logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Pria

Mengenal Kebiri Kimia dan Efek yang Mungkin Terjadi pada Kehidupan Pria

open-summary

Kebiri kimia adalah prosedur pemberian zat kimia yang bertujuan untuk menurunkan kadar testosteron, sehingga gairah seksual ikut turun. Kebiri kimia telah disahkan sebagai salah satu bentuk hukuman pelaku kejahatan seksual.


close-summary

2023-03-21 22:47:57

| Rena Widyawinata

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

efek hukuman kebiri kimia pada pria pelaku kejahatan seksual

Kebiri kimia dapat dilakukan dengan injeksi, obat minum, atau implan

Table of Content

  • Apa itu kebiri kimia?
  • Bagaimana prosedur hukuman kebiri kimia dilakukan?
  • Apa saja efek kebiri kimia pada pria?
  • Apakah kebiri kimia sama dengan vasektomi?
  • Catatan dari SehatQ

Herry Wirawan, seorang pemerkosa belasan santriwati di Bandung, divonis hukuman mati dan kebiri kimia akibat perbuatannya. 

Advertisement

Vonis kebiri kimia ini sendiri telah disahkan presiden Joko Widodo pada 2020 lalu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak.

Lantas, apa sebenarnya kebiri kimia? Apa bedanya jika dibandingkan dengan kebiri fisik biasa? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Apa itu kebiri kimia?

Kebiri kimia adalah prosedur pemberian zat kimia yang berisi antiandrogen untuk menurunkan kadar testosteron seorang pria. Pemberian obat penurun testosteron ini bisa dilakukan lewat suntikan ataupun minum obat.

Kebiri sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yakni kebiri fisik (orkiektomi) dan kimia. Perbedaan keduanya terletak di prosedur yang dilakukan.

Pada kebiri fisik, dokter akan mengangkat salah satu atau kedua testis seorang pria. Fungsi testis sendiri adalah memproduksi sel sperma dan hormon testosteron. Sementara itu, pada kebiri kimia, sejumlah obat antiandrogen akan diberikan untuk menekan produksi testosteron.

Artinya, keduanya sama-sama bertujuan menurunkan kadar testosteron. 

Selain berfungsi memunculkan karakteristik pria, hormon testosteron juga berhubungan erat dengan libido, alias gairah seksual, sebagaimana disebutkan dalam laman Harvard Medical School. Sebuah penelitian menunjukkan, tingginya testosteron sering kali dikaitkan dengan tingginya gairah seksual yang muncul pada laki-laki.

Ditambah lagi, sebuah penelitian yang dimuat dalam Sexual Abuse: The Journal of Research and Treatment, diketahui bahwa pelaku kejahatan seksual memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi. 

Atas dasar itulah, kebiri kimia ditetapkan sebagai salah satu hukuman untuk pelaku kejahatan seksual pada 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Yang terbaru, hakim telah menjatuhkan vonis hukuman mati dan kebiri kimia kepada Herry Wirawan.

BACA JUGA: Hormon Androgen, Hormon Seks Pria yang Juga Ada pada Wanita

Bagaimana prosedur hukuman kebiri kimia dilakukan?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara melakukan kebiri kimia adalah dengan memberikan zat antiandrogen penurun testosteron kepada pelaku kejahatan seksual.

Biasanya, prosedur ini juga dilakukan sebagai salah satu metode pengobatan kanker prostat, atau penyakit lain yang membutuhkan terapi hormon.

Kebiri kimia dilakukan dengan pemberian obat secara oral (obat minum), suntik, atau meletakkan implan di bawah kulit. Cara ini dapat memengaruhi kadar testosteron tanpa harus mengangkat testis atau mengubah tampilan fisik buah zakar.

Meski demikian, penyuntikan obat penurun testosteron pada kebiri kimia ataupun terapi hormon lainnya tidak dapat dilakukan sekali. Artinya, perlu beberapa kali pemberian zat kimia hingga efektif menurunkan kadar hormon testosteron di dalam tubuh.

Jumlah pemberian zat kimia akan tergantung pada jenis obat dan dosis yang diberikan. Penyuntikan atau minum obat antiandrogen dapat dilakukan selama satu bulan sekali, atau setidaknya setahun sekali.

Beberapa obat yang mungkin diberikan dalam hukuman kebiri kimia, antara lain:

  • Medroxyprogesterone acetate
  • Cyproterone acetate
  • LHRH agonist

Kebiri kimia memiliki hasil penurunan testosteron yang mirip dengan kebiri fisik (pengangkatan testikel). 

BACA JUGA: Cara Mengurangi Hormon Androgen secara Medis dan Alami pada Wanita

Apa saja efek kebiri kimia pada pria?

Terdapat beberapa efek kebiri kimia, antara lain:

Efek kebiri kimia tidaklah permanen. Begitu obat-obatan dihentikan, maka fungsi testis dapat kembali seperti semula dalam memproduksi testosteron.

Meski demikian, semakin lama penggunaan zat kimia untuk menurunkan kadar testosteron, efek samping yang muncul juga bisa bertahan lebih lama, atau bahkan jadi permanen.

Salah satu efek kebiri kimia pada pria dalam jangka panjang adalah menyebabkan ketidaksuburan, alias infertilitas.

BACA JUGA: Tanda-Tanda Kadar Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

Apakah kebiri kimia sama dengan vasektomi?

Kebiri kimia berbeda dengan vasektomi. Bahkan, keduanya punya tujuan yang berbeda sama sekali.

Vasektomi merupakan salah satu prosedur yang bisa dijadikan pilihan metode kontrasepsi untuk pria. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk merencanakan kehamilan. Dalam prosedur ini, kadar hormon testosteron pun tidak diganggu gugat.

Sementara itu, berbeda dengan vasektomi, tujuan utama dari kebiri kimia ataupun bedah (fisik/orkiektomi) adalah menurunkan kadar hormon testosteron. 

Dalam kebiri kimia pun tidak ada anatomi tubuh pria yang diubah. Tidak ada pengangkatan testis seperti pada kebiri bedah (orkiektomi) ataupun pemotongan saluran pembawa sperma (vas deferens) untuk menghalangi sperma bercampur dengan saat ejakulasi.

Jika dirangkum, perbedaan antara vasektomi dan kebiri kimia adalah:

  • Tujuan vasektomi adalah menghalangi sperma keluar saat ejakulasi agar tidak terjadi pembuahan, sementara kebiri kimia bertujuan untuk menurunkan kadar testosteron.
  • Efek vasektomi (dan kebiri bedah) terjadi secara  permanen dan tidak bisa dikembalikan. Sementara, kebiri kimia efeknya hanya berlangsung selama konsumsi obat masih terus dilakukan. 
  • Vasektomi tidak menyebabkan masalah seksual, sementara kebiri kimia membuat pelaku kejahatan seksual mengalami disfungsi seksual, alias impotensi.

Catatan dari SehatQ

Kebiri kimia adalah tindakan medis untuk menurunkan kadar testosteron pria. Dengan begitu, pria akan mengalami penurunan kesuburan dan nafsu seksual. Kebiri kimia sendiri telah disahkan sebagai salah satu hukuman terhadap pelaku kejahatan seksual.

Kebiri kimiawi diberikan melalui suntikan maupun pil oral. Efeknya bisa dirasakan selama pengobatan terus diberikan dan mempunyai hasil setara dengan kebiri fisik atau bedah (orkiektomi)

Meski demikian, prosedur pemberian obat penurun kadar hormon testosteron juga telah digunakan dalam dunia medis sebagai pengobatan kanker prostat atau penyakit lain yang membutuhkan terapi hormon.

Jika Anda merasa memiliki masalah hormon yang membutuhkan terapi, konsultasikanlah dengan dokter. Anda bisa mencoba fitur chat dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play

Advertisement

vasektomikesehatan priareproduksi priahormon seksterapi hormonal

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved