Angka infeksi Covid-19 diprediksi akan naik di akhir tahun karena suhu yang mulai menurun memasuki musim dingin. WHO menganjurkan negara-negara untuk lebih ketat memantau perkembangan penularan dan kembali menggencarkan vaksinasi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Sep 2023
Kasus Covid-19 diprediksi naik di akhir tahun
Table of Content
Mendekati akhir tahun, menjelang musim dingin, angka infeksi kasus COVID-19 dikhawatirkan meningkat.
Advertisement
Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, berdasarkan pengalaman dari musim-musim dingin sebelumnya, virus pernapasan baru cenderung muncul dan menyebar setiap suhu dingin melanda. Termasuk virus influenza, virus RSV, dan juga COVID-19.
Terlebih lagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melihat adanya tren kenaikan COVID-19 menjelang musim dingin di belahan bumi utara seperti eropa dan diperkirakan ratusan ribu orang di seluruh dunia saat ini dirawat di rumah sakit karena virus tersebut.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan terdapat tren mengkhawatirkan dari COVID-19 menjelang musim dingin.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, virus pernapasan cenderung muncul dan menyebar pada musim dingin, tidak terkecuali dengan COVID-19.
Saat ini, jumlah kematian di Timur Tengah dan Asia juga telah mengalami peningkatan. Di Eropa dan beberapa wilayah lainnya juga terjadi terjadi peningkatan jumlah pasien yang harus menjalani rawat inap dan masuk unit perawatan intensif.
Namun sejauh ini, hanya 43 negara saja dari 194 negara anggota WHO yang telah menyampaikan laporan kematian akibat COVID-19, dan hanya 20 negara yang memberikan informasi tentang data rawat inap pada badan kesehatan tersebut. Diperkirakan, saat ini ada ratusan ribu orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID.
Virus Covid-19 masih terus bermutasi. Hampir setiap minggu sub-varian baru virus COVID-19 muncul, dan tampak lebih berbahaya dan lebih menular dibandingkan sub-varian sebelumnya.
Saat ini varian EG.5 mengalami peningkatan, sementara sub-varian XBB menurun, dan varian BA.2.86 telah terdeteksi di 11 negara.
Peningkatan kasus COVID, disertai beredarnya virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV), memicu kekhawatiran saat beberapa negara mulai memasuki musim dingin.
Dalam cuaca seperti ini, orang-orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu bersama-sama di dalam rumah. Sehingga virus yang ditularkan melalui udara (airborne) seperti COVID, akan lebih mudah menyebar dan menular.
Dengan demikian, penting dilakukan antisipasi untuk mencegah kasus covid terus naik di musim dingin, dengan melakukan tes covid dan vaksinasi.
Baca Juga: Varian Pirola COVID, Ini Fakta yang Perlu Diketahui
Ada berbagai langkah yang berusaha dilakukan negara-negara anggota WHO di Kawasan Eropa untuk mengantisipasi potensi kasus covid naik di musim dingin tahun ini.
Negara-negara yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah kasus infeksi COVID-19, melakukan antisipasi dengan saling bekerja sama meningkatkan pemantauan, menyisir kontak dari orang-orang yang terinfeksi, dan mengumpulkan berbagi data pengawasan epidemiologi dan virologi, serta mengamati potensi risiko peningkatan COVID-19 di perbatasan dengan kawasan lain.
Banyak negara Eropa juga sudah mulai berniat mempercepat peluncuran kampanye vaksinasi COVID-19. Sementara itu, Prancis berencana mengombinasikan kampanye vaksinasi COVID-19 yang baru dengan kampanye influenza, yang biasanya juga cenderung meningkat di musim dingin.
Dalam tingkat individu, memperoleh vaksin dan booster, serta menjaga kebersihan diri adalah faktor penting dalam melindungi diri dari COVID-19.
Semua orang yang berusia 6 bulan ke atas dan belum mendapatkan vaksin dalam dua bulan terakhir, dianjurkan untuk kembali melakukan vaksinasi tambahan. Terutama individu yang termasuk dalam kelompok orang berisiko.
Vaksinasi masih merupakan perlindungan terbaik dari dampak berbahaya COVID-19. Vaksin dapat meningkatkan perlindungan dari keparahan penyakit dan kematian akibat COVID. Namun, perlindungannya dapat terus berkurang seiring waktu, sehingga vaksin perlu terus diperbarui.
Warga dianjurkan untuk berkonsultasi dengan petugas medis apakah mereka perlu untuk divaksin kembali. Selain itu, warga juga diminta untuk kembali mematuhi protokol kesehatan, selalu menjaga kebersihan tangan, dan tetap berada di rumah sesering mungkin, terutama jika sedang sakit.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Stimuno bisa membantu Anda sekeluarga terhindar dari infeksi virus corona maupun virus lain yang sering mengintai sehari-hari. Dibuat dari ekstrak meniran, Stimuno adalah satu-satunya suplemen herbal yang khasiatnya sudah teruji klinis pada manusia.
5 Mei 2020
Badai sitokin terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin saat berusaha meredakan peradangan. Akibatnya, tubuh malah jadi mengalami peradangan ekstrem.
23 Agt 2021
Ada beberapa tips kencan aman saat wabah virus corona yang bisa dilakukan agar Anda dan pasangan tetap romantis. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi online.
23 Mar 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved