Karies gigi pada anak dapat terjadi akibat sering mengonsumsi makanan dan minuman manis. Kondisi ini bisa menyebabkan gigi menjadi kecokelatan, menghitam, bahkan tidak utuh.
5 Jul 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Karies gigi pada anak menyebabkan gigi menjadi kecokelatan atau hitam
Table of Content
Karies gigi pada anak adalah salah satu masalah gigi yang sering terjadi. Gigi anak karies yang tidak mendapatkan perawatan bisa memicu kerusakan pada seluruh mahkota gigi.
Advertisement
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan infeksi sehingga menyebabkan anak mengalami masalah saat makan atau berbicara. Sebagai orangtua, tentunya Anda harus memperhatikan kondisi karies gigi anak.
Karies gigi adalah hilangnya substansi gigi akibat asam yang dibentuk bakteri dalam plak gigi. Proses terjadinya karies gigi anak diawali dengan bakteri di mulut memakan gula dari sisa makanan atau minuman yang menempel di gigi.
Selanjutnya, bakteri tersebut menghasilkan asam yang dapat merusak permukaan luar gigi (enamel) sehingga menyebabkan karies.
Plak pada gigi kemudian akan timbul dan mengubah gigi anak menjadi cokelat atau hitam. Kerusakan yang terus berlanjut bahkan bisa menyebabkan gigi anak berlubang.
Prevalensi karies gigi menurut WHO yang berasal dari Global Burden of Diseases Study pada tahun 2017, menyatakan 530 juta anak di seluruh dunia memiliki gigi karies. Prevalensi ini meningkat pesat pada negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sementara itu, menurut data Riskesdas tahun 2018, prevalensi karies gigi di Indonesia adalah sebesar 88,8 persen. Prevalensi ini cenderung tinggi pada semua kelompok umur. Anak-anak yang berusia 5-9 tahun bahkan memiliki angka prevalensi sebesar 92,6 persen.
Terdapat berbagai penyebab karies gigi yang umumnya berkaitan dengan kebiasaan anak sehari-hari.
Berikut adalah penyebab karies gigi pada anak yang perlu diwaspadai orangtua.
Kebiasaan minum susu botol hingga tertidur bisa memicu karies gigi pada bayi. Sebab, gula yang terkandung dalam susu dapat melekat di gigi, kemudian menjadi makanan bagi bakteri.
Akibatnya, terbentuk plak dan asam yang dapat mengikis lapisan enamel gigi. Kondisi tersebut menyebabkan gigi anak kecokelatan atau bahkan tidak utuh.
Maka dari itu, orangtua harus mewaspadai dan mencegah penyebab karies gigi pada anak umur 2 tahun ini.
Karies pada anak dapat dipicu konsumsi makanan atau minuman manis yang terlalu banyak. Apalagi anak-anak biasanya senang makan permen, kue, es krim, atau keripik.
Gula pada makanan atau minuman tersebut dapat diubah menjadi asam oleh bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi.
Kebersihan mulut yang buruk, termasuk jarang menyikat gigi, dapat menyebabkan karies gigi pada anak umur 2 tahun. Sebab, bakteri di mulut dan zat sisa makanan akan lebih banyak menempel di gigi.
Anak juga kemungkinan belum dapat menyikat gigi dengan benar sehingga giginya tidak dibersihkan secara menyeluruh.
Fluoride adalah mineral yang terbentuk secara alami untuk melindungi gigi dari kerusakan. Oleh sebab itu, kekurangan mineral ini juga bisa memicu karies gigi anak.
Kandungan fluoride umumnya ditemukan pada air mineral, pasta gigi, dan obat kumur yang banyak dijual di pasaran.
Mulut kering terjadi akibat kurangnya air liur yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi.
Bukan hanya membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi, air liur juga membantu melawan asam yang diproduksi oleh bakteri.
Kurang minum air putih atau mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko karies gigi pada anak prasekolah dengan mengurangi produksi air liur.
Pada awalnya, gigi karies anak tidak akan menunjukkan perubahan yang signifikan. Namun, kerusakan bisa semakin terlihat seiring berjalannya waktu.
Berikut adalah beberapa gejala karies gigi anak yang dapat terjadi.
Karies gigi pada anak perlu mendapat perawatan dengan tepat. Periksakan mereka ke dokter gigi anak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebab, karies gigi anak yang segera diatasi dapat mencegah perburukan kondisi.
Baca Juga
Karies gigi pada anak bisa berkembang dengan cepat. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:
Itulah beberapa dampak karies gigi pada anak. Tidak hanya itu, bahaya akibat karies gigi susu juga dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan gigi permanen anak kelak karena tidak tersedianya tempat yang optimal untuk tumbuh.
Cara mengatasi karies gigi anak dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya.
Jika karies gigi pada anak umur 2 tahun atau lebih masih pada tahap awal dan terbilang ringan, Anda dapat membantu mereka menyikat gigi secara teratur sebagai cara mencegah karies gigi bertambah luas dan menghentikan perkembangannya.
Membersihkan gigi anak dapat dimulai dari anak sudah tumbuh gigi pertamanya. Bagi anak berusia 3 tahun ke atas, gunakan pasta gigi berfluoride sedikit saja untuk membantu menguatkan gigi.
Namun, jika karies gigi anak sudah dalam tahap lanjut, dokter gigi akan menentukan perawatan sesuai dengan tingkat keparahannya.
Cara mengobati karies gigi pada anak mungkin dilakukan dengan penambalan atau pencabutan gigi. Supaya anak tidak trauma saat cabut gigi, dokter dapat memberi obat anestesi yang sesuai untuk kondisi anak.
Sebelumnya, Anda juga dapat berkonsultasi pada dokter gigi mengenai cara menghilangkan white spot pada gigi yang menjadi cikal bakal karies, hingga cara menghilangkan karies jika sudah terjadi.
Baca Juga: Penyebab Gigi Tonggos dan Cara Mengatasinya
Sementara itu, berikut adalah cara mencegah karies gigi pada anak yang dapat dilakukan di rumah.
Ajarkan anak untuk menyikat gigi secara rutin, minimal 2 kali sehari. Pastikan mereka menyikat seluruh giginya dengan benar, serta membersihkan sisa makanan yang mungkin menempel di sela-sela gigi agar tidak terjadi penumpukan.
Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat mencegah gigi anak dari kerusakan. Gunakan pasta gigi berfluoride secukupnya untuk melindungi kesehatan gigi anak.
Sementara itu, bagi anak berusia di bawah 2 tahun, menggunakan pasta gigi ber-fluoride harus berdasarkan persetujuan dokter gigi.
Makanan dan minuman manis bisa memicu karies gigi sehingga harus dibatasi. Sebagai alternatif, berikan anak makanan yang dapat membantu menyehatkan giginya, seperti wortel, seledri, apel, stroberi, jeruk, yogurt, dan keju.
Menghindari penggunaan peralatan makan bersama dapat membantu mencegah perpindahan bakteri dari mulut yang lain ke mulut anak.
Bukan hanya untuk menjaga kesehatan gigi mereka, melainkan juga mencegah penularan penyakit menular.
Pastikan anak melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Hal ini dapat membantu mereka mempelajari cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik, serta mengetahui lebih awal apabila ada masalah gigi pada anak.
Dengan melakukan cara mencegah karies gigi anak di atas, kesehatan gigi mereka dapat senantiasa terjaga. Ingatlah bahwa karies gigi pada anak umur 2 tahun atau lebih tidak boleh diabaikan.
Untuk bertanya lebih lanjut seputar karies gigi pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan ciri-ciri tetanus dalam hitungan hari atau bulan. Beberapa ciri tetanus, antara lain kejang otot di rahang dan sulit mengunyah.
Gigi sensitif terjadi ketika mengonsumsi mimunan panas atau dingin, asam ataupun manis. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan pada enamel gigi Anda. Penggunaan pasta gigi untuk gigi sensitif menjadi solusi untuk mengatasi nyeri yang terjadi. Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride dan kalium nitrat karena keduanya dapat meredakan gigi sensitif. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bahan alami seperti soda kue untuk mengatasi gigi sensitif.
Invisalign adalah merek sebuah clear aligner yang berfungsi untuk merapikan susunan gigi tanpa kawat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved