logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Siaga Dampak Polusi Udara, Kemenkes Siagakan Bed di Rumah Sakit

open-summary

Kementerian Kesehatan membuat kebijakan menyiagakan bed rumah sakit untuk mengantisipasi meningkatnya pasien gangguan pernapasan akibat buruknya kualitas udara.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

21 Agt 2023

Kemenkes menyiagakan bed rumah sakit untuk mengantisipasi warga yang sakit akibat polusi udara

Kemenkes menyiagakan bed rumah sakit untuk mengantisipasi warga yang sakit akibat polusi udara

Table of Content

  • Kebijakan Menteri Kesehatan dalam menangani dampak polusi udara
  • Penyakit yang bisa timbul akibat polusi udara

Buruknya kualitas udara di Jakarta bisa berdampak negatif pada kesehatan. Berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan pernapasan, seperti asma dan ISPA, berisiko tinggi untuk terjadi.  Hal ini pun menjadi perhatian Kementerian Kesehatan, sehingga baru-baru ini memutuskan untuk menyiagakan bed rumah sakit bagi para warga yang terkena dampak polusi udara yang parah.

Advertisement

Kebijakan Menteri Kesehatan dalam menangani dampak polusi udara

Terkait kondisi polusi udara di DKI Jakarta yang terus meningkat, pihak Kemenkes terus memantau daerah dengan kualitas udara buruk di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Sejauh ini, telah dilaporkan bahwa terjadi peningkatan pasien asma di sejumlah rumah sakit akibat kualitas udara yang buruk.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, setidaknya ada lima penyakit yang dapat diperparah kondisinya akibat polusi udara, yaitu penyakit asma, tuberkulosis (TBC), pneumonia, kanker paru, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Saat ini, untuk mengantisipasi peningkatan jumlah warga yang harus karena gangguan pernapasan akibat polusi, kementerian kesehatan telah mempersiapkan tempat tidur di berbagai rumah sakit di Jakarta. 

Kemenkes juga mengirimkan alat tes paru-paru yang disebut spirometri ke sejumlah Puskesmas di berbagai daerah dengan kualitas udara yang buruk

Tujuannya adalah untuk mengecek fungsi paru-paru dengan mengukur seberapa banyak udara yang dapat dihirup dan diembuskan sehingga dapat  mendeteksi masalah kesehatan yang dipicu udara kotor.

Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan peralatan sanitarian agar kesehatan masyarakat tetap terjaga. Edukasi terkait polusi udara yang buruk juga akan diberikan melalui kerja sama dengan lembaga sosial masyarakat.

Baca Juga: Polusi Udara Memburuk, IDAI Beri Tips agar Anak Tak Gampang Sakit

Penyakit yang bisa timbul akibat polusi udara

Polusi udara dapat memberikan banyak efek negatif bagi kesehatan. Beberapa penyakit akibat polusi udara antara lain adalah:

1. Asma

Asma adalah kondisi peradangan kronis yang terjadi pada saluran udara di paru-paru. Kondisi ini ditandai dengan batuk, mengi, dan sesak..

Ada beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan asma serta memicu gejala asma memburuk, termasuk salah satunya adalah peningkatan polusi udara. 

2. Penyakit paru dan pernapasan lainnya

Selain asma, ada sederet penyakit akibat polusi berupa gangguan pernapasan dan paru-paru, termasuk di antaranya Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), penurunan fungsi paru-paru, TBC, serta pneumonia atau radang paru-paru.

3. Penyakit kardiovaskular

Polusi udara, terutama particulate matter, juga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Selain itu, polusi udara juga dapat memperburuk masalah jantung yang sudah ada sebelumnya.

Pada orang dengan kondisi rentan, misalnya pasien gangguan jantung atau masalah pernapasan, polusi juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sepertigagal jantung, infark miokard (serangan jantung), aritmia (irama jantung yang tidak normal) dan stroke.

4. Kanker

International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengklasifikasikan polusi udara luar ruangan dan partikulat dari polusi udara sebagai karsinogenik bagi manusia.

Ada bukti kuat bahwa polusi udara terkait dengan kanker paru-paru. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi pada masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada perkembangan kanker di kemudian hari.

5. Gangguan kehamilan dan janin

Polusi udara dapat memiliki efek langsung dan jangka panjang pada kesehatan kehamilan dan janin. 

Selain dapat mengganggu pertumbuhan janin, paparan polusi udara juga dapat menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelahiran prematur.

Untuk mencegah penyakit akibat polusi, jangan buka pintu atau jendela saat udara di luar rumah sedang buruk. Memelihara tanaman hias pembersih udara atau memasang air purifier di dalam ruangan dapat membantu menjaga kualitas udara di sekitar kamu. 

Jika berada di luar ruangan, sebaiknya selalu kenakan masker dengan kualitas yang baik untuk membantu menyaring udara dan menurunkan risiko terkena penyakit akibat polusi.

Advertisement

polusi udaraberita

Ditulis oleh Nenti Resna

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved