KB suntik untuk ibu menyusui yang 1 bulan atau 3 bulan terbilang aman untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Namun, cara ini membutuhkan ketelatenan agar hasilnya efektif.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
8 Sep 2023
Jika digunakan dengan benar, KB suntik 99% efektif mencegah kehamilan untuk ibu menyusui.
Table of Content
Proses pemberian ASI eksklusif sejatinya adalah KB untuk ibu menyusui yang alami. Namun, KB suntik bisa jadi pilihan tepat untuk ibu menyusui untuk mencegah kebobolan hamil saat masih menyusui dengan lebih efektif.
Advertisement
Memilih KB suntik agar tidak hamil setelah melahirkan harus memperhatikan keamanan dan aturan pakainya agar tidak berbahaya bagi bayi. Lantas seperti apa penggunaan suntik KB untuk ibu menyusui? Apakah alat kontrasepsi tersebut efektif untuk mencegah kehamilan?
Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), KB suntik adalah alat kontrasepsi yang menggunakan hormon.
Metode kontrasepsi dilakukan untuk mencegah kehamilan pada ibu menyusui dengan menyuntikkan hormon progestin di bokong atau lengan dalam jangka waktu tertentu agar tidak terjadi pembuahan.
Suntikan kontrasepsi bekerja mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulan sementara juga mengentalkan cairan di sekitar serviks (saluran penghubung vagina ke rahim) untuk mencegah sperma masuk.
KB suntik dikatakan cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Jika digunakan secara benar, efektivitas dari alat kontrasepsi ini bisa lebih dari 99 persen. Secara umum, tingkat kegagalannya hanya sebesar 4 persen.
KB suntik untuk ibu menyusui juga tergolong aman digunakan. Namun, efek samping yang mungkin muncul dari alat kontrasepsi ini adalah bertambahnya berat badan, sakit kepala, mengubah suasana hati, nyeri payudara dan menstruasi Anda menjadi lebih tidak teratur.
Metode ini mungkin akan menyebabkan perdarahan hebat dan tidak teratur di minggu-minggu awal setelah melahirkan. Selain pada ibu menyusui, Anda juga bisa segera melakukan suntik KB setelah keguguran untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga
Proses suntik KB dilakukan setiap 8 atau 13 minggu, sehingga Anda tidak perlu melakukannya setiap hari.
KB suntik untuk ibu menyusui biasanya diberikan setelah 6 minggu pasca melahirkan. Jika Anda ingin mencegah kehamilan dengan menggunakan suntik KB pada hari ke-21, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan seperti kondom hingga 7 hari ke depan.
Di Indonesia sendiri, suntik KB untuk ibu menyusui yang paling umum digunakan terbagi dalam dua jenis, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Suntik KB 3 bulan mengandung hormon progestin, sementara suntik KB 1 bulan mengandung hormon progestin dan estrogen.
Suntik KB 1 bulan untuk ibu menyusui dilakukan setiap 30 hari sekali.
Suntik KB untuk ibu menyusui 1 bulan memiliki risiko lebih rendah daripada versi yang 3 bulan. Penyuntikan tiap 30 hari sekali berisiko minim menyebabkan perdarahan dan menstruasi tidak teratur.
Meski demikian, metode suntik tiap 1 bulan juga memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan dari metode kontrasepsi ini di antaranya:
Selain itu, suntik KB 1 bulan masih dinilai kurang efektif untuk mencegah kehamilan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya.
Untuk meningkatkan efektivitasnya, saat berhubungan intim sebaiknya tetap gunakan alat kontrasepsi lainnya, seperti kondom. Jangan lupa juga untuk mendapatkan suntik KB secara teratur, jangan sampai terlewat.
Baca Juga
KB suntik 3 bulan untuk ibu menyusui dilakukan dengan menyuntikkan hormon progesteron setiap 3 bulan sekali di lapisan kulit area perut atau paha, di mana terdapat banyak lemak.
Alat kontrasepsi ini bekerja dengan menghentikan proses ovulasi dan menebalkan cairan vagina untuk mencegah sperma mencapai sel telur. KB suntik 3 bulan aman untuk ibu menyusui dan dapat bertahan hingga 8 -13 minggu.
Beberapa kekurangan dari KB untuk ibu menyusui jenis ini adalah:
Selain sejumlah kekurangan di atas, suntik KB 3 bulan juga tidak disarankan untuk wanita yang:
KB suntik untuk ibu menyusui yang 1 bulan atau 3 bulan terbilang sebagai metode kontrasepsi yang aman dan efektif untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Namun, cara ini membutuhkan ketelatenan.
Mana pun yang Anda pilih, buatlah pengingat di kalendar atau alarm ponsel agar jadwal suntikan Anda selanjutnya tidak sampai terlewat.
Alternatifnya, Anda bisa memilih metode KB lain seperti pil KB mini, IUD (KB spiral), KB implan batangan, patch atau koyo, cincin vagina, hingga metode KB penghalang seperti kondom.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
Puting lecet saat menyusui merupakan kerap dialami ibu baru melahirkan. Beberapa cara mengobati puting yang lecet dapat dicoba untuk adalah dengan melakukan pelekatan yang tepat dan mengoleskan lidah buaya pada payudara yang sakit
2 Mei 2019
Jamu setelah melahirkan ada berbagai jenisnya dan sering kali dikonsumsi para ibu untuk memulihkan kondisi tubuh pascapersalinan. Tapi sebenarnya, bolehkah minum jamu setelah melahirkan?
26 Agt 2020
Efek samping KB suntik 1 bulan bisa berbeda pada setiap orang. Ada yang mungkin mengalami siklus menstruasi tidak teratur hingga sakit kepala. Tapi, suntik 1 bulan ini juga memiliki manfaat seperti mencegah berbagai penyakit.
16 Des 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved