Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan anak dalam bernalar, menggunakan angka, mencerna pola logis atau numeris, dan menganalisis hubungan sebab akibat.
24 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Dukung kecerdasan logis matematis anak Anda dengan memberinya puzzle
Table of Content
Bukan tanpa alasan ilmuwan brilian Albert Einstein bisa menemukan teori relativitas. Beliau merupakan sosok populer yang dikenal memiliki kecerdasan logis matematis/logika matematika. Anak dengan jenis kecerdasan ini selalu menggunakan alasan dan runutan logika dalam menyerap informasi.
Advertisement
Seperti namanya, kecerdasan yang termasuk dalam Theory of Multiple Intelligences milik Howard Gardner ini memiliki keunggulan di bidang matematika, logika, melihat pola, dan memecahkan teka-teki.
Sebagian anak mungkin kurang nyaman saat berkutat dengan matematika atau hal-hal abstrak. Namun, anak-anak dengan kecerdasan logika matematika justru menikmatinya.
Ada banyak pengertian kecerdasan logis menurut para ahli. Menurut Gardner, kecerdasan logis matematis adalah kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif.
Sementara itu, menurut Bobbi de Porter (penggagas Quantum Learning Network), kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan menghitung, bereksperimen mengungkap fakta, dan menyelesaikan masalah-masalah matematika.
Dengan kata lain, kecerdasan logis matematis adalah kemampuan anak dalam bernalar, menggunakan angka, mencerna pola logis atau numeris, dan menganalisis hubungan sebab akibat. Kecerdasan ini umumnya dimiliki oleh akuntan, programmer, dan ilmuwan.
Sodorkan daftar mata pelajaran kepada anak yang memiliki jenis kecerdasan ini, maka mereka akan memilih matematika, sains komputer, teknologi, kimia, desain, dan hal lain yang berbau sains.
Anak-anak dengan kecerdasan logika matematika suka pelajaran yang mengandung runutan logika dalam bentuk instruksi. Tentunya, mereka juga sangat cocok bekerja atau belajar dalam lingkungan yang terstruktur dan terorganisasi.
Selain itu, beberapa ciri anak dengan kecerdasan logis matematis adalah:
Anak dengan jenis kecerdasan ini memiliki analisis visual yang kuat. Mereka dapat memahami pola-pola, mengklasifikasikan sesuatu, atau mengerti konsep abstrak dengan mudah.
Ciri-ciri kecerdasan logika matematika pada anak dapat ditandai dengan daya ingat yang tinggi. Misalnya, anak mudah menghapal urutan buku di meja dan mengingat angka yang ada di papan tulis.
Anak dengan kecerdasan matematis logis mampu memecahkan teka-teki. Mereka akan menggunakan kemampuan nalar dan logikanya.
Contoh kecerdasan logika matematika ini adalah anak dapat memecahkan kasus dengan tepat saat melakukan permainan detektif.
Anak yang memiliki kecerdasan matematis logis juga menyukai mata pelajaran tertentu, seperti matematika, ilmu komputer, desain, atau kimia. Mereka juga lebih mudah mempelajari ilmu tersebut.
Anak dengan kecerdasan ini akan membawa konsep matematis di kehidupan nyata. Misalnya, mereka gemar membuat desain dengan bantuan komputer atau memprogram komputer.
Permainan bermain puzzle atau teka-teki adalah permainan favorit anak-anak dengan kecerdasan logis matematis.
Mereka akan berusaha menyelesaikannya dengan logika dan perhitungan agar tidak salah dalam mengambil langkah.
Anak dengan kecerdasan logis matematis juga lebih menyukai adanya prosedur dan aturan saat belajar.
Mereka dianggap memiliki kinerja yang paling optimal saat berada dalam lingkungan yang terstruktur dan terorganisir.
Pemilik jenis kecerdasan ini juga lebih tertarik dengan materi statistik ketimbang tulisan atau jurnal. Mereka dapat memahaminya dengan konsep-konsep statistik dengan mudah dan tidak cepat merasa bosan.
Kecerdasan logis matematis pada anak juga dapat ditandai dengan suka membuat grafik, diagram, timeline, atau menganalisis data. Mereka mungkin juga menggunakan spidol agar lebih menarik.
Segala sesuatu di dunia ini memiliki alasan logis di baliknya. Anak dengan kecerdasan ini suka menganalisis pola, memahami alasan di balik kejadian, dan mencari solusi menggunakan nalarnya. Mereka tidak percaya pada apa pun yang tidak memiliki bukti kuat.
Anak dengan kecerdasan matematis logis memiliki ide dan pola abstrak. Mereka menganalisis setiap masalah dari perspektif kritis. Keterampilan ini sangat berguna dalam pemrograman atau bidang yang terkait.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab anak memiliki kecerdasan logis matematis:
Jenis kecerdasan ini dinilai dapat dipengaruhi faktor keturunan. Sebab, pada dasarnya setiap anak membawa gen kecerdasan. Namun, kadar kecerdasannya tentu saja berbeda-beda pada masing-masing individu.
Tempat tumbuh kembang anak juga dapat mempengaruhi anak dalam memiliki kecerdasan logika matematika.
Faktor ini terutama terjadi saat panca indra anak sudah mulai berfungsi dengan baik.
Nutrisi juga berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Itulah mengapa penting memberikan nutrisi yang baik untuknya agar anak dapat tumbuh cerdas.
Emosi berperan dalam menumbuhkan minat dan kecerdasan anak, termasuk kecerdasan logika matematika.
Berikut adalah cara mengembangkan kecerdasan logika matematika pada anak usia dini yang dapat Anda lakukan.
Baca Juga
Setiap anak unik, begitu pula dengan jenis kecerdasan mereka. Bagi anak dengan kecerdasan logis matematis, mereka tentu tak bisa selamanya belajar atau bekerja sendirian. Ada kalanya harus bersinggungan dengan anak lain dengan pola belajar berbeda.
Ketika berada dalam tim, anak dengan kecerdasan ini biasanya akan mengambil peran dengan membuat agenda atau daftar apa saja yang harus dikerjakan.
Tak hanya itu, mereka juga akan memaparkan lebih detil secara numerik apa saja yang harus dilakukan lengkap dengan rentang waktu (time table) yang dimiliki.
Tanpa perlu bersusah payah pun, anak dengan kecerdasan logis matematis akan dengan senang hati memuat data laporan lengkap dengan angka dan bagan secara rinci.
Cara anak dengan kecerdasan logis matematis ketika memecahkan masalah dalam tim juga berbeda.
Jika anak dengan kecerdasan interpersonal akan memecahkan masalah dengan komunikasi, maka anak matematis akan membawa logika, analisis, bahkan hitungan matematis ketika menghadapi masalah.
Howard Gardner sang pencetus Theory of Multiple Intelligences adalah seorang profesor di Harvard. Sosok yang menurutnya menjadi contoh kecerdasan logis matematis adalah Barbara McClintock, seorang mikrobiologis pemenang Nobel Prize tahun 1983 lalu.
Pada suatu waktu, McClintock dan tim peneliti lainnya menghadapi masalah besar di bidang agrikultur, terkait dengan steril tidaknya tanaman jagung. Hingga berminggu-minggu, tidak ada seorang pun yang bisa memecahkan masalah yang mereka hadapi.
McClintock kala itu memilih meninggalkan kebun jagung dan berpikir di ruangan kerjanya. Tanpa menulis apa pun, tiba-tiba ia berlari ke kebun jagung dan berteriak bahwa ia telah menemukan solusinya.
Kemudian ia membuktikan analisisnya di depan peneliti lain sembari menjelaskan dengan pensil dan secarik kertas. Semua dilakukannya di tengah kebun jagung.
Howard Gardner yang melihat fenomena ini menyadari bahwa hanya orang dengan kecerdasan logis matematis yang bisa memecahkan masalah pelik tanpa melakukan apa pun. Otak mereka terus bekerja layaknya komputer.
Anak dengan kecerdasan apapun yang mereka miliki, biasanya akan memilih mata pelajaran, jurusan, mata kuliah, hingga pekerjaan yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
Beberapa pekerjaan yang cocok untuk anak dengan kecerdasan logika matematika adalah:
Dari beberapa daftar pekerjaan yang cocok di atas, terlihat bahwa anak dengan kecerdasan logis matematis tidak selalu hanya bekerja di bidang matematika saja.
Mereka bisa terjun ke bidang profesi apa pun, tetapi dengan preferensi pekerjaan yang sesuai prosedur dan runut.
Sementara itu, jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Strict parents adalah orangtua yang menempatkan standar tinggi pada anak dan suka menuntut. Pola pengasuhan ini bisa menyebabkan anak tidak percaya diri, suka berbohong, hingga depresi.
Fakta anak pertama dipercaya memiliki jiwa pemimpin, peduli, dan cerdas. Namun, hal tersebut dapat pula dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya lingkung dan pola pengasuhan orangtua.
Terdapat sejumlah cara ampuh untuk mengatasi anak manja yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda di rumah, mulai dari bersikap disiplin, memberikan konsekuensi jika anak melanggar peraturan, dan menunjukkan ketegasan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Anandika Pawitri
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved