Kasus keracunan nikotin pada anak akibat rokok elektrik (vape) terus meningkat. Meski dipercaya sebagai pengganti rokok tembakau yang lebih aman, ada banyak bahaya vape bagi anak muda yang harus diwaspadai. Mulai dari mengganggu perkembangan otak, berdampak buruk pada kesehatan otak, hingga meningkatkan risiko penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Agt 2023
Setiap tahunnya ribuan anak terpapar nikotin cair dalam rokok elektrik.
Table of Content
Rokok elektrik (vape) digadang-gadang sebagai pengganti rokok konvensional yang lebih aman. Atas klaim ini, banyak perokok yang mulai beralih ke vape dan meninggalkan rokok tembakau. Kabar buruknya, tidak hanya orang dewasa yang mencoba vape. Anak-anak dan remaja pun turut menggandrungi serta mencoba fenomena rokok elektrik ini.
Advertisement
Seorang dokter bernama Ryan Marino menceritakan pengalamannya tentang kasus reaksi keracunan nikotin pada anak-anak akibat penggunaan rokok elektrik.
Menurut ceritanya, ada anak laki-laki yang perlu dibawa ke ruang gawat darurat akibat mengalami mual, diare, dan muntah parah, serta membutuhkan cairan infus guna mengatasi dehidrasi akibat keracunan nikotin dari vape.
Marino juga menegaskan bahwa anak dapat mengalami pusing, hilang kesadaran, dan penurunan tekanan darah secara drastis akibat keracunan nikotin.
Dikutip dari situs NBC News, setiap tahunnya ribuan anak terpapar nikotin cair dalam rokok elektrik.
Berdasarkan analisis Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), laporan terkait vape yang diterima oleh badan Poison Control Centers meningkat 2 kali lipat sejak tahun 2018.
Sejak 1 April 2022 hingga 31 Maret 2023, Poison Control Centers melaporkan bahwa terdapat lebih dari 7 ribu kasus paparan terkait vape pada orang dari segala kelompok usia.
Menurut FDA, 43 dari paparan tersebut mengakibatkan pasien perlu dirawat di rumah sakit. Sedangkan 582 lainnya memerlukan penanganan medis.
Masalahnya, banyak produk liquid vape yang dikemas dalam botol dengan warna-warna lucu serta rasa yang menarik perhatian anak. Hal ini ditakutkan membuat anak-anak menjadi penasaran dan mengambil botol liquid atau vape, kemudian memasukannya ke dalam mulut mereka.
Berkaca dari berita di atas, orangtua perlu lebih waspada terkait penggunaan vape di kalangan anak berusia dini. Terlebih lagi, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan pengguna vape terbanyak di dunia. Bahkan, angkanya melebihi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Rokok Herbal Sama Bahayanya dengan Rokok Biasa, Ini Buktinya!
Penggunaan rokok elektrik menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi anak-anak muda. Selain menyebabkan kecanduan dan kerusakan jangka panjang pada perkembangan otak dan organ pernapasan, pemakaian rokok elektrik dikaitkan dengan penggunaan produk tembakau lain yang dapat lebih merusak tubuh.
Bahkan, menghirup asap dari rokok elektrik yang dihembuskan oleh orang lain berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.
Berikut adalah beberapa bahaya rokok elektrik untuk anak muda yang perlu disosialisasikan oleh orangtua pada anak-anaknya:
Belum banyak yang bisa diketahui tentang bahaya vape lainnya. Sebab, penggunaan rokok elektrik belum eksis untuk waktu yang lama dan penelitian masih terus berlanjut.
Karena itu, orangtua perlu mensosialisasikan berbagai bahaya vape kepada anak-anak. Tujuannya adalah agar mereka terhindar dari bahaya-bahaya di atas.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Indeks kualitas udara Jakarta Senin (21/8) berada di angka 160 yang termasuk dalam kategori tidak sehat. Polutan utama polusi udara Jakarta adalah materi partikulat (PM2.5)
21 Agt 2023
Beberapa bulan terakhir, kualitas udara di Jakarta berada di kategori buruk hingga tidak sehat. Gunakan masker untuk mencegah gangguan pernapasan.
11 Agt 2023
Discord baru-baru ini melarang konten artificial intelligence (AI) yang berbau kekerasan seksual anak dan menutup server kencan online remaja. Server sejenis ini dicurigai berpotensi menjadi sarana child grooming. Apakah yang bisa orangtua lakukan untuk melindungi anak dari child grooming?
20 Jul 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved