logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

7 Jenis KB yang Tidak Bikin Gemuk, Wajib Tahu!

open-summary

KB yang tidak bikin gemuk antara lain IUD, kondom, spermisida, cervical cap, diafragma, busa khusus, dan sterilisasi. Meski begitu, ungkapan bahwa kontrasepsi hormonal bikin gemuk adalah mitos belaka.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

26 Jan 2023

KB yang tidak bikin gemuk salah satunya IUD atau KB Spiral

KB yang tidak bikin gemuk salah satunya IUD atau KB Spiral

Table of Content

  • Jenis KB yang tidak bikin gemuk
  • Lantas, adakah KB yang bikin gemuk?
  • Catatan dari SehatQ

Tidak sedikit perempuan yang menolak menggunakan alat KB karena takut mengalami kenaikan berat badan setelahnya. Mitos tersebut seakan sudah tertanam di benak masyarakat. Hal ini membuat banyak wanita mencari jenis alat KB yang tidak bikin gemuk.

Advertisement

Padahal secara ilmiah, tidak ada alat KB yang terbukti bisa membuat pemakainya menjadi lebih gemuk dari sebelumnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini. 

Jenis KB yang tidak bikin gemuk

Jika masih ragu minum pil KB atau pakai kontrasepsi hormonal karena takut gemuk, kamu bisa memilih alat KB nonhormonal sebagai alternatif. 

Alat kontrasepsi jenis ini tidak memengaruhi hormon tubuh, sehingga bisa jadi KB yang bagus untuk ibu menyusui dan tidak bikin gemuk. 

Berikut ini rekomendasi jenis alat KB nonhormonal yang sudah pasti tidak memicu kenaikan berat badan:

1. IUD

IUD atau KB spiral tidak bikin gemuk
IUD atau KB spiral salah satu alat kontrasepsi nonhormonal

IUD atau KB spiral menjadi pilihan banyak perempuan di Indonesia karena cukup populer sebagai alat KB yang tidak bikin gemuk

Selain karena tingkat keberhasilannya tinggi, jenis kontrasepsi ini tidak menggunakan hormon untuk mencegah kehamilan. IUD bisa mencegah kehamilan hingga 10 tahun.

IUD memang lebih praktis serta bisa dilepas dan dipasang sesuai keinginan. Misalnya, kamu sudah memakai KB spiral 4 tahun dan ingin memiliki anak lagi, maka alat tersebut bisa dilepas oleh dokter dan dapat dipasang kembali di kemudian hari.

2. Kondom

KB untuk ibu menyusui dan tidak bikin gemuk adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual. 

Tidak hanya laki-laki, perempuan juga memiliki kondom khusus yang bisa digunakan. Tingkat keberhasilan kondom pria dalam mencegah kehamilan adalah sekitar 85% dan untuk kondom wanita adalah 79%.

Meski begitu, kondom yang terbuat dari lateks, plastik atau kulit domba ini juga rentan robek sehingga membuatnya kurang efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan metode KB lainnya. 

Selain mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga mampu menghindarkan kamu dari penularan infeksi menular seksual (IMS). 

3. Spermisida

Spermisida adalah bahan yang bisa menghambat pergerakan sperma menuju rahim. Spermisida tersedia dalam bentuk berbentuk gel atau krim yang dioleskan pada vagina, 15 - 30 menit sebelum berhubungan seksual.

Dibandingkan dengan jenis kontrasepsi lain, tingkat kegagalan spermisida termasuk tinggi, yaitu 28%. Namun, apabila digunakan bersama dengan alat kontrasepsi lainnya, cara ini bisa lebih efektif.

Perlu kamu ketahui pula bahwa alat kontrasepsi non hormonal ini tidak bisa memberikan perlindungan terhadap IMS. Bahkan, penggunaan spermisida bisa meningkatkan risiko IMS. Sebab, bahan kimia di dalamnya bisa mengiritasi vagina sehingga mudah terserang. 

Baca juga: Ciri-Ciri Tidak Cocok KB Suntik 3 Bulan yang Bisa Anda Kenali

4. Cervical cap

Cervical cap, kontrasepsi nonhormonal
Cervical cap, salah satu kontrasepsi yang tidak bikin gemuk (sumber foto: mayo clinic)

Alat KB yang tidak bikin gemuk selanjutnya adalah dengan menggunakan cervical cap.

Cervical cap adalah sejenis kantung dari silikon yang bisa dipasang di dalam vagina untuk mencegah terjadinya kehamilan. Alat ini menutupi leher rahim sehingga sperma tidak bisa mencapai sel telur. Penggunaan alat ini biasanya harus disertai dengan spermisida.

Saat pertama kali digunakan, cervical cap harus dipasangkan oleh dokter. Lalu selanjutnya bisa dilepas dan digunakan sendiri, hingga dua tahun lamanya. 

Tingkat kegagalan cervical cap adalah sekitar 14% pada wanita yang belum pernah melahirkan, dan sekitar 28% pada mereka yang sudah pernah melahirkan.

5. Diafragma

Diafragma juga merupakan salah satu jenis alat KB yang tidak bikin gemuk. Berbentuk seperti mangkuk, alat ini terbuat dari silikon dan mencegah kehamilan dengan menghalangi masuknya sperma ke dinding rahim.

Pemasangan pertama harus dilakukan oleh petugas kesehatan. Selanjutnya, kamu bisa memasang dan melepasnya sendiri. 

Seringkali, penggunaan diafragma juga disertai dengan pemakaian spermisida.

6. Busa khusus

Cara kerja jenis KB non hormonal yang satu ini hampir sama dengan cervical cap maupun diafragma. Hanya saja, bahannya terbuat dari busa dengan kandungan spermisida di dalamnya.

Perlu diingat bahwa kamu tidak boleh meninggalkan busa ini di dalam vagina lebih dari 30 jam. 

Alat KB yang bagus untuk ibu menyusui dan tidak bikin gemuk ini biasanya dipasangkan pada vagina dengan tingkat kesuksesan cukup tinggi, yaitu sekitar 91%. Namun, apabila digunakan pada wanita yang sebelumnya sudah pernah melahirkan, tingkat keberhasilannya menurun jadi sekitar 76%.

7. Sterilisasi

Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen dan 100% efektif mencegah kehamilan. 

Prosedur ini dilakukan dengan tindakan operasi dan bisa dijalani oleh pria maupun wanita. Pada wanita, prosedurnya dinamakan ligasi tuba (tubektomi), sedangkan untuk pria disebut vasektomi.

Baca juga: KB Steril Bisa Hamil Lagi, Mungkinkah?

Lantas, adakah KB yang bikin gemuk?

Pil KB tidak terbukti secara ilmiah menyebabkan kenaikan berat badan
Pil KB sebenarnya tidak memicu kenaikan berat badan

Tidak ada KB yang bisa bikin gemuk secara signifikan. 

Hingga saat ini, masih banyak orang yang mengira bahwa memakai KB bisa membuat seorang wanita mengalami kenaikan berat badan. Hal ini membuat banyak perempuan ragu menggunakannya. Padahal, hal tersebut hanyalah mitos.

Kemunculan mitos ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Sebab, sekitar tahun 1960-an, saat pil kontrasepsi baru saja ditemukan, pilihan kontrasepsi tersebut mengandung hormon estrogen dan progestin yang kadarnya sangat tinggi.

Sementara itu, estrogen dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kenaikan berat badan dengan meningkatkan nafsu makan dan dapat menahan air di dalam tubuh. Jadi, pil KB zaman dahulu memang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Baca juga: 11 Rekomendasi Pil KB Terbaik untuk Cegah Kehamilan

Tapi, komposisi pil KB saat ini sudah berbeda. Hormon estrogen dan progestin memang masih digunakan di dalamnya, tapi dalam dosis yang jauh lebih rendah. Dengan begitu, tidak akan menimbulkan kenaikan berat badan signifikan seperti sebelumnya.

Kalaupun ada kenaikan berat badan, biasanya tidak banyak dan terjadi akibat gangguan penyerapan cairan di tubuh, bukan karena penumpukan lemak. Hal ini pun biasanya hanya akan terjadi pada beberapa minggu pertama setelah minum pil KB, dan tidak akan berlangsung dalam jangka panjang.

Ada dua jenis pil KB yang bagus, yaitu pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin, dan pil yang hanya mengandung progestin. Kamu bisa gunakan sesuai kebutuhan dan saran dari dokter. Biasanya pil KB diminum 1 kali sehari. 

Pil KB yang bagus tentu harus dibarengi dengan disiplin waktu dalam meminumnya. Biasanya kegagalan pil KB dalam mencegah kehamilan terjadi akibat melewatkan jadwal minum atau tidak tepat waktu dalam mengonsumsinya. 

Baca Juga

  • Vagina Setelah Melahirkan Ternyata Alami 7 Perubahan Ini
  • 5 Cara Tepat Merapatkan Vagina yang Mengendur
  • Cara Merawat Bulu Rambut Kemaluan Wanita

Catatan dari SehatQ

Ada banyak jenis alat kontrasepsi yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. Baik hormonal maupun nonhormonal, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Jika masih ragu dengan KB hormonal, tidak ada salahnya mencoba alat KB yang tidak bikin gemuk. Kamu juga perlu berdiskusi dengan dokter mengenai jenis kontrasepsi yang paling sesuai dengan kondisi kamu, begitu juga dengan prosedur, kelebihan, dan kekurangan masing-masing metode.

Kontrasepsi hormonal maupun nonhormonal sama-sama tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan. Apabila setelah rutin mengonsumsi pil KB atau memasang alat kontrasepsi terjadi keluhan, segera berkonsultasi dengan dokter.

Kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! 

Advertisement

penggunaan kbkontrasepsiorgan intim wanita

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved