Kelelahan kronis menyebabkan Anda merasa kelelahan hebat meski sudah beristirahat. Anda juga bahkan sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Lantas, bagaimana mengatasinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Okt 2020
Kelelahan kronis bisa mengurangi konsentrasi
Table of Content
Sering merasa lelah meski sudah beristirahat? Bisa jadi Anda mengalami sindrom kelelahan kronis yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Kelelahan kronis adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan parah sepanjang hari selama lebih dari 6 bulan, walaupun sudah tidur atau beristirahat dengan cukup.
Advertisement
Kelelahan kronis bisa membuat Anda tidak bertenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bahkan semakin memburuk apabila Anda melakukan aktivitas fisik atau mental.
Sindrom kelelahan kronis bisa menyerang siapa saja, tetapi wanita berusia 40 dan 50-an merupakan kelompok yang lebih rentan mengalaminya.
Gejala kelelahan kronis bisa berbeda antarindividu dan tingkat keparahan gejalanya bisa naik turun dari hari ke hari. Sejumlah gejala kelelahan kronis yang mungkin terjadi, yaitu:
Gejala-gejala di atas kadang bisa hilang selama beberapa waktu dan muncul kembali. Kondisi ini tentunya bisa mempersulit tindakan pengobatan yang tengah dilakukan.
Penyebab kelelahan kronis belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian orang bisa lebih rentan terhadap kondisi ini jika memiliki faktor risiko berikut:
Sindrom kelelahan kronis dapat terjadi setelah Anda mengalami infeksi virus. Beberapa virus yang dicurigai memicu sindrom ini, yaitu virus Epstein-Barr, virus herpes manusia, virus Ross River, dan virus rubella.
Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan antara infeksi virus dengan sindrom kelelahan kronis.
Sistem kekebalan tubuh penderita sindrom kelelahan kronis tampak sedikit terganggu. Namun, masih belum jelas apakah masalah pada sistem kekebalan tubuh benar-benar menyebabkan gangguan tersebut.
Penderita sindrom kelelahan kronis terkadang juga memiliki kadar hormon abnormal yang dihasilkan di hipotalamus, kelenjar pituitari, atau kelenjar adrenal. Akan tetapi, hubungan ini masih belum diketahui secara pasti.
Sejumlah individu melaporkan bahwa mereka mengalami cedera, pembedahan, atau tekanan emosional sesaat sebelum kelelahan kronis menyerang.
Di samping faktor-faktor risiko di atas, faktor genetik, alergi, stres, dan lingkungan juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena sindrom kelelahan kronis.
Baca Juga
Jika tidak segera diatasi, kelelahan kronis bisa menyebabkan Anda tidak bisa bekerja atau melakukan aktivitas sebagaimana mestinya.
Namun, belum ada obat khusus untuk mengobati sindrom ini. Walaupun begitu, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikannya:
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu mengurangi gejala sindrom kelelahan kronis. Salah satunya adalah membatasi atau berhenti mengonsumsi kafein agar dapat tidur lebih nyenyak dan meredakan insomnia.
Selain itu, hindari pula nikotin dan alkohol. Jika tidur siang mengganggu kemampuan Anda untuk tidur di malam hari, berhentilah melakukannya. Ciptakanlah rutinitas tidur agar Anda bisa beristirahat dengan baik.
Dalam kebanyakan kasus, sindrom kelelahan kronis dapat memicu atau mengembangkan gejala depresi. Oleh sebab itu, Anda mungkin memerlukan terapi antidepresan dosis rendah atau rujukan ke psikiater.
Jika perubahan gaya hidup tidak bisa membuat Anda tidur dengan nyenyak, dokter mungkin meresepkan obat tidur. Obat pereda nyeri juga mungkin diperlukan untuk mengatasi nyeri otot atau sendi akibat kelelahan kronis.
Sambil mengonsumsi obat dari dokter, Anda dapat mencoba tindakan lainnya, seperti akupuntur, tai chi, yoga, dan pijat, dapat membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh sindrom kelelahan kronis. Akan tetapi, sebelum melakukan pengobatan ini sebaiknya konsultasikan pada dokter.
Jika Anda merasakan gejala-gejala sindrom kelelahan kronis bahkan hingga menyebabkan kesulitan beraktivitas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter guna mendapat penanganan yang tepat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar sindrom kelelahan kronis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Seiring waktu, sendi dapat mengalami penuaan sehingga mengalami berbagai gangguan kesehatan. Ada baiknya Anda mulai mengonsumsi nutrisi dan vitamin sendi, seperti vitamin D, minyak ikan, dan kalsium
15 Agt 2020
Selain Anemia, Penyakit ankylosing spondylitis yang memengaruhi tulang belakang juga dapat membuat tubuh menjadi lemas.
4 Jul 2019
Sindrom piriformis adalah gangguan neuromuskular yang seringkali menyebabkan rasa sakit di bokong sampai ke area kaki. Saat rasa nyeri di bokong dan belakang kaki sudah tidak tertahankan, itu tandanya Anda harus datang ke dokter.
2 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved