Demam setelah imunisasi merupakan reaksi tubuh yang sedang membentuk kekebalan terhadap virus. Dalam mengatasinya, orangtua dapat memberi obat penurun panas untuk anak.
5
(3)
5 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pemberian imunisasi membantu mencegah anak terkena penyakit tertentu
Table of Content
Pemberian imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah si kecil terkena penyakit tertentu. Akan tetapi, dapat terjadi demam setelah imunisasi. Kondisi ini bisa membuat sebagian orangtua khawatir, apalagi jika anak menjadi rewel.
Advertisement
Meski demikian, demam setelah imunisasi merupakan salah satu efek samping yang biasa terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Memang ada sebagian imunisasi yang menyebabkan demam ringan sebagai kemungkinan efek sampingnya.
Meski vaksin yang diberikan dalam imunisasi terjamin aman dan efektif, bukan berarti sepenuhnya bebas risiko. Terkadang, ada efek samping ringan bisa terjadi setelah imunisasi, misalnya demam.
Demam setelah imunisasi biasanya muncul 12 jam setelah vaksin diberikan dan berlangsung sekitar 1-2 hari. Saat mengalami demam, suhu tubuh anak biasanya berkisar antara 37,8-39 derajat Celcius.
Demam setelah imunisasi merupakan reaksi tubuh terhadap paparan virus yang sudah dijinakan untuk membentuk kekebalan terhadap virus tersebut.
Alhasil, saat tubuh anak terpapar penyakit yang sama di masa mendatang, sistem imun dapat mencegahnya berkembang. Akan tetapi, tidak semua anak bisa mengalaminya.
Walaupun begitu, pada beberapa kondisi, demam pasca imunisasi memerlukan penanganan segera dari dokter. Berikut tanda-tanda anak atau bayi demam setelah imunisasi yang harus orangtua waspadai:
Penanganan lebih lanjut diperlukan agar kondisi si kecil tidak semakin memburuk. Jangan sampai anak terlambat mendapat perawatan yang tepat.
Terkadang, sebagian orangtua ingin mengetahui imunisasi apa saja yang menyebabkan demam, agar bisa mengantisipasinya. Berikut adalah kemungkinan imunisasi yang menyebabkan demam pada anak:
Vaksin cacar air diberikan untuk mencegah penyakit cacar air pada anak. Setelah imunisasi, sebagian anak dapat mengalami demam ringan yang berlangsung selama 1-3 hari.
Selain itu, anak-anak juga dapat merasakan efek samping vaksin berupa nyeri atau bengkak di area suntikan sehingga terasa tidak nyaman..
Vaksin influenza diberikan untuk mencegah penyakit influenza pada anak. Sama seperti beberapa vaksin lainnya, vaksin influenza termasuk salah satu kemungkinan imunisasi yang menyebabkan demam.
Demam setelah imunisasi ini dapat terjadi pada sekitar 20 persen anak-anak. Selain itu, anak-anak juga dapat mengalami nyeri atau bengkak di area suntikan vaksin.
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah anak terkena penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Ada sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah pemberian imunisasi ini, seperti demam ringan selama 2-3 hari dan ruam merah muda.
Vaksin DPT diberikan untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan (pertusis), dan tetanus pada anak. Vaksin ini merupakan salah satu kemungkinan imunisasi yang menyebabkan demam.
Demam setelah imunisasi bisa berlangsung selama 24-48 jam. Selain itu, Si Kecil juga dapat menunjukkan efek samping lain, seperti nyeri dan bengkak di area suntikan, lebih sering mengantuk, atau nafsu makan yang buruk
Vaksin HPV diberikan untuk mencegah infeksi terhadap human papillomavirus. Virus ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti kutil kelamin, kanker serviks, kanker mulut dan tenggorokan, serta kanker di sekitar anus dan kemaluan.
Imunisasi ini juga dapat menimbulkan reaksi demam pada anak. Selain itu, efek samping lainnya yang juga bisa muncul, yaitu kemerahan dan bengkak di area suntikan dan sakit kepala yang ringan.
Jika anak panas setelah imunisasi, hal tersebut menunjukkan tubuhnya merespons vaksin yang diberikan. Namun, bukan berarti apabila tidak demam, maka imunisasi tidak berhasil.
Tingkat demam yang terjadi tergantung pada kondisi masing-masing anak, serta tidak menunjukkan seberapa baik vaksin tersebut bekerja.
Demam setelah imunisasi yang bisa muncul setelah menerima berbagai vaksin di atas, umumnya ringan dan berlangsung selama 1-3 hari. Akan tetapi, jika demam sangat tinggi dan tidak juga mereda, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga
Demam setelah imunisasi biasanya dapat diredakan dengan perawatan di rumah. Adapun cara mengatasi demam pada anak yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Saat anak demam, berikan anak pakaian yang sejuk dan nyaman karena pakaian yang tebal atau berlapis-lapis dapat mengganggu proses pendinginan tubuhnya secara alami. Jika Si Kecil kedinginan, berikan ia selimut yang tidak terlalu tebal.
Cobalah menyeka tubuh anak dengan air hangat untuk membantu menurunkan demam dan membuat tubuhnya terasa lebih nyaman. Hindari menggunakan air dingin karena dapat menyebabkan Si Kecil menggigil dan meningkatkan suhu tubuhnya.
Selain itu, jika bekas suntikan terasa nyeri atau bengkak, Anda dapat mengompresnya. Cara mengompres bekas suntikan imunisasi bisa dilakukan dengan meletakkan handuk basah pada area tersebut. Perawatan yang diberikan setelah imunisasi ini harus dilakukan dengan tepat.
Anak rentan mengalami dehidrasi saat demam. Jadi, pastikan Anda memberinya lebih banyak cairan, seperti air putih, sup ayam, air jahe, teh hangat, dan lainnya. Ini juga akan membantu tubuh anak terasa lebih baik. Sementara itu, jika bayi demam setelah imunisasi, Anda dapat memberinya ASI atau susu formula.
Supaya segera pulih dari demam setelah imunisasi, anak harus beristirahat dengan cukup. Pastikan ia lebih banyak berbaring di tempat tidur. Jangan biarkan ia melakukan aktivitas lain yang menguras tenaganya dulu.
Jika diperlukan, Anda dapat memberi obat penurun panas untuk anak, seperti paracetamol atau acetaminophen. Namun, pemberian dosis harus sesuai dengan petunjuk penggunaan atau dokter.
Akan tetapi, kalau hanya demam ringan yang tidak terlalu mengganggu, Anda tidak perlu memberikan obat tersebut.
Tidak perlu khawatir dengan pemberian vaksin pada anak, demam yang terjadi setelah imunisasi hanya merupakan demam ringan dan umumnya bisa ditangani dengan obat penurun panas, seperti paracetamol. Manfaat dari vaksin jauh lebih besar karena penting untuk melindungi anak dari berbagai virus penyebab penyakit.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar demam setelah imunisasi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Tetanus pada bayi umumnya terjadi akibat proses persalinan yang kurang steril dan ibu yang tidak mendapat vaksin tetanus saat proses kehamilan. Toksin bakteri tetanus banyak ditemukan di tanah dan dapat bertahan selama kurang lebih 40 tahun.
Zinc adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manfaat zinc bagi tubuh bisa membantu menangani jerawat hingga mempercepat penyembuhan luka. Namun, dosis kebutuhan zinc harian untuk orang dewasa tidak boleh lebih dari 11 mg per hari.
Vaksin polio adalah cara paling efektif mencegah tubuh terinfeksi virus penyebab lumpuh layu. Dua tipe imunisasi yang perlu diberikan sejak bayi berupa vaksin tetes (OPV) dan vaksin suntik (IPV)
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Ester Agustina
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved