logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Ada Lebih dari 15 Ribu Kasus, Kemenkes Ajak Deteksi Dini Limfoma

open-summary

Kemenkes mengajak masyarakat melakukan deteksi dini limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Peluang kesembuhan mencapai 90% bila kanker ini ditemukan pada stadium awal dan ditangani secara tepat.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

22 Sep 2023

Kementerian Kesehatan mengajak masayarakat deteksi dini limfoma

Limfoma atau kanker kelenjar getah bening dapat ditandai dengan benjolan di area leher

Table of Content

  • Kemenkes ajak masyarakat deteksi dini limfoma
  • Siapa saja yang berisiko terkena limfoma?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengajak masyarakat melakukan deteksi dini limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Kanker ini berkembang pada sistem limfatik sehingga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Advertisement

Terdapat 2 jenis limfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Limfoma Hodgkin terjadi karena mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan adanya sel abnormal Reed-Sternberg dalam sel kanker yang terlihat dari pemeriksaan mikroskop.

Sementara, limfoma non-Hodgkin muncul karena mutasi sel B dan sel T pada sistem limfatik, serta tidak ditemukan adanya sel abnormal Reed-Sternberg. Sekitar 95% kasus kanker kelenjar getah bening adalah limfoma non-Hodgkin.

Kemenkes ajak masyarakat deteksi dini limfoma

Berdasarkan data dari The Global Cancer Observatory, pada tahun 2018, ada 14.164 kasus limfoma non-Hodgkin dan 1.047 kasus limfoma Hodgkin. Namun, angka ini meningkat di tahun 2020 menjadi 16.125 untuk limfoma non-Hodgkin dan 1.188 untuk limfoma Hodgkin

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes, Maxi Rein, pun mengatakan bahwa terdapat 9.024 kasus kematian akibat limfoma, yang membuat kanker ini menempati peringkat ketujuh tertinggi di Indonesia.

Meski begitu, peluang kesembuhan limfoma lebih besar bila terdeteksi lebih awal. “Kanker yang ditemukan pada stadium awal melalui deteksi dini dan ditangani secara cepat akan memberikan peluang kesembuhan 90%,” ujarnya.

Sementara, bila berada pada stadium lanjut, angka keberhasilan penyembuhannya hanya sekitar 10%. Itulah mengapa ia mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk deteksi dini kanker apabila ada benjolan.

Masyarakat juga perlu melakukan aktivitas fisik selama 150 menit per minggu untuk menjaga kebugaran tubuh, mengonsumsi makanan minim proses olahan, istirahat yang cukup, dan mengelola stres,” pungkas Maxi Rein.

Selain itu, ia menambahkan jika masyarakat perlu mengetahui faktor risiko dan gejala limfoma sejak dini agar tidak terlambat ditangani.

Baca Juga: Stadium Kanker I Hingga IV, Apa Maknanya?

Siapa saja yang berisiko terkena limfoma?

Penyebab di balik mutasi sel-sel pada sistem limfatik yang memicu kanker belum diketahui secara pasti, termasuk pada limfoma. Namun, terdapat sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kelenjar getah bening ini:

  • Limfoma Hodgkin lebih sering terjadi pada orang berusia 15-30 tahun dan di atas 55 tahun, sedangkan limfoma non-Hodgkin akan meningkat seiring bertambahnya usia sehingga lansia memiliki risiko yang lebih tinggi
  • Memiliki anggota keluarga kandung yang terkena limfoma
  • Pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV yang memicu demam kelenjar atau bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan infeksi pada lambung
  • Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena mengidap penyakit autoimun atau mengonsumsi obat imunosupresan
  • Terpapar radiasi tinggi atau bahan kimia beracun, seperti pestisida, herbisida, insektisida, dan pewarna rambut
  • Berjenis kelamin pria
  • Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

Waspadalah bila memiliki faktor risiko limfoma karena penyakit ini bisa jadi berkembang tanpa kamu sadari. Jalani pemeriksaan secara berkala dan sesuai anjuran dokter supaya deteksi dini bisa didapatkan.

Adapun gejala limfoma yang utama adalah tumbuhnya benjolan yang tidak terasa sakit, biasanya di leher, ketiak, tulang selangka, atau selangkangan. Selain itu, orang dengan kanker kelenjar getah bening dapat mengalami sejumlah keluhan yang meliputi:

  • Selalu merasa lelah
  • Berkeringat pada malam hari
  • Demam dan menggigil
  • Lebih sering mengalami infeksi
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh dan sesak napas
  • Sakit dada
  • Gatal-gatal di seluruh badan
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
  • Perut sakit dan bengkak
  • Perdarahan yang parah, misalnya mimisan atau volume darah haid yang berlebihan

Bila menemukan benjolan di tubuh atau mengalami gejala lain yang mengarah pada limfoma, segera pergi ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat. Jangan menunda-nunda agar tidak semakin parah!

Advertisement

limfomalimfoma non-hodgkinberita

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved