Karies gigi adalah kondisi saat lapisan enamel gigi mengalami kerusakan sehingga menyebabkan terbentuknya rongga atau lubang kecil di gigi. Karies gigi bisa dicegah dengan sikat gigi teratur menggunakan pasta gigi berfluoride serta rajin memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
2023-03-26 06:02:42
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Karies gigi adalah gigi berlubang
Table of Content
Gigi merupakan bagian tubuh yang berfungi untuk mencerna dan mengunyah makanan. Namun, Anda sudah harus waspada ketika salah satu bagian terkeras pada tubuh manusia itu sudah mengalami karies gigi.
Advertisement
Saat Anda mengalami karies gigi, jangan tunggu sampai gigi Anda sakit. Sebaliknya, kenali gejala karies gigi ini, lalu segera periksakan ke dokter gigi agar mendapat penanganan yang tepat.
Karies gigi adalah istilah medis untuk gigi berlubang, yaitu kondisi saat lapisan enamel gigi yang keras mengalami kerusakan sehingga menyebabkan terbentuknya rongga atau lubang kecil di gigi.
Enamel gigi dapat mengalami kerusakan karena serangan asam dari bakteri yang menumpuk ketika plak dipermukaan gigi tidak dibersihkan dengan baik.
Jika tidak segera ditangani, maka kerusakan akan meluas hingga ke area di bawah enamel, yaitu dentin dan pulpa.
Kedua area ini sangat sensitif terhadap rangsangan, sehingga Anda akan mulai merasakan sakit di gigi.
Karies gigi bisa dibagi tiga berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
Pada tahap ini, permukaan gigi masih terlihat mulus tanpa lubang. Namun, biasanya sudah terjadi proses demineralisasi atau pengikisan perlahan yang ditandai dengan adanya bercak putih di permukaan gigi.
Kerusakan yang terjadi di tahap ini masih bisa diperbaiki dengan rutin menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride, membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi, serta tidak mengonsumsi makanan manis dan lengket.
Pit dan fisura adalah ceruk di bagian permukaan kunyah gigi geraham. Karies gigi sering terjadi di area ini karena sisa makanan kerap kali menetap dan tidak dibersihkan dengan baik. Dibanding area gigi lain, karies yang terjadi di area ini bisa berkembang lebih cepat.
Pembusukan akar adalah kondisi karies gigi yang paling parah. Saat gigi berlubang besar dan tidak kunjung ditambal, maka bakteri bisa masuk hingga ke bagian akar dan memicu infeksi hingga pembusukan.
Gigi yang sarafnya sudah mati harus dirawat dengan perawatan saluran akar. Namun jika kondisi gigi sudah rusak parah, gigi tersebut mungkin harus dicabut.
Terjadinya karies gigi diawali dengan menumpuknya plak di permukaan gigi. Berikut tahap terbentuknya karies gigi:
Plak adalah lapisan lengket bening di permukaan gigi. Ini terbentuk akibat penumpukan pati dan gula yang tidak dibersihkan. Pati dan gula adalah makanan bakteri, sehingga jika tidak dibersihkan, bakteri akan menumpuk di area tersebut.
Plak yang tertinggal di gigi akan mengeras di bawah atau di atas garis gigi dan menjadi karang gigi.
Bakteri yang menumpuk kemudian memproduksi asam yang bisa mengikis permukaan enamel gigi. Awalnya pengikisan yang terjadi hanya akan menyebabkan kerusakan kecil, namun perlahan akan menjadi semakin besar.
Setelah area enamel terkikis, maka bakteri dan asam dapat mencapai lapisan gigi berikutnya, yaitu dentin. Ini adalah lapisan yang lebih lembut dari enamel dan kurang tahan terhadap asam.
Pada dentin terdapat tabung kecil yang terhubung dengan saraf gigi sehingga menyebabkan sensitivitas. Pada saat ini lubang gigi sudah lebih besar dan Anda akan mulai merasakan gigi kerap terasa ngilu.
Setelah menyerang dentin, kerusakan gigi terus berkembang hingga bakteri dan asam bergerak ke bagian dalam yang disebut pulpa. Di sini terdapat berbagai saraf dan pembuluh darah.
Pulpa atau saraf gigi yang teriritasi oleh bakteri dapat menjadi bengkak. Ini menyebabkan saraf tertekan sehingga menimbulkan rasa sakit yang bisa meluas ke luar akar gigi hingga ke bagian tulang.
Baca Juga: Penyebab Karies Gigi pada Anak dan Cara Merawatnya
Gigi berlubang dapat terjadi pada siapa saja, namun seseorang dengan faktor-faktor berikut dapat memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies, yaitu:
Anda mungkin tengah menderita karies gigi, tapi tidak menyadarinya. Tidak heran, pasalnya karies gigi memang tidak selalu menimbulkan rasa sakit.
Meski demikian, tetap ada beberapa tanda yang menandakan gigi karies yang mudah Anda kenali sebagai berikut:
Baca Juga: Mengenal Rampan Karies yang Kerap Menyerang Anak
Semakin awal Anda mendeteksi adanya karies gigi, maka penanganannya akan semakin mudah dan murah. Sebaliknya, ketika gigi karies sudah sampai membuat Anda sakit gigi, maka penanganannya pun akan tergantung tingkat keparahan kondisi Anda tersebut.
Beberapa bentuk perawatan gigi karies yang mungkin dilakukan oleh dokter gigi adalah sebagai berikut:
Perawatan menggunakan fluoride dilakukan jika karies masih pada tahap awal. Dosis fluoride yang diberikan ini melebihi jumlah zat yang sama yang ada di pasta gigi yang dijual bebas.
Tambal gigi dilakukan bila karies sudah menimbulkan lubang pada gigi untuk menutupnya. Terdapat berbagai pilihan tambalan gigi yang bisa Anda pilih, misalnya resin sewarna gigi, porselen, amalgam, atau kombinasinya.
Ketika karies sudah membuat gigi Anda rapuh, maka dokter akan menyarankan Anda memasang mahkota gigi. Mahkota ini dipasang hanya di permukaan gigi dengan pilihan material yang terbuat dari emas, poselen berkekuatan tinggi, resin, porselen campur baja, dan lain-lain.
Jika bakteri karies gigi sudah sampai di lapisan terdalam gigi, Anda akan dianjurkan untuk melakukan perawatan saluran akar (PSA). Dengan PSA, lapisan terdalam gigi (hingga saluran akar) akan diobati, kemudian diisi dengan bahan tertentu, dan mengembalikan bentuk gigi seperti sedia kala.
Baca Juga
Jika dokter memvonis gigi karies sudah tidak bisa diselamatkan, maka gigi Anda akan dicabut. Ini mungkin terdengar seperti solusi instan, tapi perlu diketahui bahwa pencabutan gigi akan meninggalkan jarak antargigi yang akan menimbulkan efek jangka panjang pada kondisi gigi dan mulut Anda secara keseluruhan.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan karies gigi dapat dilakukan dengan menyikat gigi 2-3 kali sehari, membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi, berkumur dengan air garam, periksa gigi secara teratur ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali, dan minum air putih 2 liter per hari.
Konsultasikan lebih jauh mengenai karies gigi secara langsung ke dokter gigi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Impaksi gigi bungsu sering kali diatasi dengan cara operasi. Bagaimana meredakan gejala impaksi gigi bungsu tanpa operasi?
Hyperdontia adalah kondisi yang ditandai dengan jumlah gigi di mulut yang lebih banyak dari seharusnya. Seseorang dianggap mengidap gangguan ini jika memiliki jumlah gigi anak (gigi susu) lebih dari 20 dan lebih dari 32 untuk jumlah gigi dewasa.
Sakit gigi pada anak dapat terjadi akibat gigi berlubang, makanan terselip, hingga penyakit gusi. Untuk mengatasinya, cobalah berkumur air garam, mengonsumsi obat pereda nyeri, atau menempelkan kompres dingin.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved