Meski tidak dapat menurunkan angka perokok secara efektif, kawasan tanpa asap rokok dapat menjadi salah satu alternatif cara untuk menghindari ancaman kesehatan akibat rokok. Sejauh mana “kekuatan” kawasan ini?
27 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sekolah dan rumah ibadah adalah beberapa contoh kawasan tanpa asap rokok.
Table of Content
Kawasan tanpa asap rokok atau dikenal pula sebagai kawasan tanpa rokok (KTR) merupakan area terlarang yang di dalamnya tidak boleh ada sama sekali aktivitas merokok. Begitu pula dengan segala kegiatan produksi dan distribusi rokok seperti membuat, menjual, mengiklankan maupun mempromosikan rokok.
Advertisement
Peraturan Pemerintah RI Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, antara lain mengatur tentang kawasan tanpa rokok.
Yang termasuk dalam kawasan tanpa asap rokok adalah:
Kawasan tanpa asap rokok juga bisa diterapkan pada ruang publik lainnya di sekitar rumah Anda.
Penetapan kawasan tanpa asap rokok bertujuan untuk melindungi masyarakat dari ancaman gangguan kesehatan akibat asap rokok. Sebuah riset mengungkapkan bahwa rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Bahkan, diperkirakan 1 dari 10 orang dewasa di dunia meninggal akibat asap rokok. Asap rokok sendiri dapat memicu 25 macam penyakit, antara lain penyakit saluran pernapasan, penyakit pembuluh darah, impotensi hingga kanker.
Oleh karena itu, kehadiran kawasan tanpa asap rokok penting untuk:
Baca Juga
Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Ancaman gangguan kesehatan yang disebabkan rokok tak hanya dirasakan langsung oleh para perokok aktif, tapi juga para perokok pasif atau mereka yang tidak merokok.
Meski tidak dapat menurunkan angka perokok secara efektif, kawasan tanpa asap rokok dapat menjadi salah satu alternatif dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam menghindari ancaman gangguan kesehatan akibat rokok.
Seperti diketahui, rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia berbahaya bagi kesehatan, antara lain:
Karena kandungan bahan-bahan kimia di dalamnya, rokok dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan berupa kerusakan saluran pernapasan, penurunan daya tahan tubuh, penyakit jantung dan stroke, serta kanker.
Paparan bahan kimia yang terkandung pada asap rokok dapat menyebabkan rusaknya silia, yaitu rambut halus di saluran pernapasan yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran.
Bagi para perokok aktif, racun pada rokok dapat menyebabkan timbulnya lendir di saluran pernapasan, serta iritasi yang berujung pada infeksi maupun kanker di tenggorokan, lidah, hidung dan paru-paru.
Kandungan zat karsinogen dalam rokok dapat memicu kondisi autoimun akibat melemahnya sistem pertahanan tubuh. Zat karsinogen dapat membuat sistem pertahanan tubuh tidak mempan menghadapi peradangan. Kondisi ini meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit berbahaya seperti rematik dan multiple sclerosis.
Kandungan nikotin dalam rokok tidak dapat diserap secara optimal oleh darah dan tubuh. Hal ini menyebabkan tersumbatnya aliran darah akibat gumpalan nikotin yang menumpuk.
Darah yang tersumbat kemudian mengakibatkan berbagai penyakit kardiovaskular seperti penyakit stroke dan serangan jantung.
Kandungan bahan kimia dalam rokok berisiko mengurangi kadar antioksidan penangkal radikal bebas dalam tubuh berkurang. Tak hanya itu, peradangan akibat kandungan rokok juga menyebabkan meningkatnya sel darah putih.
Penurunan kadar antioksidan dalam tubuh serta meningkatnya jumlah sel darah putih dapat memicu terjadinya kanker.
Jangan ragu menegur orang yang kedapatan merokok di kawasan tanpa rokok. Tidak perlu segan atau takut. Ini semua demi kesehatan Anda sendiri.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Memiliki paru-paru yang sehat adalah impian banyak orang. Namun, paparan polusi udara dan asap rokok terkadang tak bisa dihindari. Namun jangan khawatir, coba saja makanan pembersih paru-paru ini!
Sinus aritmia umumnya bukan kondisi berbahaya. Kondisi ini merupakan variasi detak jantung yang alami dan bukan menandakan gangguan jantung yang serius.
Angka harapan hidup merupakan konsep yang sering digunakan untuk mengukur angka rata-rata kematian dari sebuah populasi. Angka ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ekonomi dan demografi. Khusus untuk Indonesia, angka harapan hidup terus meningkat dalam 40 tahun terakhir.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved