logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Keluar Bercak Darah Setelah Berhubungan Apakah Hamil? Belum Tentu!

open-summary

Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan. Keluar bercak darah setelah berhubungan juga menandakan masalah lain di area kewanitaan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

17 Agt 2023

Keluar bercak darah setelah berhubungan apakah hamil

Keluar bercak darah setelah berhubungan dapat menandakan masalah medis lain

Table of Content

  • Keluar bercak darah setelah berhubungan, apakah hamil?
  • Penyebab keluar bercak darah setelah berhubungan
  • Perlukah memeriksakan diri ke dokter?
  • Catatan dari SehatQ

Dalam suatu waktu semasa hidupnya, seorang wanita berpeluang mengalami keluar bercak darah setelah berhubungan seks. Keluarnya bercak darah pascaseks ini, atau disebut dengan poscoital bleeding, tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan kaum hawa. Tak jarang, bercak darah setelah berhubungan tersebut dikaitkan dengan kehamilan. Memangnya, keluar bercak darah setelah berhubungan apakah hamil?

Advertisement

Keluar bercak darah setelah berhubungan, apakah hamil?

Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan – tergantung kapan perdarahan terjadi pasca-berhubungan seks. Salah satu tanda kehamilan adalah perdarahan implantasi.

Perdarahan implantasi terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel ke dinding rahim. 

Biasanya, penempelan dan perdarahan tersebut terjadi antara 6-12 hari pasca-pembuahan. Namun memang, tidak semua wanita mengalami perdarahan implantasi sebagai tanda-tanda awal kehamilan. 

Untuk memastikan keluar bercak darah tersebut memang menandakan kehamilan, Anda harus mencari tahu kembali kapan waktu persis bercak darah tersebut muncul. Apabila terjadi beberapa hari setelah berhubungan seks, boleh jadi bercak darah tersebut merupakan perdarahan implantasi sebagai tanda kehamilan.

Anda juga bisa memastikan apabila sebelumnya berhubungan seks atau tidak.

Apabila Anda juga berhubungan seks yang dilakukan lebih dari dua minggu lalu, dan kembali berhubungan seks lalu langsung timbul bercak darah, maka perdarahan tersebut kecil kemungkinannya merupakan perdarahan implantasi.

Cara terbaik untuk mengetahui Anda hamil atau tidak adalah melakukan tes kehamilan. Tes kehamilan bisa dilakukan beberapa hari setelah perdarahan terjadi.

Keluar bercak darah setelah berhubungan juga dapat menandakan masalah lain. Pada wanita yang belum menopause, poscoital bleeding tersebut biasanya menandakan masalah di serviks.

Sementara itu, pada wanita yang sudah menopause, sumber masalah bercak setelah berhubungan tersebut bisa pada serviks, rahim, labia, dan uretra. 

Pada beberapa kasus lain, keluar bercak darah setelah berhubungan tidak menjadi hal yang berbahaya. 

Penyebab keluar bercak darah setelah berhubungan

Berikut ini penyebab keluar bercak darah yang lebih umum dialami wanita:

1. Infeksi

Beberapa jenis infeksi dapat menimbulkan peradangan di jaringan area kewanitaan. Peradangan tersebut berisiko menimbulkan perdarahan termasuk setelah berhubungan seks.

Beberapa jenis infeksi yang umum yaitu:

  • Radang panggul. Beberapa wanita tidak menunjukkan gejala jika mengalami radang panggul. Namun, sebagian kasus lain dapat memicu gejala seperti perdarahan, sakit punggung bagian bawah dan atas, demam, hingga seks yang menyiksa.
  • Infeksi menular seksual (IMS). IMS terdiri atas berbagai jenis penyakit kelamin yang terjadi akibat seks berisiko. Tanda-tanda IMS sangat beragam namun termasuk rasa sakit, gatal, sensasi terbakar, serta gejala tak biasa di area kewanitaan (seperti perdarahan).
  • Radang serviks (servisitis). Serviks merupakan bagian paling bawah rahim dan dapat mengalami peradangan. Gejala radang serviks termasuk perdarahan, keluarnya cairan putih atau abu-abu yang bisa berbau, sakit di area vagina, dan sakit saat berhubungan seks.
  • Radang vagina (vaginitis). Mirip dengan gejala peradangan lain di area kewanitaan, vaginitis juga dapat menimbulkan perdarahan ringan, keputihan, vagina gatal atau iritasi, dan sakit saat buang air kecil.

2. Sindrom genitourinaria menopause

Sindrom genitourinaria menopause atau GSM merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita yang akan bersiap memasuki menopause atau saat menopause itu sendiri. Menopause membuat kadar estrogen menurun sehingga menimbulkan perubahan kondisi pada vagina. 

Perubahan pada vagina tersebut termasuk menjadi lebih kering dan kurang elastis. Kondisi ini berisiko menimbulkan rasa sakit, rasa tak nyaman, dan perdarahan saat hubungan seks. 

GSM juga bisa dialami oleh wanita yang menjalani tindakan pengangkatan ovarium.

3. Vagina kering

Vagina yang kering dapat menimbulkan perdarahan, termasuk setelah berhubungan seks. Vagina kering dapat terjadi di berbagai kondisi, seperti di masa menyusui langsung berhubungan seks sebelum Anda benar-benar bergairah. Kondisi ini juga bisa terjadi karena penyebab lain seperti obat-obatan atau menjalani operasi pengangkatan ovarium.

4. Polip

Polip adalah pertumbuhan massa yang bersifat non-kanker. Polip bisa tumbuh di leher rahim atau di lapisan endometrium rahim. Gerakan polip dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan perdarahan.

5. Vagina lecet

Vagina lecet berisiko terjadi saat berhubungan seks, terutama gerakan seks yang berlebihan. Risiko kondisi ini juga bisa meningkat akibat vagina kering saat menopause atau menyusui.

6. Kanker

Perdarahan dari vagina, termasuk setelah berhubungan badan, juga dapat menjadi gejala kanker vagina maupun kanker serviks. Perdarahan pascamenopause juga dapat menjadi gejala kanker rahim. 

Perlukah memeriksakan diri ke dokter?

Keluar bercak darah setelah berhubungan tentu menimbulkan kekhawatiran. Apabila Anda belum memasuki usia menopause serta darah yang keluar cenderung sedikit dan tak kembali muncul, Anda biasanya tak perlu memeriksakan diri ke dokter. 

Hanya saja, apabila keluar bercak darah terjadi setelah menopause, Anda disarankan untuk segera menemui dokter. 

Anda juga harus menemui dokter jika bercak darah dari vagina diiringi dengan gejala berikut ini:

  • Vagina gatal atau seolah terbakar
  • Sensasi menyengat atau terbakar saat buang air kecil
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Perdarahan hebat
  • Sakit perut yang parah
  • Nyeri punggung bagian bawah
  • Mual atau muntah
  • Keputihan yang tidak biasa

Terkait dengan masalah kehamilan, apabila seks terakhir yang Anda lakukan adalah lebih dari dua minggu lalu, maka perdarahan tersebut kecil kemungkinannya menjadi tanda kehamilan. 

Namun, jika perdarahan terjadi beberapa hari setelah berhubungan seks, boleh jadi hal tersebut merupakan perdarahan implantasi dan Anda bisa memerhatikan tanda-tanda lain yang muncul.

Catatan dari SehatQ

Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan.

Perdarahan tersebut juga bisa disebabkan oleh beragam faktor lain, mulai dari infeksi hingga kanker. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait masalah kewanitaan, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kandungan. 

Advertisement

hubungan seksualkehamilanservisitisvaginitiskanker serviksradang panggulperdarahan

Ditulis oleh Arif Putra

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved