Kekurangan kalium (hipokalemia) adalah kondisi ketika kadar kalium dalam darah lebih rendah dari batas normal. Penyebabnya meliputi konsumsi alkohol berlebihan, penyakit ginjal kronis, hingga diare. Untuk mengatasinya, dokter bisa merekomendasikan suplemen kalium atau konsumsi makanan tinggi kalium.
9 Feb 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kekurangan kalium (hipokalemia) dapat memunculkan gejala-gejala yang mengganggu.
Table of Content
Kekurangan kalium (hipokalemia) adalah kondisi ketika kadar kalium dalam darah lebih rendah dari batas normal.
Advertisement
Idealnya, kadar kalium dalam darah adalah sekitar 3,6-5,2 milimol per liter (mmol/L). Namun, jika jumlahnya berada di bawah angka tersebut, gejala-gejala hipokalemia dapat bermunculan.
Berikut adalah penyebab, gejala, dan cara mengobati kekurangan kalium yang penting untuk diketahui.
Kekurangan kalium dapat disebabkan banyak hal. Salah satunya yang paling umum adalah pelepasan kalium dalam jumlah berlebihan bersama urine akibat obat resep yang meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Obat-obatan yang dikenal sebagai diuretik ini sering kali diresepkan untuk orang yang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi) atau penyakit jantung.
Selain itu, hipokalemia juga bisa disebabkan berbagai faktor lain sebagai berikut.
Dalam kasus yang ringan, efek kekurangan kalium mungkin tidak ada. Jika memang timbul, berikut adalah beberapa gejala yang bisa dialami penderitanya.
Apabila kasusnya parah, berikut adalah ciri-ciri kekurangan kalium yang dapat terjadi.
Penderita hipokalemia juga bisa mengalami sesak napas akibat kekurangan kalium yang sifatnya parah.
Sebab, bernapas membutuhkan beberapa otot, terutama diafragma, untuk membantu paru-paru menghirup dan mengembuskan udara.
Ketika kadar kalium dalam darah sangat rendah, paru-paru mungkin tidak mengembang dan berkontraksi dengan baik sehingga menyebabkan sesak napas.
Lebih jauh lagi, kekurangan kalium yang sangat parah bisa menyebabkan paru-paru berhenti bekerja. Situasi ini dapat berakibat fatal dan mengancam nyawa penderitanya.
Penyakit akibat kekurangan kalium lainnya yang bisa terjadi adalah tekanan darah tinggi (hipertensi).
Sebagai informasi, memiliki keseimbangan elektrolit sangatlah penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat.
Mengonsumsi natrium berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah pada sebagian orang. Sementara itu, kekurangan kalium bisa memicu efek serupa.
Tugas kalium adalah membantu ginjal untuk membuang kelebihan natrium lewat urine.
Apabila tubuh tidak mempunyai kadar kalium yang cukup, ginjal berpotensi menyerap kembali natrium ke dalam aliran darah dan memicu hipertensi seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah kebutuhan kalium per hari berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Cara mengobati kekurangan kalium yang sifatnya ringan atau sedang adalah mengonsumsi suplemen kalium.
Konsumsi 60-80 mmol suplemen kalium per hari selama beberapa hari biasanya sudah cukup untuk mengobati hipokalemia ringan dan sedang.
Itulah mengapa penderita hipokalemia disarankan untuk terus mengikuti anjuran dokter terkait konsumsi suplemen kalium agar hasil pengobatannya maksimal.
Dalam beberapa kasus, dokter juga perlu menyesuaikan konsumsi obat-obatan yang memicu kekurangan kalium atau mengobati kondisi medis yang menyebabkan hipokalemia, misalnya diare, muntah, atau gangguan makan.
Dalam kasus kekurangan kalium parah, dokter bisa merekomendasikan pengobatan intravena (infus). Prosedur ini perlu dipantau secara ketat untuk menghindari hiperkalemia (kelebihan kalium) yang dapat berakibat fatal.
Punya pertanyaan lain terkait kesehatan? Anda bisa konsultasi langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Baik itu rokok filter, rokok kretek, maupun rokok elektrik sekalipun sama-sama berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Namun perokok yang paling berisiko mengalami kanker paru-paru adalah mereka yang terbiasa menghisap rokok kretek. Temukan alasannya di sini.
Sakit ulu hati adalah perasan tidak nyaman di bagian dada yang bisa menjalar ke leher dan tenggorokan. Kondisi ini dapat disebabkan tukak lambung, refluks asam lambung, atau faktor gaya hidup tertentu.
Gangguan sistem peredaran darah (kardiovaskuler) adalah penyakit yang biasanya memengaruhi pembuluh darah dan organ jantung. Ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya pada tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved