logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Keluar Cairan Kuning dan Berbau Setelah Nifas, Apa Penyebabnya?

open-summary

Keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas bisa jadi menandakan adanya infeksi di area kelamin. Cara mengatasi hal tersebut adalah dengan menjaga kebersihan kelamin dan dubur sebaik mungkin.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

12 Sep 2023

Keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas adalah salah satu tanda infeksi kelamin

Keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas bisa menjadi pertanda adanya infeksi kelamin

Table of Content

  • Penyebab cairan kuning dan berbau setelah nifas
  • Cara mengatasi keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas
  • Kapan harus ke dokter

Keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas dapat dialami oleh sebagian ibu selama masa nifasnya.

Advertisement

Biasanya, darah nifas yang muncul akan tampak berwarna merah. Lantas, mengapa keluar cairan kuning dan berbau ini bisa muncul?

Penyebab cairan kuning dan berbau setelah nifas

Cairan berwarna kuning sebenarnya merupakan tahapan nifas terakhir
Cairan berwarna kuning sebenarnya merupakan tahapan nifas terakhir

Keluar cairan dari vagina selama masa nifas sebetulnya bukan fenomena yang asing.

Namun, tergantung dari berapa lama Anda sudah menjalani nifas, cairan yang keluar mungkin memiliki perbedaan karakteristik dan warna.

Menurut studi yang ditulis dalam buku Pregnancy and Childbirth: A Holistic Approach to Massage and Bodywork, di setiap tahapan nifas Anda dapat mengalami:

  • Lochia rubra: darah nifas yang berwarna merah gelap dan berlangsung selama 3 hingga 4 hari. Cairan yang keluar berupa darah segar yang bercampur sel
    pelapis rahim (sel desidua). Darah nifas ini berbau seperti darah menstruasi. 

  • Lochia serosa: berwarna pink kecokelatan yang keluar selama 5-6 hari. Lochia serosa mengandung darah merah, sel darah putih, bakteri-bakteri, serta organisme lainnya.

  • Lochia alba: cairan berwarna putih kekuningan yang muncul selama 10 hari sampai 4 minggu setelah melahirkan. Cairan ini banyak mengandung sel darah putih, lendir serviks, bakteri, serta organisme lainnya.

Baca Juga

  • BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) pada Bayi, Kenali Ciri-Ciri dan Perawatannya
  • Terapi Program Hamil yang Efektif Tangani Infertilitas, Apa Saja?
  • Suami-Istri Wajib Tahu, Perbedaan Operasi Caesar Cito dan Terencana

Bila Anda menemukan cairan kuning keluar setelah nifas, bisa jadi Anda berada pada fase lochia alba. Artinya, Anda sudah melewati fase nifas yang mengeluarkan darah segar.

Namun, keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas juga bisa menandakan Anda mengalami:

  • Fistula: yaitu saluran kecil di antara ujung usus dan kulit dekat anus. Hal ini terjadi akibat adanya infeksi di dekat anus sehingga jaringan di sekitarnya bernanah dan berbau.
  • Infeksi radang panggul: infeksi bakteri yang menyerang serviks, rahim, dan ovarium. Salah satu tandanya adalah keputihan yang berbau tidak sedap.
  • Penyakit menular seksual: seperti gonore, vaginosis bakteri, dan klamidia. Gejala dari ketiga penyakit ini adalah keluarnya lendir kekuningan yang bau amis. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena berhubungan seksual yang tidak aman.

Cara mengatasi keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas

Selalu praktikkan aktivitas seksual dengan aman agar terhindar dari infeksi
Selalu praktikkan aktivitas seksual dengan aman agar terhindar dari infeksi

Selama menjalani masa nifas, Anda dapat menjaga kebersihan kelamin Anda untuk mempercepat pemulihan area vagina setelah melahirkan.

Inilah cara membersihkan kelamin wanita dengan tepat:

  • Selalu jaga vagina agar tetap kering dan bersih
  • Gunakan celana dalam berbahan katun
  • Selalu ganti pembalut setiap 4 jam
  • Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh alat kelamin
  • Jangan menggunakan celana ketat
  • Bersihkan kemaluan dari ke arah luar (dari kemaluan menuju anus) agar bakteri dari anus tidak terbawa ke kelamin.
  • Selalu praktikkan hubungan seks yang aman agar terhindar dari penyakit meular seksual.

Namun, jika cairan tersebut disebabkan oleh masalah pada organ reproduksi atau suatu infeksi, langkah pengobatan yang lebih spesifik mungkin dibutuhkan.

Sebagai contoh jika penyebab keluar cairan kuning dan berbau adalah infeksi bakteri, obatnya adalah antibiotik yang diresepkan dokter.

Kapan harus ke dokter

Segera hubungi dokter kandungan bila keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas ditandai kram perut tak tertahankan
Segera hubungi dokter kandungan bila keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas ditandai kram perut tak tertahankan

Keluar cairan kuning dan berbau setelah nifas bisa jadi tanda bahaya masa nifas yang dapat mengancam kesehatan ibu.

Bisa jadi hal tersebut merupakan tanda adanya infeksi di daerah kelamin dan sekitar anus. Sebab pada dasarnya, darah nifas yang normal tidak memunculkan bau busuk dan menyengat.

Maka itu, segera ke dokter kandungan bila Anda mengalami:

  • Pendarahan berlebihan sehingga pembalut penuh kurang dari satu jam
  • Gumpalan darah besar
  • Pendarahan yang bau menyengat dan tidak sedap
  • Kram tak tertahankan
  • Pusing dan mual
  • Pandangan kabur kabur.
  • Demam atau menggigil
  • Lemas hingga pingsan
  • Detak jantung terasa sangat kencang.

Konsultasi ke dokter kandungan berguna agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan risiko kesehatan lainnya.

Advertisement

melahirkanhamilkehamilaninfeksi bakteripendarahan pasca melahirkaninfeksi jamurinfeksi virusmasalah kehamilanibu hamil

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved