Bahaya narkoba bagi pelajar dapat merusak masa depannya. Baik jangka pendek atau panjang, dampak narkoba bagi kesehatan sangat merugikan, seperti mengundang penyakit jantung hingga kematian akibat overdosis.
5
(3)
16 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kenalilah berbagai bahaya narkoba bagi pelajar agar orangtua bisa menjaganya dari barang haram tersebut!
Table of Content
Penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar merupakan salah satu hal yang perlu diwaspadai orangtua. Sebab, ada banyak bahaya narkoba bagi pelajar. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari merusak masa depan hingga mengancam kesehatan tubuh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Advertisement
Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk memahami beragam bahaya narkoba bagi kesehatan supaya bisa menyampaikannya kepada anak. Sehingga, berbagai dampak narkoba yang buruk ini bisa dicegah.
Rasa penasaran, tekanan dari teman sepermainan, perasaan stres, dan keinginan untuk melarikan diri adalah segelintir faktor yang bisa menyebabkan pelajar tergiur menyalahgunakan narkoba.
Agar orangtua bisa memandu anak-anaknya untuk menjauhi narkoba, kenalilah berbagai bahaya penyalahgunaan narkoba ini.
Obat-obatan adalah komponen kimia yang dapat berdampak pada pikiran dan tubuh. Efeknya tentu berbeda-beda, tergantung dari jenis obat, dosis, dan cara mengonsumsinya.
Mengonsumsi obat apa pun, bahkan dalam dosis yang sedang atau sesuai resep dokter, dapat menyebabkan efek jangka pendek. Berikut adalah sejumlah dampak narkoba jangka pendek yang bisa muncul:
Selain membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, bahaya narkoba bagi remaja juga bisa merugikan kehidupan sosial, seperti:
Dampak penyalahgunaan narkoba dalam jangka panjang tentunya mengancam kesehatan penggunanya. Bahkan, penggunaan obat-obatan kronis dapat mengubah struktur dan fungsi otak.
Dari sisi psikologis, berikut adalah sejumlah dampak narkoba yang bisa muncul jika disalahgunakan:
Tidak hanya itu, bahaya penyalahgunaan narkoba dalam jangka panjang juga bisa berdampak buruk pada daya ingat pelajar, kemampuan belajarnya, dan tingkat konsentrasinya.
Dampak negatif narkoba dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko penyakit mematikan, misalnya penyakit jantung.
Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan metamfetamin, dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Dampak penyalahgunaan narkoba jenis ini juga bisa mengundang penyakit yang berkaitan dengan jantung, seperti penyakit jantung koroner, aritmia, dan serangan jantung.
Dampak penggunaan narkoba dengan cara dihisap dapat merusak sistem pernapasan, menyebabkan infeksi, hingga penyakit sistem pernapasan kronis.
Misalnya, opioid bisa memperlambat pernapasan seseorang dengan mengikat reseptor tertentu di sistem saraf pusat yang bertugas mengatur pernapasan. Dengan menekan pernapasan, opioid bisa mengakibatkan pernapasan menjadi lambat dan dengkuran keras saat tidur.
Hati-hati, jika opioid dikonsumsi dalam dosis besar bersamaan dengan alkohol atau obat tidur, pernapasan bisa berhenti sepenuhnya.
Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring mineral berlebih dan membuang produk limbah dari darah. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti heroin, ketamin, hingga cannabinoid sintetis, berpotensi menyebab kerusakan atau gagal ginjal.
Penggunaan obat-obatan terlarang kronis yang disertai dengan minuman keras, dapat merusak sel-sel di organ hati sehingga menyebabkan peradangan, jaringan parut, hingga gagal hati.
Dampak narkoba bagi kesehatan yang sangat berbahaya adalah overdosis. Umumnya, overdosis terjadi saat seseorang mengonsumsi narkoba dalam dosis besar atau mengonsumsi beberapa narkoba secara sekaligus.
Ada sejumlah ciri-ciri yang menunjukkan bahwa remaja atau pelajar menyalahgunakan narkoba. Ciri-ciri yang harus diwaspadai oleh Anda, di antaranya:
Jika berbagai ciri-ciri di atas Anda temukan pada anak, Anda harus segera membicarakan masalah ini untuk memastikan anak menggunakan narkoba atau tidak.
Baca Juga
Orangtua memiliki peran yang penting di dalam hidup anak-anaknya. Agar mereka tidak terjerumus ke dalam ‘lingkaran hitam’, bantulah mereka memahami berbagai bahaya narkoba bagi pelajar di atas, agar mereka tidak mau mendekati barang haram itu.
Jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Teori perkembangan psikososial Erik Erikson hampir mirip dengan teori milik Sigmund Freud. Aspek psikososial adalah faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak hingga lanjut usia.
Penyebab anak tidak bisa diam bukan selamanya ADHD. Sebab, bisa jadi masalah tersebut disebabkan oleh kondisi yang lebih mendasar, seperti kualitas tidur yang buruk, gizi buruk, hingga masalah pada indra pendengarannya.
Anak malas belajar? Anda tidak perlu khawatir karena ada berbagai cara agar anak mau belajar yang bisa dicoba, mulai dari memberikannya hadiah hingga membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Elsinda Eka Sari
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved