Kecanduan seks adalah istilah yang merujuk pada gangguan perilaku hiperseksual yang ditandai dengan obsesi tidak sehat terhadap segala sesuatu yang berbau seksual. Ciri-ciri kecanduan seks antara lain sering mengabaikan kegiatan lain yang lebih penting karena seks dan kerap masturbasi berlebihan.
2 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kecanduan seks bisa ditandai dengan perilaku seks berbahaya seperti sering berganti pasangan
Table of Content
Ada banyak bentuk kecanduan yang perlu diwaspadai, tak terkecuali kecanduan seks. Orang yang mengalami kecanduan ini akan mengutamakan hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan seksual dibanding kebutuhan lainnya.
Advertisement
Seseorang dikatakan kecanduan seks jika keinginannya untuk melakukan sesuatu atau berpikir mengenai hal-hal yang berbau seksual sudah mengganggu kegiatannya sehari-hari.
Kecanduan seks merupakan istilah umum untuk gangguan perilaku seksual kompulsif atau gangguan hiperseksual. Kondisi ini merupakan obsesi tidak sehat yang membuat pelakunya mencari, mengamati, atau terlibat dalam aktivitas seksual secara intens.
Orang yang ketagihan seks akan bertindak melebihi batas kewajaran demi untuk memuaskan fantasi seksualnya. Mereka akan berusaha memenuhi hasrat seksual tanpa mempertimbangkan berbagai konsekuensi bagi dirinya sendiri atau orang lain.
Penderita kecanduan seks dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas seksual, bahkan hingga mengorbankan hal yang lebih penting, seperti pekerjaan dan interaksi sosial.
Mereka juga dapat menghabiskan banyak uang demi mengejar kepuasan dalam berbagai bentuk yang berbiaya tinggi, seperti pornografi, prostitusi, saluran telepon seks, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Apakah Kamu Kecanduan Pornografi? Ini Tandanya
Kecanduan seksual dapat termanifestasi dalam berbagai cara, baik fisik maupun emosional. Diagnosis yang jelas tentang kecanduan seks hanya dapat dipastikan oleh psikolog. Namun, ada beberapa ciri-ciri yang dapat mengindikasikan seseorang mengalami kecanduan seks, di antaranya:
Mengalami kecanduan seks dapat membuat seseorang terus-menerus berpikir tentang seks secara berlebihan.
Bahkan, mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya berpikir tentang seks atau fantasi seksual sampai tanggung jawab lain dalam kesehariannya terbengkalai.
Seorang pencandu seks dapat memiliki perilaku dimana seks mendominasi kehidupan hingga mengesampingkan aktivitas lainnya. Mereka begitu terpaku pada seks sampai kesulitan melakukan aktivitas lain.
Hal ini membuat performa mereka di sekolah maupun kantor berkurang. Hubungan dengan orang-orang sekitar seperti keluarga, teman, dan pasangan juga bisa terganggu. Salah satu contoh perilaku kecanduan seks adalah menonton pornografi di tempat kerja saat jam produktif.
Terhambatnya aktivitas harian pecandu seks juga bisa terjadi ketika orang tersebut menghabiskan banyak uang untuk memenuhi nafsu seksualnya dibanding kebutuhan penting lainnya hingga mengalami kesulitan finansial.
Dalam beberapa kasus, kecanduan seksual dapat menyebabkan perilaku yang tidak pantas dan/atau berisiko. Ini dapat berupa eksibisionisme, seks di depan publik, seks tanpa kontrasepsi, seks dengan pelacur, atau sering menghadiri pesta seks.
Perilaku tersebut dapat menyebabkan orang dengan kecanduan seks rentan terkena penyakit menular seksual seperti HIV.
Saat kebutuhan akan seks sudah berubah menjadi kencaduan, seseorang dapat mengalami dorongan konstan untuk berhubungan seks atau memikirkan hal-hal seksual yang biasanya diselingi dengan perasaan menyesal, cemas, depresi, atau malu.
Individu mungkin merasa malu tentang dorongan seksual yang dialami namun kesulitan dalam mengendalikan dorongan tersebut.
Saat mengalami kecanduan seks, seseorang juga dapat mengembangkan gangguan kejiwaan seperti menunjukkan tanda-tanda depresi klinik, stres, mengalami kecemasan atau memiliki ide tentang bunuh diri.
Orang dengan kecanduan seks dapat merasakan dorongan untuk mencari hubungan seks dengan pasangan baru atau banyak orang. Bahkan jika hal tersebut merupakan sebuah perselingkuhan.
Mereka mungkin mencari pasangan seksual singkat secara teratur dengan orang baru atau selingkuh berkali-kali dengan pasangan yang berbeda. Mereka juga bisa saja menjalani gaya hidup sebagai swinger.
Orang yang kecanduan seks biasanya melakukan masturbasi saat sendirian karena kebiasaan dan bukan hanya sebagai pelepasan kebutuhan seksual. Masturbasi atau onani berlebihan dapat terlihat seperti masturbasi kompulsif, masturbasi pada waktu yang tidak tepat, atau bahkan masturbasi yang sampai menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit fisik.
Dalam kasus yang ekstrem, seseorang yang kecanduan seks dapat terlibat dalam aktivitas kriminal terkait kejahatan seksual yang dapat menyebabkan mereka masuk penjara.
Misalnya dengan menguntit, melakukan pelecehan seksual, memperkosa, atau melakukan penganiayaan anak.
Meskipun beberapa penjahat seksual mungkin merupakan pecandu seks, namun belum ada bukti bahwa kecanduan seksual dapat menyebabkan seseorang melakukan kejahatan seksual.
Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri Wanita Hiperseks
Kecanduan seks merupakan masalah yang perlu segera ditangani. Kondisi ini dapat merusak kehidupan kamu jika dibiarkan berlarut-larut tanpa mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara mengatasi kecanduan seks dapat dilakukan melalui metode psikoterapi, pemberian obat-obatan, hingga konseling kelompok. Berikut adalah penjelasan lengkap seputar metode-metode tersebut.
Psikoterapi merupakan metode yang efektif untuk mengatasi berbagai kecanduan, termasuk kecanduan seks. Psikoterapi atau terapi bicara dapat membantu mempelajari cara mengendalikan perilaku ketagihan seks. Jenis-jenis psikoterapi yang bisa ditempuh seseorang yang kecanduan seks, yaitu:
Pemberian obat-obatan juga dapat digunakan sebagai upaya untuk mengatasi kecanduan seks. Beberapa jenis obat tertentu dapat memengaruhi senyawa kimia otak yang berkaitan dengan perilaku ketagihan seks. Obat-obatan ini dapat mengurangi efek dari perilaku seksual atau mengurangi dorongan seksual.
Berikut adalah jenis obat-obatan yang bisa diresepkan untuk mengendalikan kecanduan seks:
Kelompok swabantu atau self-help groups (SHG) adalah suatu terapi kelompok yang beranggotakan orang-orang dengan masalah gangguan yang sama. Setiap anggota kelompok akan saling berbagi pengalaman mereka terkait kecanduan seks, termasuk tentang kesulitan dan cara mengatasinya.
Setiap anggota kelompok dapat saling memberikan dukungan dan motivasi kepada anggota lainnya. Metode ini dapat membantu memberikan dukungan moral bagi penderita kecanduan seks yang sedang berusaha sembuh.
Penderita ketagihan seks dapat menyadari bahwa mereka tidak sendiri dan ada orang lain yang pernah berada dalam kondisi yang sama bisa bertahan dan mengatasi masalah mereka.
Baca Juga
Jika kamu punya pertanyaan lebih lanjut seputar kecanduan seks, kamu bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Migrain yang kambuh menjadi suatu permasalahan yang menyulitkan. Namun, riset menunjukkan bahwa berhubungan intim dapat menjadi cara mengatasi migrain serta mampu meningkatkan hasrat seksual atau libido.
False memory adalah kumpulan hal yang terasa nyata di pikiran. Orang yang mengalami ingatan semu ini bisa merasa benar-benar yakin.
Agar tidak lagi kecanduan, terdapat beberapa cara berhenti judi yang ampuh dan dapat Anda coba, mulai dari terapi perilaku kognitif, obat-obatan, hingga meminta dukungan sosial dari orang terdekat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved