Oksimeter (pulse oximetry) adalah alat pengukur kadar atau saturasi oksigen dalam darah. Orang yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19 atau penyakit paru kronis lainnya, dianjurkan untuk memilikinya di rumah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
1 Jul 2021
Oximeter berguna untuk mengukur saturasi oksigen pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri
Table of Content
Di masa pandemi Covid-19, istilah oximeter mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Tidak hanya dapat ditemukan di rumah sakit, alat pengukur saturasi oksigen ini juga dapat dengan mudah dibeli sendiri, dan digunakan di rumah.
Advertisement
Lantas, apakah pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri perlu memiliki oksimeter di rumah? Kondisi apa saja yang mungkin membutuhkan alat ini?
Oximeter (pulse oximetry) adalah alat kecil berbentuk klip yang berfungsi untuk mengukur tingkat saturasi atau kadar oksigen dalam darah. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai pulse oximeter.
Alat ini penting untuk memantau kadar oksigen dalam darah untuk mencegah perburukan penyakit atau mendeteksi suatu masalah kesehatan tertentu.
Beberapa kondisi kesehatan, khususnya penyakit paru-paru, berpotensi memengaruhi angka saturasi oksigen di dalam darah, seperti:
Orang yang memiliki penyakit pernapasan kronis, seperti PPOK, biasanya dianjurkan untuk memiliki oksimeter di rumah, untuk mencegah perburukan (eksaserbasi) penyakit.
Selain untuk mendeteksi penyakit di atas, oximeter juga biasanya digunakan untuk:
Baca Juga
Cara menggunakan oximeter sangat mudah dan praktis. Anda cukup menjepitkan alat ini pada salah satu jari tangan.
Ketika jari tangan dijepitkan pada oksimeter yang telah dinyalakan, sensor pada alat saturasi oksigen ini akan mulai menghitung kadar oksigen yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh. Nantinya, pada monitor kecil pada pulse oximeter akan menunjukkan hasil pengukuran kadar oksigen dan detak jantung.
Anda akan mendapatkan nilai %SpO2 yang menunjukkan saturasi oksigen, alias kadar oksigen dalam darah Anda. Saturasi oksigen normal dalam darah seharusnya berada di angka 95% atau lebih.
Jika kurang dari angka tersebut, bahkan hingga angka 92%, kemungkinan besar Anda mengalami hipoksia, alias kekurangan oksigen.
Hipoksia merupakan kondisi serius yang dapat mengakibatkan gagal fungsi organ hingga menyebabkan kematian.
Sementara itu, di sisi lain monitor Anda akan mendapati tulisan PRbpm, yang mengindikasikan detak jantung Anda. Umumnya, detak jantung normal orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit.
Hipoksia menjadi salah satu komplikasi pada pasien Covid-19 yang dapat menimbulkan perburukan hingga kematian. Lebih lanjut, beberapa kasus hipoksia pada pasien Covid-19 tidak menimbulkan gejala atau berlangsung diam-diam, atau disebut sebagai happy hypoxia.
Saturasi oksigen sendiri dapat diukur melalui dua cara, yakni penggunaan pulse oximetry dan analisis gas darah. Sayangnya, pemeriksaan gas darah hanya dapat dilakukan di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Itu sebabnya, pemantauan saturasi oksigen lewat pulse oximeter secara berkala diperlukan bagi pasien Covid-19, baik yang bergejala maupun yang tidak bergejala, khususnya mereka yang menjalani isolasi mandiri.
WHO sendiri telah mengimbau masyarakat, khususnya pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, untuk memiliki alat saturasi oksigen.
Dengan pemantauan kadar oksigen secara rutin, Anda bisa segera mengantisipasi jika terjadi penurunan kadar oksigen dalam tubuh.
Pasalnya, kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan komplikasi yang bisa berujung kematian. Penanganan sedini mungkin dapat membantu mencegah kemungkinan terburuk dari komplikasi.
Jika kondisi ini terjadi, segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Anda juga bisa menggunakan oksigen portabel atau alat bantu napas sederhana selama di perjalanan menuju rumah sakit untuk mencegah perburukan.
Baca Juga
Pulse oximeter dapat menjadi salah satu “must have item” Anda di masa pandemi Covid-19, terutama bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri. Selain karena penggunaannya yang mudah, alat saturasi oksigen juga tidak menimbulkan risiko kesehatan.
Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di mana pun Anda berada, serta menjaga imunitas tubuh dengan pola makan dan pola hidup bersih dan sehat.
Anda juga bisa berkonsultasi terkait penggunaan oximeter atau kebutuhan lain selama menjalani isolasi mandiri menggunakan fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Alat bantu pernapasan biasanya dibutuhkan oleh orang yang mengalami kondisi medis yang mengganggu pernapasan. Alat ini membantu pasien bernapas, terutama saat beraktivitas berat atau sedang tidur.
21 Jan 2020
Selain virus corona, macam-macam virus yang harus Anda waspadai, yakni HIV, dengue, rotavirus, hepatitis, maupun virus lain yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
7 Apr 2023
Ketika harus kembali bekerja di kantor (work from office) saat new normal, Anda perlu melindungi diri dari paparan Covid-19 dengan membawa barang, seperti masker, face shield, hand sanitizer, hingga peralatan pribadi.
8 Okt 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved