Penyebab sering pusing pada remaja sebenarnya adalah kebiasaan sehari-hari, seperti terlalu banyak nonton tv, main gadget, makan gorengan, atau minum kopi. Penyakit seperti infeksi dan alergi juga bisa memicu pusing pada remaja.
30 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Penyebab sering pusing pada remaja salah satunya adalah terlalu sering main gadget
Table of Content
Penyebab sering pusing pada remaja bisa bervariasi, mulai dari kebiasaan main gadget, infeksi, hingga perubahan hormon. Jika terus dibiarkan, gangguan ini bisa mengganggu kegiatan belajar dan kesehariannya.
Advertisement
Penyebab yang beragam itu juga membuat cara mengatasi pusing pada remaja, bisa berbeda tiap orang. Oleh karena itu sebelum mengetahui langkah penyembuhannya, ada baiknya Anda mengenali terlebih dahulu pemicunya.
Sakit kepala adalah kondisi yang sebenarnya sangat umum dialami remaja, tapi justru sering disepelakan. Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 57-82% anak berusia 15 tahun, ditemukan pernah dan sedang mengalami sakit kepala.
Di antara semua jenis sakit kepala yang ada, migrain dan sakit kepala tegang (tension-type headache) lah yang paling terjadi.
Sakit kepala yang dirasakan saat migraine muncul, berbeda dari pusing biasa. Migrain menyebabkan pengidapnya hanya pusing sebelah sisi, namun rasa sakit yang muncul akan terasa tajam seperti ditusuk-tusuk.
Saat kambuh, kondisi ini bisa bertahan hingga 4-72 jam. Namun pada beberapa orang, migraine bisa berlangsung jauh lebih lama daripada itu.
Selain sakit kepala, penyakit ini juga bisa disertai gejala lain, seperti gangguan penglihatan untuk sementara waktu dan membuat pengidapnya melihat garis-garis berbayang. Jenis migrain ini disebut sebagai migrain dengan aura.
Selain itu, ada beberapa gejala migrain pada remaja yang bisa terjadi, seperti:
Sesuai namanya, sakit kepala tegang atau tension-type headache adalah jenis sakit kepala yang muncul akibat tension atau tegangan pada otot-otot di sekitar kepala dan leher. Saat otot terasa tegang, akan muncul rasa sakit di kepala yang tumpul tapi merata.
Berbeda dari migrain yang kemunculannya cenderung tiba-tiba dan memicu sakit yang cukup parah, sakit kepala tegang biasanya tidak terasa sesakit itu. Namun, kemunculannya lebih konstan dan lebih sulit hilang.
Sakit kepala tegang ini biasanya muncul saat anak sedang stres, depresi, atau gugup. Oleh karena itu, tidak jarang jika menjelang ujian ataupun kejadian-kejadian besar dalam hidup anak, pusing akan mulai dirasakan.
Baca Juga: Penyebab Kepala Kliyengan dan Cara Mengatasinya
Ada banyak hal dan kebiasaan yang bisa menjadi penyebab kepala sering pusing pada remaja. Sebagian memang dipicu oleh penyakit. Namun, sebagian besar lainnya justru dipicu oleh kejadian sehari-hari.
Berikut ini penyebab sering pusing pada remaja.
Perubahan hormon yang terjadi pada remaja juga bisa memicu munculnya sakit kepala. Misalnya pada remaja putri, sakit kepala biasanya akan muncul beberapa hari sebelum menstruasi.
Baca Juga: 7 Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Terlalu Sering Main Handphone
Untuk mengatasi sakit kepala pada anak remaja, ada beberapa langkah alami yang bisa dilakukan, seperti:
Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung lemak dan MSG, bisa memicu pusing pada remaja. Oleh karena itu untuk menguranginya, mengonsumsi makanan bergizi seimbang adalah hal yang penting dilakukan.
Selain itu, pastikan remaja yang sering pusing tidak melewatkan waktu makannya. Sebab, terlambat makan juga dapat memicu sakit kepala.
Stres adalah salah satu penyebab sering pusing pada remaja yang paling umum. Jadi, relaksasi penting dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan atau ketegangan otot-otot sekitar kepala dan leher.
Untuk bisa lebih rileks, arahkan remaja untuk lakukanlah hobi atau hal-hal yang disukai setelah pulang sekolah. Bagi waktu antara belajar dan bermain dengan seimbang dan perbanyak bertemu dengan teman-teman saat kepala sudah mulai terasa pusing.
Tidak jarang, pusing yang dirasakan bisa reda hanya dengan melakukan satu hal sederhana, yaitu tidur. Untuk para anak remaja, tidur di waktu yang tepat dan tidak begadang adalah hal yang perlu dilakukan.
Olahraga akan membantu meredakan stres pada remaja dan tidur lebih nyenyak. Aktivitas fisik ini juga akan memicu keluarnya endorfin, hormon pereda nyeri alami dari tubuh.
Mata yang lelah bisa memicu pusing. Jadi, meski saat ini pembelajaran dilakukan secara daring, tidak ada salahnya apabila remaja melakukan jeda untuk mengistirahatkan matanya setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik.
Untuk membantu membuat otot leher dan kepala yang tegang menjadi lebih rileks, Anda bisa mengompres leher dengan kompres dingin atau hangat. Mandi air hangat juga akan membantu meredakan pusing.
Memperbaiki postur saat duduk dan berdiri bisa membantu meredakan sekaligus mencegah sakit kepala kembali muncul. Pastikan posisi punggung dan bahu tegak agar risiko pusing bisa dikurangi.
Selain menjalani cara alami di atas, sakit kepala pada anak remaja juga bisa reda dengan pemberian obat-obatan. Beberapa obat sakit kepala yang bisa dikonsumsi tanpa memerlukan resep dokter antara lain adalah paracetamol dan ibuprofen.
Waktu terbaik untuk minum obat-obatan tersebut adalah saat rasa pusing masih belum terlalu terasa parah. Jika obat baru diminum saat kepala sedang sakit-sakitnya, maka kondisi ini akan lebih sulit untuk diatasi.
Remaja yang berusia di bawah 16 tahun, diharapkan tidak mengonsumsi obat yang mengandung aspirin, kecuali jika memang diresepkan oleh dokter. Sebab, aspirin bisa memicu kondisi berbahaya pada anak-anak dan remaja yang disebut dengan sindrom Reye.
Baca Juga
Apabila setelah minum obat-obatan di atas, sakit kepala tidak juga reda, maka sudah saatnya Anda memeriksakan kondisi tersebut ke dokter. Dokter biasanya akan meresepkan obat sakit kepala yang lebih kuat untuk membantu meredakannya.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang penyebab sering pusing pada remaja, serta pengobatannya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa orang merasakan pusing saat gempa, bahkan setelah guncangannya selesai. Kondisi ini dikenal dengan istilah post earthquake syndrome
Sakit kepala pada wanita sebagian besar disebabkan karena fluktuasi hormon. Biasanya pusing kepala terjadi saat menstruasi, menopause, maupun selama masa kehamilan.
Sakit gigi sampai kepala dan telinga tentu tidak nyaman. Sakit gigi yang menjalar sampai ke kepala, telinga, dan mata mungkin dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan pada saraf sekitar wajah, atau masalah pada sendi rahang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved