Katarak senilis terjadi karena faktor penuaan. Selain itu, penyakit pada lansia ini juga dipicu oleh sejumlah faktor risiko seperti hipertensi, diare, dan stres oksidatif
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
17 Jun 2021
Katarak senilis adalah jenis katarak yang terjadi akibat penuaan
Table of Content
Katarak senilis adalah salah satu jenis katarak yang kerap menyerang para lansia. Ya, penyakit mata yang satu ini memang merupakan dampak dari penuaan yang terjadi.
Advertisement
Simak penjelasan lengkap mengenai katarak senilis mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya berikut ini.
Katarak senilis adalah penyakit katarak yang dipicu oleh penuaan. Jenis katarak ini umum dialami oleh lansia yang berusia di atas 50 tahun.
Sama seperti jenis katarak lainnya, penyebab katarak senilis adanya penumpukan protein di dalam lensa mata. Akibatnya, lensa mata menjadi keruh dan mengaburkan penglihatan.
Lebih lanjut, katarak senilis terbagi menjadi 4 (empat) stadium yang didasari oleh tingkat kematangannya, yaitu:
Katarak senilis dapat berujung pada glaukoma, tepatnya glaukoma sudut tertutup. Glaukoma adalah kondisi ketika saraf mata mengalami kerusakan akibat tekanan berlebih pada bola mata. Penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan permanen pada penderitanya.
Secara umum, gejala katarak senilis pada lansia meliputi:
Akibat penglihatan yang kabur, lansia penderita katarak senilis juga kerap harus bergonta-ganti lensa kacamata agar ia tetap dapat melihat dengan baik.
Seperti yang sudah disinggung di awal, katarak senilis terjadi karena murni faktor usia. Hal ini berbeda dengan jenis katarak lainnya yang bisa saja dipicu oleh faktor-faktor tertentu, seperti trauma atau cedera, paparan bahan kimia berbahaya, atau radiasi.
Namun, sebagaimana dijelaskan dalam Indian Journal of Ophthalmology, selain usia lanjut, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seorang lansia mengalami katarak senilis, yaitu:
Lansia yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi)—terlebih juga memiliki diabetes mellitus—lebih berisiko mengalami katarak jenis ini.
Penelitian mengungkapkan bahwa pada tikus yang mengalami hipertensi, risiko untuk mengalami katarak ikut meningkat. Kendati demikian, hal ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Middle East African Journal of Ophthalmology, faktor risiko yang membuat lansia rentan mengalami katarak senilis adalah diare.
Diare menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan. Pada tahap yang parah, dehidrasi juga turut mengakibatkan lensa mengeruh hingga membuat penglihatan kabur.
Stres oksidatif (akibat radikal bebas) di dalam tubuh—termasuk lensa mata—akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia.
Pada lensa mata, adanya stres oksidatif ini memicu penumpukan protein di dalamnya sehingga memicu terjadinya katarak.
Adanya penumpukan lemak dan kolesterol pada lapisan lensa mata seiring usia yang semakin bertambah juga dapat meningkatkan risiko katarak senilis pada lansia.
Para lansia yang masih aktif merokok disarankan untuk mulai meninggalkan kebiasaannya ini. Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko Anda mengalami katarak senilis.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko jenis katarak ini bahkan 2-3 kali lipat.
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gangguan penglihatan yang mengarah pada gejala katarak senilis.
Mendeteksi kehadiran salah satu penyakit degeneratif ini sejak dini sangat penting. Semakin awal ditemukan, akan lebih mudah pula bagi dokter untuk menyembuhkan katarak.
Deteksi dini juga mencegah katarak ke tahap lanjut atau bahkan menimbulkan komplikasi. Untuk itu, periksakanlah mata secara rutin, setidaknya satu tahun sekali.
Hingga saat ini, pengobatan katarak paling ampuh, termasuk katarak senilis pada lansia, hanya melalui operasi.
Operasi katarak bertujuan untuk mengangkat lensa yang rusak dan menggantinya dengan lensa buatan.
Terlepas dari faktor usia, sebenarnya ada sejumlah langkah yang bisa Anda lakukan sedari sekarang untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir risiko dan tingkat keparahan katarak senilis saat memasuki usia lanjut, yaitu:
Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai katarak senilis beserta langkah-langkah penanganan maupun pencegahannya melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. Gratis!
Advertisement
Ditulis oleh Rhandy Verizarie
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan pendengaran pada lansia tidak lepas dari penuaan yang terjadi. Selain itu, ada juga sejumlah kondisi lain yang dapat memicu penurunan pendengaran pada lansia. Berikut penjelasan selengkapnya.
11 Apr 2019
Kondisi bibir kesemutan tentunya bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Ternyata, ada banyak kondisi medis yang bisa menyebabkan masalah ini, mulai dari kerusakan saraf, alergi, stroke, hingga lupus.
20 Nov 2020
Ailurophobia adalah rasa takut berlebihan terhadap kucing. Untuk mengatasi rasa takut akan hewan lucu berbulu itu, dokter dapat memberikan obat hingga melakukan psikoterapi.
1 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved