Kelenjar pituitari disebut sebagai master kelenjar dalam tubuh. Jika tidak berfungsi dengan baik, bisa memengaruhi otak, energi, suasana hati, penglihata, pertumbuhan, dan lain-lain. Kenali fungsi hingga beragam kondisi yang bisa terjadi pada kelenjar ini.
2023-03-21 18:31:35
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kelenjar pituitari terletak di bagian bawah otak
Table of Content
Kelenjar pituitari sering disebut sebagai master kelenjar dalam sistem endoktrin. Pasalnya, kelenjar ini mengendalikan banyak fungsi kelenjar dan organ lainnya di dalam tubuh.
Advertisement
Tanpa kelenjar pituitari, reproduksi dan fungsi tubuh bisa mengalami gangguan tertentu. Berikut adalah informasi dan penjelasan lengkapnya.
Kelenjar pituitari atau hipofisis adalah kelenjar kecil seukuran kacang polong berbentuk oval. Ini juga menjadi bagian dalam sistem endokrin, yaitu jaringan kelenjar penghasil hormon yang berperan dalam komunikasi antarsel.
Letak kelenjari pituitari atau hipofisis ini terdapat di belakang hidung dekat bagian bawah otak, yaitu hipotalamus. Tepatnya di lekukan tulang sphenoid yang disebut sella tursika.
Hipotalamus yang berada di bagian atas kelenjar pituitari ini berfungsi untuk memberikan informasi untuk memproduksi dan melepaskan hormon.
Baca Juga
Fungsi utama kelenjar pituitar atau hipofisis ini adalah melepaskan hormon ke aliran darah. Lalu, hormon ini memengaruhi fungsi organ dalam tubuh agar berfungsi dengan sesuai.
Mengutip dari Cleveland Clinic, anatomi kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian. Yaitu, bagian depan (anterior) dan bagian belakang (posterior).
Berikut adalah berbagai jenis hormon yang dihasilkan dari kedua bagian kelenjar hipofisis, seperti:
Lobus anterior merupakan bagian terbesar dari kelenjar pituitari. Beratnya bahkan mencapai sekitar 80% dari berat total kelenjar ini. Bagian lobus anterior memproduksi dan melepaskan berbagai hormon di bawah ini, yaitu:
Hormon pertumbuhan berfungsi untuk mengatur perkembangan dan pertumbuhan fisik, Selain itu, ini juga dapat membantu menjaga kesehatan otot, tulang, serta mengatur distribusi lemak.
Hormon TSH pada kelenjar pituitari berfungsi mengaktivasi kelenjar tiroid agar melepaskan hormon tiroid. Hormon tiroid sangat penting untuk proses metabolisme, pengaturan suhu tubuh, sistem saraf, dan detak jantung.
Hormon adrenokortikotropik (ACTH) berfungsi mendorong kelenjar adrenal memproduksi kortisol.
Hormon kortisol atau hormon stres adalah zat penting untuk melawan kondisi stres tertentu. Selain itu, kortisol juga berfungsi untuk mengontrol metabolisme, gula darah, dan tekanan darah.
Follicle-stimulating hormone (hormon FSH) berfungsi mendorong ovarium memproduksi sel telur dan testis memproduksi sperma dalam proses pembuahan.
Hormon FSH juga menjadi hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari dan berberan dalam siklus menstruasi serta pelepasan estrogen dalam tubuh.
Hormon LH adahal hormon yang berperan dalam merangsang ovulasi pada wanita serta produksi testosteron pada pria. Hormon ini juga terlibat dalam produksi hormon estrogen.
Lobus anterior pada kelenjar pituitari juga memproduksi hormon prolaktin. Ini adalah hormon yang mendorong payudara dalam memproduksi ASI setelah melahirkan.
Lalu, hormon prolaktin juga memengaruhi hormon yang mengontrol ovarium dan testis, siklus menstruasi, fungsi seksual, dan juga kesuburan.
Fungsi hormon endorfin adalah sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, ini adalah hormon yang dianggap sebagai pusat kesenangan otak. Tak heran, hormon endorfin juga menjadi bagian dari beberapa hormon kebahagiaan.
Menjadi bagian dalam kelenjar hipofisis, hormon ini berfungsi membantu merangsang peningkatan pigmentasi kulit. Ini adalah respon terhadap paparan sinar UV.
Lobus posterior atau bagian belakang kelenjar pituitari juga berfungsi melepaskan hormon. Biasanya, produksinya pada area hipotalamus dan penyimpanannya pada lobus posterior.
Berikut adalah beberapa jenis hormon yang tersimpan dalam bagian belakang kelenjar, yaitu:
Biasa juga disebut sebagai hormon vasopressin, ini adalah hormon yang berfungsi untuk menjaga kesehatan ginjal, mengatur keseimbangan air, dan juga kadar natrium.
Perannya adalah membantu ginjal mengelola air untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, hormon ini juga bisa meningkatkan tekanan darah.
Oksitosin adalah hormon yang bekerja pada organ dalam tubuh, termasuk payudara dan rahim.
Ini mempunyai peranan penting dalam sistem reproduksi wanita, terutama saat melahirkan dan menyusui. Sebagai contoh, memicu kontraksi dan mengendalikan keluarnya ASI.
Baca Juga
Sebagian besar penyebab gangguan atau masalah pada kelenjar pituitari adalah karena adanya tumor di sekitarnya. Tumor tersebut kemudian dapat memengaruhi pelepasan hormon yang merupakan tugas utama.
Beberapa contoh gangguan atau penyakit yang bisa memengaruhi fungsi kelenjar pituitari atau hipofisis, meliputi:
Tumor pituitari bisa mengganggu proses pelepasan hormon. Tumor ini juga mungkin menekan bagian lain dari otak, sehingga memengaruhi penglihatan atau menyebabkan sakit kepala. Meski demikian, tumor pituitari umumnya tidak menjadi kanker.
Hipopituitarisme terjadi saat kelenjar pituitari tidak bisa memproduksi atau sangat sedikit dalam memproduksi beberapa hormon. Kondisi ini bisa saja mengganggu proses pertumbuhan atau fungsi reproduksi seseorang.
Akromegali adalah kondisi yang muncul saat kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan. Akibatnya, jaringan tubuh dan tulang tumbuh lebih cepat.
Seiring berjalannya waktu, ini bisa menjadi penyebab tangan dan kaki terjadi pembesaran abnormal.
Diabetes insipidus muncul karena gangguan dalam pelepasan hormon vasopresin. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak urine dan butuh minum dalam jumlah banyak.
Penyakit Cushing terjadi karena kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak hormon adrenokortikotropik. Termasuk ketika adanya tumor dekat kelenjar tersebut.
Penyakit yang juga dikenal dengan nama sindrom Cushing ini dapat membuat penderitanya mudah memar, mengalami hipertensi, dan kenaikan berat badan.
Hiperprolaktinemia terjadi saat darah mengandung kadar prolaktin yang sangat tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan infertilitas dan penurunan gairah seksual.
Kelenjar pituitari termasuk kelenjar utama dalam tubuh. Fungsinya sangat beragam, dari mengontrol hormon pertumbuhan hingga mengendalikan kinerja organ reproduksi.
Oleh karena itu, gangguan pada kelenjar ini dapat memicu masalah-masalah fungsi tubuh. Termasuk pada kondisi tumor pituitari yang bisa tumbuh kembali.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai fungsi kelenjar pituitari atau hipofisis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sayuran penurun kolesterol ini bisa menjadi obat alami bagi Anda yang mengidap kolesterol tinggi. Supaya terhindar dari kolesterol tinggi, mari biasakan diri untuk mengonsumsi sayuran penurun kolesterol ini!
Penyebab obesitas bemacam-macam, misalnya kurang tidur dan konsumsi obat-obatan. Untuk menurunkan berat badan, kenali penyebab obesitas agar metode yang digunakan tepat dan sehat.
Kabar baik bagi Anda para pecinta tanaman! Tidak hanya menyejukkan dan indah dipandang, memelihara tanaman dalam ruangan ternyata memiliki sederet manfaat untuk kesehatan. Lantas, tanaman apa saja yang dipercaya bagus untuk kesehatan?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved