Indonesia tengah berduka. Salah satu putra terbaik bangsa, B. J. Habibie (Presiden ke-3 Indonesia), meninggal dunia pada Rabu malam (11/09). Sebelumnya, kondisi Habibie memang dikabarkan tengah menurun, bahkan ia pernah mengalami kebocoran klep jantung, yang merupakan salah satu bentuk dari penyakit jantung.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
12 Sep 2019
Foto B.J. Habibie (Sumber: Instagram b.jhabibie)
Table of Content
Kabar duka tengah menyelimuti Tanah Air, Presiden ke-3 Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu malam (11/09/2019). Habibie meninggal setelah mendapat perawatan intensif karena sakit yang dideritanya.
Advertisement
Habibie ditangani oleh 44 dokter dari berbagai bidang yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan selama menjalani perawatan intensif. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Habibie memang dikabarkan menurun.
Mengutip dari berbagai sumber, dalam rentang 2014-2019 Habibie tercatat beberapa kali masuk RSPAD Gatot Soebroto karena diakibatkan oleh sejumlah penyakit atau kondisi tertentu. Pada tahun 2016, Habibie dirawat RSPAD karena mengalami demam selama beberapa hari dan didiagnosis mengalami infeksi bakteri.
Selanjutnya, pada tahun 2018 Habibie dua kali dirawat di rumah sakit. Pertama karena mengalami kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia. Sementara yang kedua, beliau sempat dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep atau katup jantung.
Akibat kebocoran tersebut, terjadi penumpukan air hingga 1,5 liter pada paru-paru Habibie sehingga membuatnya kesulitan bernapas. Tekanan darahnya pun meningkat hingga lebih dari 180.
Diakui oleh putra bungsu Habibie, Thareq Kemal, sang ayah memang telah memiliki masalah jantung sejak masih muda sehingga saat menua kondisi jantungnya semakin melemah.
Medical Editor SehatQ, dr. Reni Utari, mengatakan pada umumnya jantung memiliki empat klep atau katup yang berfungsi untuk membuat darah mengalir ke arah yang benar. Keempat katup tersebut meliputi katup mitral, katup pulmonal, katup trikuspid, dan katup aorta.
Setiap klep memiliki penutup yang dapat membuka dan menutup setiap kali jantung berdetak. Akan tetapi, klep tersebut dapat mengalami gangguan sehingga tidak dapat membuka dan menutup dengan benar. Kondisi ini bisa menyebabkan terganggunya aliran darah ke jantung.
Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada klep jantung adalah regurgitasi atau kebocoran klep jantung, seperti yang pernah dialami oleh mendiang Habibie. Menurut dr. Reni, kebocoran klep jantung adalah kondisi di mana klep atau katup jantung tidak dapat menutup dengan baik sehingga menyebabkan darah mengalir kembali ke ruangan jantung sebelumnya. Kondisi ini pada akhirnya bisa membuat aliran darah ke seluruh tubuh menjadi berkurang.
Pada awalnya, kebocoran klep jantung sering kali tidak menimbulkan gejala, namun lama kelamaan dapat menimbulkan tanda yang parah. Jika kebocoran klep jantung sudah parah, maka bisa menyebabkan gejala gagal jantung kongestif, seperti:
Sementara itu, mengenai penyebab kebocoran klep jantung, hal ini tergantung pada klep mana yang bocor. Penyebab klep jantung bocor berdasarkan klepnya, yaitu:
“Bukan hanya penyebab, terdapat pula faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian seseorang mengalami kebocoran klep jantung,” lanjut dr. Reni. Beberapa faktor risiko terjadinya kebocoran klep jantung menurut dr. Reni, di antaranya:
Baca Juga
dr. Reni menambahkan bahwa pengobatan dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya. Namun, biasanya prosedur yang dilakukan adalah operasi untuk memperpanjang hidup penderita dengan mengembalikan fungsi katup jantung.
Terdapat dua metode operasi kebocoran klep jantung, yaitu dengan memperbaiki atau mengganti katup jantung. Di antara kedua metode tersebut, metode yang paling umum dilakukan adalah memperbaiki katup jantung.
Akan tetapi, jika jaringannya sudah rusak atau kerusakannya berat maka akan dilakukan penggantian klep jantung, baik dari jantung orang lain ataupun klep sintetis. Jika tidak segera ditangani, kebocoran klep jantung bisa menyebabkan komplikasi, seperti gagal jantung, stroke, pembekuan darah, kelainan irama jantung, hingga kematian.
Dalam mencegah terjadinya kebocoran klep jantung, dr. Reni menghimbau masyarakat agar mulai melakukan gaya hidup sehat sejak dini dengan berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta rutin mengontrol tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Hal ini dilakukan agar kesehatan Anda tetap terjaga sehingga dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang mengintai.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Bunyi jantung berasal dari katup jantung yang membuka dan menutup saat darah mengalir. Namun, terdapat perbedaan antara bunyi jantung normal dan abnormal.
3 Mar 2023
Katup jantung berfungsi memastikan darah mengalir ke arah yang benar. Ada empat jenis katup jantung dengan fungsi spesifik masing-masing.
17 Mar 2023
Penyakit kardiovaskular terjadi akibat adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Ada berbagai macam gangguan sistem kardiovaskular yang penting untuk Anda ketahui. Apa saja itu?
22 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved