Kelenjar bartholin berfungsi memproduksi cairan vagina dan pelumas alami. Kista adalah kondisi kesehatan paling umum yang memengaruhi kelenjar bartholin.
12 Mar 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kista merupakan gangguan umum pada kelenjar bartholin
Melansir Current Urology, kelenjar bartholin adalah sepasang kelenjar yang terletak di bibir vagina. Ukurannya yang sebesar kacang polong kerap membuat organ yang satu ini luput dari perhatian.
Advertisement
Padahal, meski kecil, kelenjar bartholin juga rentan mengalami kista. Bagaimana kista kelenjar bartholin bisa terjadi? Simak ulasannya berikut ini.
Kelenjar bartholin adalah sepasang kelenjar seukuran kacang polong yang terletak di bibir vagina. Kelenjar ini akan mulai aktif saat memasuki masa puber dan mulai menyusut ketika wanita memasuki masa menopause.
Fungsi kelenjar bartholin adalah menghasilkan cairan vagina dan memproduksi pelumas saat berhubungan seksual. Cairan tersebut mengalir melalui saluran berukuran 2,5 cm yang muncul di kedua sisi lubang vagina dan lebih rendah dari selaput dara.
Seperti organ tubuh lainnya, kelenjar ini juga tidak luput dari risiko kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang rentan terjadi pada kelenjar bartholin adalah munculnya kista.
Kista kelenjar bartholin adalah benjolan berisi cairan akibat tersumbatnya saluran dari kelenjar bartholin menuju vagina. Sumbatan ini menyebabkan cairan yang seharusnya keluar menuju vagina jadi kembali ke dalam dan kemudian berkembang menjadi kista.
Selain itu, infeksi bakteri E. coli juga jadi penyebab kista kelenjar bartholin. Pada beberapa kasus bahkan ditemukan bahwa bakteri penyebab penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore juga menyebabkan infeksi pada kista bartholin.
Untuk memastikan apa yang menjadi penyebab kista bartholin, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
Kista kelenjar bartholin umumnya terjadi pada wanita usia produktif, yakni sekitar 20-30 tahun. Hal ini karena kelenjar bartholin mulai aktif dan berfungsi mulai dari masa puber sampai sebelum menopause.
Jarang kasus kista kelenjar bartholin yang terjadi pada wanita perimenopause atau menopause karena fungsinya yang mulai tidak aktif.
Namun, jika hal ini terjadi, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti biopsi untuk memastikan bahwa benjolan tersebut bukan sel kanker.
BACA JUGA: Mengenal Lendir Serviks sebagai Penanda Masa Subur, Apa Bedanya dengan Keputihan?
Kista kelenjar bartholin tergolong jinak dan bersifat non-kanker. Selain benjolan, kista yang berukuran kecil umumnya tidak menimbulkan gejala dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, gejala bisa saja muncul saat ukuran kista membesar atau terjadi infeksi dan abses pada kista. Beberapa gejala kista kelenjar bartholin yang mungkin muncul, antara lain:
Segera ke dokter jika Anda mengalami demam, menggigil, nyeri hebat, panas, kemerahan, bengkak, abses, bahkan kesulitan berjalan, duduk, maupun bergerak saat merasakan tanda-tanda kista bartholin.
BACA JUGA: Wanita Perlu Waspada, Ini Penyebab Vagina Terasa Sakit
Kista kelenjar bartholin yang berukuran kecil umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda mungkin membutuhkan penanganan khusus jika kista semakin membesar atau bahkan terinfeksi dan muncul abses.
Untuk mengatasi infeksi kista kelenjar bartholin, dokter mungkin akan memberikan antibiotik dan pereda nyeri. Pastikan Anda menghabiskan antibiotik yang diberikan sesuai anjuran dokter, sekalipun gejala telah membaik.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa menjadi opsi untuk mengatasi kista kelenjar bartholin.
Pembedahan biasanya dipilih dokter jika berbagai cara yang dianjurkan tidak membuahkan hasil. Pembedahan untuk mengatasi kista kelenjar bartholin disebut dengan marsupialisasi.
Namun, jika kejadian kista muncul berulang dan mengganggu, dokter akan merekomendasikan tindakan lain seperti pengangkatan kelenjar bartholin.
Cobalah untuk berkonsultasi mengenai segala risiko dan manfaat dengan dokter terkait gangguan yang terjadi pada kelenjar bartholin Anda. Anda juga bisa bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa metode pengobatan miom antara lain konsumsi obat antiinflamasi, terapi hormon, pasang KB spiral, dan operasi rahim. Jenis pengobatan akan disesuaikan dengan ukuran dan lokasi miom serta kondisi kesehatan pasien.
Ciri-ciri keputihan yang berbahaya bisa dilihat dari perubahan warna cairan keputihan atau bau yang lebih menusuk. Simak selengkapnya berikut ini.
Mengetahui cara memeriksa benang KB IUD (spiral) berguna untuk memastikan posisinya tidak bergeser. Bagaimana caranya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved