Pemberitaan mengenai artis bunuh diri, ternyata bisa berdampak pada meningkatnya angka kejadian bunuh diri di negaranya. Hal ini dibuktikan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli.
2023-03-16 09:52:13
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Saat ada artis bunuh diri, dampaknya untuk masyarakat luas cukup terasa
Table of Content
Ketika ada seorang artis bunuh diri, pemberitaan mengenai tragedi ini kemudian menyebar dengan cepat dan luas. Banyak orang turut berbelasungkawa, ada juga yang justru terpicu untuk melakukan tindakan serupa.
Advertisement
Pemberitaan mengenai artis yang bunuh diri, memiliki dua kemungkinan dampak yang sangat berbeda. Pertama, mencegah dan mengurangi keinginan bunuh diri atau yang kedua, malah justru sebaliknya, yaitu meningkatkan angka kejadian ini. Fenomena ini dikenal dengan nama the Werther Effect.
Werther effect adalah sebuah istilah yang digunakan untuk dampak negatif yang ditimbulkan media akibat pemberitaan mengenai kejadian bunuh diri. Werther, diambil dari publikasi karya Goethe yang terbit pada tahun 1774.
Pada karya tersebut, Werther sebagai tokoh utama, merupakan sosok protagonis yang pada akhirnya melakukan tindakan bunuh diri. Istilah Werther Effect ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli bernama David Phillipps pada tahun 1974.
Saat seorang artis bunuh diri, dampak yang ditimbulkannya akan lebih luas. Beberapa penelitian menyebutkan, angka bunuh diri cenderung meningkat, setelah ada artis yang dilaporkan melakukan hal tersebut.
Hal ini dipengaruhi salah satunya oleh adanya pemberitaan media luas, hingga menyebutkan detail-detail yang dapat memicu orang lain meniru metode bunuh diri sang idola.
Untuk mencegah fenomena ini, badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mengeluarkan sebuah pedoman pemberitaan bunuh diri untuk awak media. Pada pedoman ini, ada beberapa hal yang disebut sebaiknya dilakukan saat memberitakan tentang kejadian bunuh diri, di antaranya:
Sebuah penelitian dilakukan di Korea Selatan mengenai dampak artis bunuh diri terhadap peningkatan angka bunuh diri di masyarakat. Pada riset tersebut, para peneliti mengambil sembilan kasus artis Korea Selatan yang bunuh diri dari tahun 1990-2010.
Hasilnya, enam dari sembilan kasus kematian artis akibat bunuh diri, berdampak cukup signifikan terhadap kenaikan angka bunuh diri di kalangan masyarakat.
Kasus artis bunuh diri yang terjadi pada tahun 1990-an tidak memiliki dampak signifikan terhadap angka bunuh diri. Sementara itu, kasus yang terjadi pada tahun 2000-an, memberikan dampak signifikan, bahkan 30-60 hari setelah kejadian.
Akses informasi yang masih terbatas, diperkirakan menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kecilnya dampak yang timbul pada tahun 1990-an. Pada tahun 2000an, akses informasi yang semakin mudah, disebut sangat berkontribusi pada peningkatan angka bunuh diri di masyarakat.
Dampak dari kejadian bunuh diri, bisa diibaratkan seperti melempar batu ke permukaan air yang tenang. Meski batu yang dilempar kecil, namun gelombang yang muncul di air bisa saja cukup besar.
Gelombang yang paling besar, muncul di area dekat batu tersebut dilempar. Semakin jauh, gelombang tersebut masih ada, namun berangsur bertambah kecil.
Begitu juga dengan dampak yang ditimbulkan oleh kejadian bunuh diri. Dampak yang paling besar, akan dirasakan oleh orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan teman-teman. Orang yang terbiasa berinteraksi dengannya, juga akan merasa sangat kehilangan.
Dampak bunuh diri terhadap orang-orang terdekat tidak dapat dipungkiri. Namun, yang seringkali luput dari perhatian, adalah gelombang-gelombang kecil yang jauh dari area pelemparan batu tersebut.
Dampak bunuh diri juga dapat dirasakan oleh orang-orang yang tidak terlalu dekat secara personal dengannya. Seperti teman kerja, kolega, atau jika dalam kasus artis bunuh diri, penggemarnya.
Psikolog dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr. Retha Arjadi, M.Psi mengungkapkan, berita apapun mengenai idola kita pasti menarik perhatian dan membangkitkan perasaan yang mengikuti isi berita tersebut. Berita meninggalnya seorang artis akibat bunuh diri, selain mengagetkan, juga sangat mungkin memunculkan berbagai perasaan negatif di dalam diri penggemarnya.
Retha menjelaskan, perasaan kecewa seringkali mendominasi, karena penggemar biasanya menganggap idolanya sebagai sosok yang (hampir) sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
“Jika Anda adalah penggemar artis yang bunuh diri, maka yang perlu dilakukan pertama-tama adalah menerima berita tersebut apa adanya” ungkap Retha.
Retha menambahkan, sebagai penggemar, Anda juga perlu mencerna dan memahami bahwa artis juga adalah manusia biasa yang bisa punya masalah dan dapat merasakan tekanan psikologis mendalam.
Ia berpesan, sebaiknya hindari berspekulasi mengenai yang terjadi pada artis tersebut, penyebabnya melakukan tindakan bunuh diri, dan hal-hal terkait dari sumber-sumber yang tidak terjamin kredibilitasnya.
Retha menggarisbawahi, penting untuk diingat, bahwa orang yang memahami kondisi dan alasan artis tersebut melakukan tindakan bunuh diri hanyalah dirinya sendiri. Oleh karena itu, pandangan dari orang lain tidak dapat dipastikan kebenarannya, sehingga sangat perlu dikritisi dan tidak bisa diterima atau dipercaya begitu saja.
Berspekulasi dan mempercayai berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, berpotensi membuat perasaan kita menjadi semakin tidak karuan, dan sulit berpikir jernih mengenai yang terjadi pada artis tersebut.
“Kekecewaan bisa semakin menjadi-jadi, begitu pula dengan perasaan negatif lainnya. Terakhir, rasakan perasaan-perasaan yang muncul,” kata Retha.
Namun, ia melanjutkan, perasaan duka cita dan perasaan sedih dan perlu dibiarkan berproses seperti layaknya duka cita akibat kepergian orang lain yang berarti untuk kita.
Baca Juga
Apabila Anda merasa terpengaruh atau bahkan terpicu oleh pemberitaan mengenai artis yang bunuh diri, segera cari pertolongan ke orang-orang terdekat, maupun profesional seperti psikolog atau psikiater.
Psikolog maupun psikiater dapat diakses melalui fasilitas kesehatan dasar seperti puskesmas hingga rumah sakit. Anda juga dapat mencari bantuan di komunitas online seperti intothelight.id.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
National Alliance of Mental Illness telah merilis survey bahwa 1 dari 8 wanita merasakan depresi, dua kali lebih banyak dibandingkan dengan pria. Depresi adalah penyakit mental yang ditandai dengan rasa sedih berkepanjangan hingga rasa ingin mengakhiri hidup.
Banyak bentuk pelecehan seksual yang masih dianggap sebagai hal biasa bahkan bahan candaan. Padahal, perilaku ini bisa memberikan dampak negatif untuk kesehatan korban dalam jangka panjang.
Cara mengatasi monday blues adalah memberikan waktu yang cukup untuk Anda istirahat dan mempersiapkan diri untuk pekan yang baru.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved