Kelelahan kerja bisa memicu penurunan kesadaran yang merupakan indikasi dari berbagai penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dan sebagainya.
Table of Content
Setiap orang perlu bekerja untuk menafkahi keluarganya ataupun hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bekerja bahkan mengambil hampir sebagian besar waktu dari hidup Anda.
Advertisement
Namun, apa jadinya jika Anda memaksakan diri untuk tetap bekerja sampai akhirnya mengalami kelelahan kerja atau burnout? Jangan sepelekan kelelahan kerja karena kelelahan kerja juga berefek pada kesehatan Anda!
Kelelahan kerja tidak hanya sekedar menimbulkan nyeri badan atau perasaan mengantuk sepanjang hari. Kelelahan kerja bisa menimbulkan berbagai penyakit medis yang serius dan memerlukan penanganan khusus.
Kelelahan kerja akibat pekerjaan di kantor yang berlebih, kurangnya dukungan emosional, jam kerja yang terlalu panjang, dan stres secara terus-menerus dapat membuat tubuh melemah dan bahkan bisa memunculkan beberapa indikasi dari penyakit tertentu.
Salah satu tanda dari adanya penyakit tertentu adalah penurunan kesadaran yang bisa diakibatkan oleh penyakit-penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung koroner dan diabetes.
Kelelahan kerja bisa membuat tubuh bertambah lemah. Namun, siapa sangka kelelahan kerja dapat menjadi salah satu faktor risiko yang kuat terhadap penyakit jantung koroner!
Kelelahan kerja mampu meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular karena memiliki kemungkinan untuk meningkatkan kadar kolesterol atau lemak dalam pembuluh darah.
Kelelahan kerja sebagai faktor risiko yang kuat terhadap penyakit jantung koroner juga dibuktikan melalui riset dalam jurnal Psychosomatic Medicine.
Riset tersebut menemukan bahwa orang yang mengalami tingkat kelelahan kerja yang tinggi berisiko lebih besar untuk terjangkit penyakit jantung koroner daripada orang yang memiliki tingkat kelelahan kerja yang lebih rendah.
Meskipun demikian, belum ada penelitian yang bisa menjelaskan secara pasti kaitan antara kelelahan kerja dan penyakit jantung.
Sementara ini, salah satu hal yang mungkin dapat menjelaskan kaitan tersebut adalah karena peningkatan hormon stres, seperti hormon kortisol dan hormon epinephrine.
Selain itu, stres karena pekerjaan yang dirasakan secara terus-menerus bisa mempengaruhi sistem saraf otonom dan aktivitas neuroendokrin yang memicu sindrom metabolisme yang meningkatkan risiko terjangkit penyakit jantung.
Tidak hanya penyakit jantung, pekerja yang bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke dibandingkan dengan pekerja yang bekerja dengan waktu kerja yang sesuai standarnya.
Bekerja dalam jangka waktu yang lama juga ditemukan memperbesar peluang terkena diabetes tipe 2, tetapi meningkatnya peluang ini hanya terlihat pada orang-orang di kelompok sosioekonomi yang rendah.
Uniknya, risiko diabetes meningkat sebanyak 63 persen pada wanita yang bekerja lebih dari 45 jam per minggu daripada wanita yang bekerja 35-45 jam per minggunya. Namun, pada pria tidak terlihat peningkatan risiko diabetes karena waktu bekerja yang berkepanjangan.
Penurunan kesadaran dapat diakibatkan oleh penyakit jantung atau diabetes. Penyakit jantung memicu jenis penurunan kesadaran berupa cardiovascular syncope.
Penurunan kesadaran ini disebabkan oleh penyakit jantung dan bisa meningkatkan risiko kematian. Penurunan kesadaran atau pingsan yang dialami dipicu oleh penurunan asupan darah ke otak.
Serupa dengan penyakit jantung, jenis penurunan kesadaran lainnya, yaitu neurologic syncope, diakibatkan oleh stroke.
Penyakit diabetes yang tidak dikontrol akan membuat penderitanya semakin sering buang air kecil yang mampu memicu dehidrasi. Dehidrasi berkepanjangan dapat menimbulkan penurunan kesadaran.
Selain dehidrasi, penyakit diabetes dapat meningkatkan kadar gula darah yang merusak saraf yang mengatur tekanan darah. Tekanan darah yang tidak teratur bisa mengakibatkan penurunan kesadaran.
Terkadang Anda tidak menyadari bahwa Anda telah memaksakan tubuh untuk tetap bekerja yang pada akhirnya menyebabkan kondisi kelelahan kerja. Memahami gejala-gejala kelelahan dapat membantu untuk menyadarkan mengenai kondisi tubuh Anda.
Bila Anda mengalami gejala-gejala kelelahan kerja di atas, ada baiknya jika Anda beristirahat sejenak dan mendiskusikan masalah Anda dengan teman atau kerabat. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog dan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Bukan cuma pakai sunscreen, tips menghadapi cuaca panas ekstrem adalah pastikan cukup minum dan menghindari matahari. Apa lagi lainnya?
26 Apr 2023
Vitamin untuk menghilangkan capek dan pegal banyak dijual di toko obat. Jika badan pegal, carilah suplemen vitamin yang mengandung...
2 Okt 2020
Pingsan bisa disebabkan oleh tekanan darah rendah, dehidrasi, kejang, dan penyakit jantung. Langkah pertolongan pertama saat melihat orang pingsan adalah cek pernapasannya.
19 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved