ASI vs susu formula sama-sama sebagai sumber nutrisi yang baik untuk bayi Anda. Meski demikian, air susu ibu tetaplah menjadi asupan nutrisi bagi yang terbaik.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
25 Apr 2023
ASI vs susu formula sebaiknya dipilih berdasarkan kondisi pada ibu dan anak
Table of Content
ASI vs susu formula merupakan salah satu pertimbangan yang kerap membingungkan para orang tua.
Advertisement
Meski demikian, baik ASI atau susu formula, keduanya sama-sama memberikan keuntungan tersendiri.
Sebenarnya, bicara soal kandungan gizi, jika membandingkan ASI vs susu formula, ASI memang menjadi sumber nutrisi terbaik bagi anak, sejak ia dilahirkan.
Apalagi, jika Anda akan memilih program ASI eksklusif. Tentu, nutrisi yang didapat bayi pun akan maksimal.
Walau begitu, tidak semua ibu mampu untuk menyusui karena dihadapkan oleh kondisi medis tertentu, seperti produksi ASI sedikit atau bahkan ASI tidak keluar sama sekali.
Menghadapi kondisi semacam ini, susu formula dapat menjadi pilihan untuk tetap memastikan anak tumbuh dan berkembang optimal.
Sebenarnya, secara nutrisi, jika ASI vs susu formula, maka ASI yang masih menjadi jawaranya. Mengingat, hingga saat ini, belum ada asupan yang mampu meniru nutrisi dari air susu ibu.
ASI direkomendasikan sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi yang baru lahir. Anda dianjurkan untuk menyusui anak minimal pada 6 bulan pertama setelah persalinan.
Ketika mampu dan memutuskan untuk memberikan ASI, ada beberapa manfaat menyusui bagi Anda dan Si Kecil.
Terkait ASI vs susu formula, inilah kelebihan ASI yang tidak dapat ditemukan pada susu formula untuk bayi:
Tidak hanya menandingi kelebihan ASI vs susu formula untuk bayi, inilah kelebihan ASI dibandingkan susu formula yang bisa dirasakan ibu menyusui:
Baca Juga
Walau sebagian ibu tidak kesulitan dalam menyusui, beberapa ibu lain mungkin mengalami tantangan dan kesulitan. Untuk masalah kemudahan, ini tantangannya:
Beberapa ibu sulit mengawali pemberian ASI. Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan terus melatih diri.
Sebenarnya, rasa sakit yang timbul saat menyusui merupakan hal yang normal pada 10 hari pertama masa laktasi.
Apabila sakit terus berlanjut, Anda disarankan berkonsultasi dengan konselor laktasi, bidan, maupun dokter spesialis anak.
Bayi yang baru lahir cenderung lebih sering menyusu. Hal ini mungkin membuat ibu butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi.
Selain itu, bayi yang menerima ASI juga lebih cepat lapar dibandingkan anak yang diberikan susu formula.
Ibu yang menyusui harus menjaga makanan yang dikonsumsi. Makanan tersebut akan menjadi sumber ASI untuk nutrisi bayi.
Misalnya, ibu yang menyusui harus menghindari ikan yang mengandung tinggi merkuri.
Memang, ASI vs susu formula kerap dibahas plus dan minusnya. Sayangnya, tidak semua ibu dapat memberi ASI pada anak.
Beberapa di antaranya disebabkan oleh kondisi medis, baik penyakit pada ibu maupun pada anak. Berikut ini beberapa kondisi yang membuat ibu tidak bisa menyusui, yaitu:
Baca Juga
Pada kasus tertentu, pada ASI vs susu formula, susu formula lah yang “menang”. Sufor bisa menjadi pengganti maupun pendamping ASI.
Namun, penting untuk digarisbawahi, Anda tidak boleh memberikan susu sapi untuk bayi di bawah 6 bulan. Pilihlah susu yang memang merupakan susu formula sesuai usia bayi.
Jika membahas ASI vs susu formula, sufor dapat menjadi penyelamat saat Anda dihadapkan dengan kondisi tidak bisa menyusui bayi.
Memilih susu formula bukannya tidak memiliki kelebihan. Anda tak perlu khawatir dan merasa bersalah.
Berikut ini beberapa kelebihan yang ditawarkan susu formula.
Anda dapat meminta bantuan pasangan atau asisten rumah tangga, untuk menyiapkan susu formula. Fleksibilitas ini tentu sangat membantu Anda, terutama bagi ibu yang harus bekerja jauh dari rumah.
Suami dapat membantu memberikan nutrisi untuk Buah Hati, terutama pada malam hari saat Anda membutuhkan istirahat.
Selain itu, ikatan emosional antara anak dan ayah juga tercipta saat membantu Anda menyiapkan susu formula.
Ibu yang menyusui perlu lebih memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Sebab, makanan tersebut akan menjadi sumber ASI.
Saat Anda memutuskan untuk memberikan susu formula sebagai pengganti maupun pendamping ASI, Anda tak perlu mencemaskan makanan yang mungkin menjadi alergen bagi anak.
Walau susu formula memiliki kelebihan, jika bicara ASI vs susu formula, minuman pengganti maupun pendamping ASI ini juga memiliki beberapa kekurangan, misalnya:
Tidak seperti ASI, susu formula tidak memiliki antibodi. Antibodi berperan penting untuk mencegah anak dari berbagai penyakit.
Bayi yang mengonsumsi susu formula lebih berisiko mengalami perut kembung dan sering buang air besar bila dibandingkan bayi yang menerima asupan ASI.
Anda mungkin harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli susu formula daripada ASI yang langsung dikonsumsi anak dari tubuh Anda.
Rupanya, pada ASI vs susu formula, dalam menjaga kesehatan gigi, tetap dimenangkan ASI.
Riset yang diterbitkan pada jurnal Archives of Paediatrics and Developmental Pathology menjelaskan, paparan gula pada susu formula menyebabkan kerusakan gigi.
Gula dan sisa susu yang berkumpul di sekitar gusi dan gigi akan memberikan "asupan" bakteri penyebab plak.
Kerusakan ini ditandai dengan karang gigi dan membentuk asam yang menyebabkan gigi keropos.
ASI vs susu formula menjadi keputusan yang mungkin dilematis bagi para ibu. ASI memang tak diragukan lagi dalam menyediakan nutrisi yang sangat diperlukan Si Kecil.
Namun, terlepas dari perlawanan sengit antara ASI vs susu formula, memang ada banyak faktor yang membuat ibu tidak dapat menyusui.
Perlu diingat, jika Anda tidak memiliki kendala tertentu saat memberikan ASI, berikan asupan bayi dengan ASI agar tumbuh kembang Si Kecil lebih optimal dan terhindar dari risiko beragam penyakit dan gangguan kesehatan.
Jika Anda ingin memulai memberikan susu formula untuk bayi, lakukan konsultasi dengan dokter anak untuk arahan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Referensi
Artikel Terkait
Cara menyendawakan bayi bermanfaat agar si kecil tidak kembung dan kolik. Hal yang bisa Anda lakukan untuk mengeluarkan sendawa adalah dengan duduk memangku bayi hingga menggendong pada posisi bayi berdiri dan menggoyangkannya perlahan.
11 Mar 2022
Kelainan jantung pada bayi bisa terdeteksi sejak dalam kandungan. Ciri umumnya seperti tangan dan kaki kebiruan, sesak napas, hingga sulit menyusu.
8 Jun 2023
Saat si kecil sudah memasuki fase MPASI atau usia enam bulan, itu artinya lampu hijau bagi bayi makan es krim. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikannya, seperti bahan es krim, rasa, dan jumlah yang bisa dimakan.
16 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved