Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan. Keluar bercak darah setelah berhubungan juga menandakan masalah lain di area kewanitaan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
17 Agt 2023
Keluar bercak darah setelah berhubungan dapat menandakan masalah medis lain
Table of Content
Dalam suatu waktu semasa hidupnya, seorang wanita berpeluang mengalami keluar bercak darah setelah berhubungan seks. Keluarnya bercak darah pascaseks ini, atau disebut dengan poscoital bleeding, tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan kaum hawa. Tak jarang, bercak darah setelah berhubungan tersebut dikaitkan dengan kehamilan. Memangnya, keluar bercak darah setelah berhubungan apakah hamil?
Advertisement
Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan – tergantung kapan perdarahan terjadi pasca-berhubungan seks. Salah satu tanda kehamilan adalah perdarahan implantasi.
Perdarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel ke dinding rahim.
Biasanya, penempelan dan perdarahan tersebut terjadi antara 6-12 hari pasca-pembuahan. Namun memang, tidak semua wanita mengalami perdarahan implantasi sebagai tanda-tanda awal kehamilan.
Untuk memastikan keluar bercak darah tersebut memang menandakan kehamilan, Anda harus mencari tahu kembali kapan waktu persis bercak darah tersebut muncul. Apabila terjadi beberapa hari setelah berhubungan seks, boleh jadi bercak darah tersebut merupakan perdarahan implantasi sebagai tanda kehamilan.
Anda juga bisa memastikan apabila sebelumnya berhubungan seks atau tidak.
Apabila Anda juga berhubungan seks yang dilakukan lebih dari dua minggu lalu, dan kembali berhubungan seks lalu langsung timbul bercak darah, maka perdarahan tersebut kecil kemungkinannya merupakan perdarahan implantasi.
Cara terbaik untuk mengetahui Anda hamil atau tidak adalah melakukan tes kehamilan. Tes kehamilan bisa dilakukan beberapa hari setelah perdarahan terjadi.
Keluar bercak darah setelah berhubungan juga dapat menandakan masalah lain. Pada wanita yang belum menopause, poscoital bleeding tersebut biasanya menandakan masalah di serviks.
Sementara itu, pada wanita yang sudah menopause, sumber masalah bercak setelah berhubungan tersebut bisa pada serviks, rahim, labia, dan uretra.
Pada beberapa kasus lain, keluar bercak darah setelah berhubungan tidak menjadi hal yang berbahaya.
Berikut ini penyebab keluar bercak darah yang lebih umum dialami wanita:
Beberapa jenis infeksi dapat menimbulkan peradangan di jaringan area kewanitaan. Peradangan tersebut berisiko menimbulkan perdarahan termasuk setelah berhubungan seks.
Beberapa jenis infeksi yang umum yaitu:
Sindrom genitourinaria menopause atau GSM merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita yang akan bersiap memasuki menopause atau saat menopause itu sendiri. Menopause membuat kadar estrogen menurun sehingga menimbulkan perubahan kondisi pada vagina.
Perubahan pada vagina tersebut termasuk menjadi lebih kering dan kurang elastis. Kondisi ini berisiko menimbulkan rasa sakit, rasa tak nyaman, dan perdarahan saat hubungan seks.
GSM juga bisa dialami oleh wanita yang menjalani tindakan pengangkatan ovarium.
Vagina yang kering dapat menimbulkan perdarahan, termasuk setelah berhubungan seks. Vagina kering dapat terjadi di berbagai kondisi, seperti di masa menyusui langsung berhubungan seks sebelum Anda benar-benar bergairah. Kondisi ini juga bisa terjadi karena penyebab lain seperti obat-obatan atau menjalani operasi pengangkatan ovarium.
Polip adalah pertumbuhan massa yang bersifat non-kanker. Polip bisa tumbuh di leher rahim atau di lapisan endometrium rahim. Gerakan polip dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan perdarahan.
Vagina lecet berisiko terjadi saat berhubungan seks, terutama gerakan seks yang berlebihan. Risiko kondisi ini juga bisa meningkat akibat vagina kering saat menopause atau menyusui.
Perdarahan dari vagina, termasuk setelah berhubungan badan, juga dapat menjadi gejala kanker vagina maupun kanker serviks. Perdarahan pascamenopause juga dapat menjadi gejala kanker rahim.
Keluar bercak darah setelah berhubungan tentu menimbulkan kekhawatiran. Apabila Anda belum memasuki usia menopause serta darah yang keluar cenderung sedikit dan tak kembali muncul, Anda biasanya tak perlu memeriksakan diri ke dokter.
Hanya saja, apabila keluar bercak darah terjadi setelah menopause, Anda disarankan untuk segera menemui dokter.
Anda juga harus menemui dokter jika bercak darah dari vagina diiringi dengan gejala berikut ini:
Terkait dengan masalah kehamilan, apabila seks terakhir yang Anda lakukan adalah lebih dari dua minggu lalu, maka perdarahan tersebut kecil kemungkinannya menjadi tanda kehamilan.
Namun, jika perdarahan terjadi beberapa hari setelah berhubungan seks, boleh jadi hal tersebut merupakan perdarahan implantasi dan Anda bisa memerhatikan tanda-tanda lain yang muncul.
Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan.
Perdarahan tersebut juga bisa disebabkan oleh beragam faktor lain, mulai dari infeksi hingga kanker. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait masalah kewanitaan, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Keluar darah setelah berhubungan saat hamil muda dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis, ada yang ringan dan juga serius, seperti perdarahan implantasi, perubahan serviks, hingga infeksi.
4 Sep 2023
Mual setelah 3 hari berhubungan belum tentu menandakan kehamilan. Sebab, ada berbagai macam kondisi medis yang bisa menyebabkan mual setelah 3 hari berhubungan.
29 Sep 2023
Beberapa ciri keputihan yang menandakan kanker serviks mungkin meliputi perubahan warna, bau yang tidak sedap, hingga disertai darah, sekalipun tidak dalam periode menstruasi
12 Sep 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved