Akibat sering onani, seseorang akan sulit menahan keinginannya untuk bermasturbasi di tempat yang tidak wajar. Perilaku ini dapat mengakibatkan rasa gelisah hingga frustasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Okt 2020
Kecanduan onani bisa mengganggu kehidupan penderitanya
Table of Content
Kecanduan onani adalah aktivitas masturbasi yang berlebihan, kompulsif (tidak bisa ditahan), dan terlalu sering dilakukan. Kondisi ini memang tidak dikategorikan sebagai gangguan kejiwaan, namun kecanduan onani dapat memberikan efek buruk pada aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Onani atau masturbasi sebenarnya bukanlah aktivitas yang merugikan dan merusak selama dilakukan dengan bijak dan sewajarnya. Malahan, onani dapat bermanfaat untuk kondisi psikologis dan membantu meningkatkan keintiman jika dilakukan bersama pasangan.
Hanya saja, masturbasi atau onani dapat berkembang menjadi kegiatan yang berlebihan, kompulsif, dan menjelma menjadi kecanduan. Kecanduan onani yang dialami seseorang pun masuk dalam payung besar kecanduan seksual – bersama kecanduan berhubungan seks dan kecanduan porno. Kecanduan seksual terkadang juga sering disebut sebagai perilaku seksual kompulsif.
Penyebab kecanduan onani bisa berhubungan dengan riwayat gangguan mental, sementara ciri-ciri khasnya adalah tidak bisa menahan keinginan untuk melakukan masturbasi hingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Ini penjelasan lebih lanjutnya.
Berikut adalah sejumlah faktor yang bisa dianggap menjadi penyebab kecanduan onani:
Kecanduan onani yang mengkhawatirkan dapat ditandai dengan ciri-ciri berikut ini:
Ada beberapa tips yang bisa dicoba diterapkan untuk mengontrol kecanduan onani, di antaranya:
Buatlah daftar kegiatan positif yang Anda senangi untuk mengikis stres, termasuk hobi-hobi yang dulu sempat Anda tekuni. Aktivitas berikut ini juga bisa dilakukan untuk mengurangi dan mengalihkan stres dengan cara yang positif:
Bersama pasangan atau orang yang Anda percaya, identifikasikan hal-hal yang dapat menjadi pemicu dan pemancing Anda melakukan onani. Misalnya, berdiam diri sendiri berisiko membuat Anda kembali memikirkan masturbasi. Untuk itu, kurangi waktu berdiam diri sendiri dan mintalah bantuan orang terdekat untuk menemani Anda. Jauhkan pula pemicu lain yang memancing Anda untuk bermasturbasi, seperti konten pornografi dan obrolan cabul.
Terapis seksual maupun ahli kejiwaan dapat membantu Anda mengendalikan gejala kecanduan onani. Apabila Anda meminta bantuan psikolog atau psikiater, penanganan seperti terapi dapat menjadi pilihan.
Terapi tersebut dapat berupa terapi bercerita (talk therapy) untuk menggali penyebab kecanduan onani Anda dan merancang strategi untuk menguranginya.
Beberapa kasus mungkin memerlukan obat-obatan dari psikiater. Walau memang tidak ada obat khusus untuk kecanduan onani, dokter mungkin meresepkan obat untuk menangani perilaku kompulsif Anda.
Baca Juga
Kecanduan onani merujuk pada perilaku masturbasi dan onani yang tidak terkontrol dan dilakukan berlebihan. Pada kasus yang parah, kecanduan onani dapat diatasi dengan terapi bercerita dan mungkin obat-obatan dari dokter.
Untuk memahami lebih jauh terkait efek samping masturbasi atau onani, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ tersedia di Appstore dan Playstore yang senantiasa setia memberikan informasi seksualitas terpercaya.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab gairah seksual antara lain gangguan seksual seperti disfungsi ereksi dan vagina kering, bertambahnya usia, gangguan hormon, kebiasaan merokok, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
24 Feb 2023
Sexsomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya berhubungan seks dalam berbagai macam bentuk dalam keadaan tertidur. Umumnya gangguan tidur ini akan membuat Anda mendesah, bahkan mastrubasi.
2 Mei 2023
Porno, masturbasi, dan orgasme. Ketiga hal yang sangat berkaitan dan menjadi cara seseorang menikmati seks enak tanpa pasangan. Menariknya, beberapa tahun lalu terbentuk komunitas nofap, yaitu orang-orang yang mengubah gaya hidupnya dengan tidak melihat konten pornografi dan tidak melakukan masturbasi.
30 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved