Katarak senilis terjadi karena faktor penuaan. Selain itu, penyakit pada lansia ini juga dipicu oleh sejumlah faktor risiko seperti hipertensi, diare, dan stres oksidatif
2023-03-20 19:45:41
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Katarak senilis adalah jenis katarak yang terjadi akibat penuaan
Table of Content
Katarak senilis adalah salah satu jenis katarak yang kerap menyerang para lansia. Ya, penyakit mata yang satu ini memang merupakan dampak dari penuaan yang terjadi.
Advertisement
Simak penjelasan lengkap mengenai katarak senilis mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya berikut ini.
Katarak senilis adalah penyakit katarak yang dipicu oleh penuaan. Jenis katarak ini umum dialami oleh lansia yang berusia di atas 50 tahun.
Sama seperti jenis katarak lainnya, penyebab katarak senilis adanya penumpukan protein di dalam lensa mata. Akibatnya, lensa mata menjadi keruh dan mengaburkan penglihatan.
Lebih lanjut, katarak senilis terbagi menjadi 4 (empat) stadium yang didasari oleh tingkat kematangannya, yaitu:
Katarak senilis dapat berujung pada glaukoma, tepatnya glaukoma sudut tertutup. Glaukoma adalah kondisi ketika saraf mata mengalami kerusakan akibat tekanan berlebih pada bola mata. Penyakit ini bisa menyebabkan kebutaan permanen pada penderitanya.
Secara umum, gejala katarak senilis pada lansia meliputi:
Akibat penglihatan yang kabur, lansia penderita katarak senilis juga kerap harus bergonta-ganti lensa kacamata agar ia tetap dapat melihat dengan baik.
Seperti yang sudah disinggung di awal, katarak senilis terjadi karena murni faktor usia. Hal ini berbeda dengan jenis katarak lainnya yang bisa saja dipicu oleh faktor-faktor tertentu, seperti trauma atau cedera, paparan bahan kimia berbahaya, atau radiasi.
Namun, sebagaimana dijelaskan dalam Indian Journal of Ophthalmology, selain usia lanjut, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seorang lansia mengalami katarak senilis, yaitu:
Lansia yang mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi)—terlebih juga memiliki diabetes mellitus—lebih berisiko mengalami katarak jenis ini.
Penelitian mengungkapkan bahwa pada tikus yang mengalami hipertensi, risiko untuk mengalami katarak ikut meningkat. Kendati demikian, hal ini masih harus dibuktikan lebih lanjut.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Middle East African Journal of Ophthalmology, faktor risiko yang membuat lansia rentan mengalami katarak senilis adalah diare.
Diare menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi alias kekurangan cairan. Pada tahap yang parah, dehidrasi juga turut mengakibatkan lensa mengeruh hingga membuat penglihatan kabur.
Stres oksidatif (akibat radikal bebas) di dalam tubuh—termasuk lensa mata—akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia.
Pada lensa mata, adanya stres oksidatif ini memicu penumpukan protein di dalamnya sehingga memicu terjadinya katarak.
Adanya penumpukan lemak dan kolesterol pada lapisan lensa mata seiring usia yang semakin bertambah juga dapat meningkatkan risiko katarak senilis pada lansia.
Para lansia yang masih aktif merokok disarankan untuk mulai meninggalkan kebiasaannya ini. Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko Anda mengalami katarak senilis.
Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko jenis katarak ini bahkan 2-3 kali lipat.
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami gangguan penglihatan yang mengarah pada gejala katarak senilis.
Mendeteksi kehadiran salah satu penyakit degeneratif ini sejak dini sangat penting. Semakin awal ditemukan, akan lebih mudah pula bagi dokter untuk menyembuhkan katarak.
Deteksi dini juga mencegah katarak ke tahap lanjut atau bahkan menimbulkan komplikasi. Untuk itu, periksakanlah mata secara rutin, setidaknya satu tahun sekali.
Hingga saat ini, pengobatan katarak paling ampuh, termasuk katarak senilis pada lansia, hanya melalui operasi.
Operasi katarak bertujuan untuk mengangkat lensa yang rusak dan menggantinya dengan lensa buatan.
Terlepas dari faktor usia, sebenarnya ada sejumlah langkah yang bisa Anda lakukan sedari sekarang untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir risiko dan tingkat keparahan katarak senilis saat memasuki usia lanjut, yaitu:
Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai katarak senilis beserta langkah-langkah penanganan maupun pencegahannya melalui layanan live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. Gratis!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hipertensi pada lansia terjadi saat tekanan darah lebih tinggi dari 130/80. Apa saja penyebab hipertensi pada lansia? Simak informasinya berikut ini beserta komplikasi dan penanganannya.
Ketika mengalami dada terasa panas, Anda mungkin merasa khawatir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal mulai dari penyakit lambung, gangguan jantung hingga penyakit paru-paru.
Pesepakbola asal Denmark, Christian Eriksen, kolaps di lapangan setelah mengalami henti jantung ketika timnya sedang menghadapi Finlandia dalam kompetisi Euro 2020. Apa penyebabnya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved