bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. Ini adalah kondisi berbahaya karena saat dehidrasi, tubuhnya kehilangan banyak cairan.
Tumbuh gigi tidak hanya menyebabkan bayi rewel, tetapi juga bisa menyebabkan bayi mengalami BAB berlendir.
Produksi air liur berlebih dan rasa sakit karena tumbuh gigi dapat membuat bayi menelan banyak liurnya. Hal ini bisa mengiritasi usus. Lalu, iritasi juga dapat meningkatkan produksi lendir di usus dan kotorannya.
Alergi makanan bisa membuat bayi mengalami peradangan. Peradangan yang terjadi memicu peningkatan lendir di usus, sehingga menyebabkan pup bayi berlendir.
Selain tinja bayi yang berlendir, tanda lain dari alergi makanan pada bayi, yaitu menjadi rewel, muntah, dan adanya darah pada feses.
Jika alergi adalah penyebab utama pup bayi berlendir, dokter dapat merekomendasikan untuk menyeleksi makanan yang dikonsumsi ibu menyusui karen abisa memengaruhi bayi.
Apabila bayi diberi susu formula, dokter mungkin menyarankan untuk mengganti merek susu formula.
Adanya perubahan durasi saat proses menyusui bayi dapat memengaruhi tekstur kotoran bayi.
Bayi yang lebih banyak menyusu foremilk (ASI yang ada di awal pemberian) daripada hindmilk (ASI yang ada di akhir pemberian) lebih mungkin mengalami BAB berlendir. Ini terjadi karena bayi hanya menyusu dalam waktu singkat.
Infeksi bakteri atau virus dapat mengiritasi usus dan menyebabkan peradangan. Hal ini memicu usus mengeluarkan banyak lendir sehingga pup bayi berlendir. Demam dan rewel menjadi gejala lain yang menandakan adanya infeksi.
Jika iritasi sudah parah, infeksi berpotensi membuat warna feses bayi berwarna hijau, berlendir, serta diikuti dengan adanya bercak darah. Apabila dibiarkan, kondisi ini bisa sangat berbahaya.
Intususepsi merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika usus bayi saling bergesekan. Hal ini bisa menyebabkan aliran darah ke usus hilang dan terjadi penyumbatan feses.
Akibatnya, ketika BAB bayi hanya mengeluarkan lendir menyerupai agar-agar berwarna merah gelap di bawah area yang tersumbat. Gejala lain dari penyakit ini, yaitu sakit perut, muntah, kelelahan, atau sangat mengantuk.
Meningkatnya jumlah lendir pada bayi dapat terjadi karena penyakit langka cystic fibrosis.
Ini merupakan penyakit yang menyebabkan lendir-lendir dalam tubuh lengket dan kental, terutama pada paru-paru, hati, usus, dan pankreas. Penyakit bawaan ini bisa menyebabkan BAB bayi berlendir dan pertumbuhannya terhambat.
Pada bayi penderita steatorea, bukan hanya kotorannya saja yang berlendir, tetapi juga berbiji.
Berdasarkan penelitian National Center for Biotechnology Information, BAB bayi berbiji atau bulir-bulir ini diakibatkan tubuh tidak mampu menyerap kandungan lemak yang dikonsumsi (malabsorpsi).
Lemak tersebutlah yang membuat tekstur pup berlendir dan juga seperti biji. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terkadang, butir juga ditemukan pada BAB bayi berlendir kuning seperti ingus dan berlemak.
Perawatan pup bayi berlendir tergantung pada gejala serta penyebabnya.
Misalnya, jika penyebabnya adalah infeksi virus dokter akan memberikan cairan untuk mencegah dehidrasi serta obat penurun demam.
Apabila penyebab BAB bayi berlendir seperti ingus dan juga berbiji karena alergi, dokter akan merekomendasikan untuk membatasi asupan makanan atau minuman tertentu.
Sebagai contoh, kalau bayi aergi susu sapi, ibu tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.
Begitu juga pada bayi yang mengonsumsi susu formula dan pup nya berlendir. Sebaiknya, orangtua mengganti merk susu formula.
Lain halnya jika penyebabnya adalah intususepsi. Dokter mungkin akan merekomendasikan operasi untuk memperbaiki usus yang tumpeng tindih.
Tak hanya itu saja, Anda tetap perlu waspada, sebaiknya periksakan bayi Anda ke dokter anak jika mereka memiliki kondisi berikut:
Baca Juga
BAB bayi berlendir bisa menjadi petunjuk kondisi kesehatan bayi. Sebenarnya, usus memproduksi lendir agar feses keluar dari saluran pencernaan dengan mudah.
Namun, pup bayi berlendir terkadang menjadi tanda ia mengalami kondisi kesehatan, seperti infeksi, penyakit saluran pencernaan, hingga mengalami fase tumbuh kembang.
Pastikan si kecil segera mendapat perawatan yang tepat dan segera ditangani. Alasannya, karena kondisi ini bisa membahayakan bayi.
Baca Juga
Jika Anda menemukan pup bayi berlendir beserta gejala penyakit tertentu, segera hubungi dokter anak melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ dan bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Apabila Anda ingin mendapatkan keperluan bayi dan ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Amilase merupakan enzim penting dalam sistem pencernaan yang terdapat di seluruh sistem cerna, mulai dari mulut hingga usus. Kadarnya yang abnormal dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu.
Alergi susu sapi pada bayi tergolong umum terjadi. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang memengaruhi kulit, saluran pencernaan, dan pernapasan. Lantas, apa saja ciri-ciri bayi alergi susu sapi?
Kondisi yang disebut dengan galactorrhea atau ASI keluar tapi tidak hamil, bisa terjadi pada 20-25% perempuan. Selain faktor hormonal, bisa jadi ada pengaruh kondisi medis lainnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Elsinda Eka Sari
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved