Karoshi merupakan fenomena kematian yang terjadi saat seseorang bekerja terlalu panjang. Melakukan istirahat lebih sering adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan mental saat bekerja dalam waktu yang panjang.
2023-03-29 22:13:58
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Jam kerja yang berlebihan akan berpengaruh buruk untuk kesehatan
Table of Content
Banyak orang tampaknya senang dengan mendapatkan upah dari hasil kerja keras atau memiliki jenjang karier yang tinggi. Sayangnya, sebagian pekerja malah bekerja berlebihan hingga kelelahan dan akhirnya meninggal dunia. Fenomena ini awalnya muncul di Jepang dengan nama karoshi atau kerja berlebihan tanpa cuti.
Advertisement
Jam kerja yang berlebihan ini akan berpengaruh buruk untuk kesehatan. Rasa bosan dan muak dengan aktivitas yang berulang-ulang akan menurunkan fungsi kekebalan tubuh. Hal inilah yang meningkatkan risiko penyakit berbahaya, termasuk gangguan kesehatan mental.
Kasus kematian akibat kerja berlebihan pertama kali dilaporkan pada 1969. Karyawan yang bekerja di surat kabar Jepang meninggal dunia akibat kerja lembur. Kasus kematian akibat kerja berlebihan pun pernah terjadi di Indonesia pada 2013. Seorang karyawan perusahaan periklanan meninggal dunia setelah bekerja 30 jam nonstop.
Sebuah studi menyebutkan bahwa ada korelasi yang sangat erat antara jam kerja dengan risiko penyakit jantung. Seorang yang bekerja selama 55 jam seminggu memiliki risiko 16 persen lebih besar terkena serangan jantung dibanding pekerja yang bekerja 10 jam lebih sedikit. Jika waktu kerja ditambah sebanyak 10 jam lagi, risiko akan meningkat hingga 33 persen.
Bukan hanya itu, studi lain juga menemukan fakta bahwa kerja berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes. Selain kesehatan fisik, kerja terlalu banyak akan memberikan ketegangan pada pikiran hingga memupuk stres.
Menurut sebuah studi, mereka yang bekerja terlalu banyak cenderung mengalami beberapa gangguan lain. Mereka akan lebih gugup, cemas berlebih, hingga depresi. Gangguan endokrin dan metabolisme tubuh pun bisa terjadi karena kebiasaan buruk kerja berlebihan.
Kesehatan merupakan taruhan yang harus Anda korbankan jika memilih bekerja terlalu banyak. Berikut beberapa gangguan kesehatan yang mungkin muncul:
Cedera ini bisa muncul karena Anda melakukan hal yang sama berulang-ulang. Bekerja di depan komputer akan membuat tangan berada di posisi yang sama dalam waktu berjam-jam.
Duduk atau berdiri terlalu lama pun tidak baik untuk tubuh. Bagian yang paling terkena imbasnya adalah punggung. Anda akan merasa nyeri atau pegal setelah bekerja terlalu lama.
Saat duduk terlalu lama, bagian kaki dan pergelangannya akan terasa nyeri. Untuk itu, Anda perlu berjalan setelah lebih dari 30 menit duduk.
Menatap layar monitor dalam kurun waktu yang lama tentunya akan berbahaya untuk penglihatan. Mata akan kering, penglihatan kabur, dan rabun.
Stres akan membawa Anda pada kecemasan yang berlebih, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, hingga depresi. Hal ini disebabkan oleh ketegangan yang dibawa dalam setiap pekerjaan yang datang.
Stres juga akan memaksa Anda mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, bekerja terlalu banyak akan membuat aktivitas fisik berkurang. Hal ini menyebabkan peningkatan berat badan yang drastis.
Hernia bisa terjadi karena banyak hal, termasuk beban pekerjaan yang Anda jalani. Sering mengangkat benda berat, merokok, atau menjalani diet yang tidak sehat menjadi salah satu penyebabnya. Hal-hal tersebut bisa didapatkan di tempat kerja.
Masalahnya, karoshi ini sering dikaitkan dengan workaholic atau mereka yang sangat gila kerja. Sebagian orang rela bekerja lebih giat—dan lebih lama—untuk menunjukkan etos kerja kepada perusahaan. Rasa takut dipecat, tidak mendapat bonus, atau ingin tampil lebih baik dari rekan kerja juga jadi alasan banyak orang melakukan hal ini.
Mereka yang disebut workaholic merasa pekerjaan adalah candu untuk hidupnya. Mereka merasa kesepian saat tidak bekerja. Hal ini seperti orang yang kecanduan obat-obatan, alkohol, judi, hingga seks. Orang yang kecanduan akan merasa mati saat tidak melakukan hal tersebut.
Saat orang biasa membayangkan berlibur ke pantai saat berada di kantor, workaholic akan membayangkan kembali ke kantor saat menjalani liburan. Para gila kerja ini biasanya datang dari lingkungan keluarga yang tidak memiliki sebuah keteraturan yang baik. Hal ini menyebabkan mereka ingin mengambil alih banyak pekerjaan untuk membuat mereka lebih tenang.
Seorang workaholic bisa saja berpotensi mengalami karoshi bila ia bekerja terlalu lama tanpa jeda istirahat. Namun tidak selalu seseorang yang mengalami kematian akibat jam kerja yang terlalu lama adalah seseorang yang kecanduan kerja. Bisa saja ia melakukannya karena alasan seperti takut dipecat atau takut pekerjaan tidak selesai.
Mungkin Anda berada di posisi harus kerja berlebih, tapi tetap bisa memerhatikan kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa cara untuk untuk mencegah stres berlebih saat jam kerja panjang:
Baca Juga
Fenomena karoshi bisa terjadi pada siapa pun dan di mana pun. Cara mencegahnya memang harus dari diri sendiri dengan membuat waktu libur atau mengambil cuti secara berkala. Jika memang harus bekerja dalam waktu yang panjang, tetaplah lakukan istirahat lebih sering.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar karoshi dan bahaya bekerja terlalu lama, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Burnout adalah kelelahan emosional, mental, dan fisik karena karena beban kerja atau aktivitas yang dianggap berat dan lingkungan yang tidak mendukung.
Masalah dalam dunia kerja, seperti perundungan, komunikasi yang buruk, atau tidak puasa dengan perusahaan dapat menurunkan kinerja dan produktivitas.
Dysania adalah kondisi ketika seseorang sulit beranjak dari kasur di pagi hari. Alasannya bukan karena malas, tapi karena memang ‘tidak kuat’ untuk bangun, apalagi beraktivitas.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved