Oppositional defiant disorder atau ODD adalah kondisi ketika anak-anak terus menerus marah atau berperangai kasar, melawan, atau suka mendebat kata-kata orangtua. Salah satu tanda ODD adalah pendendam.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
28 Apr 2023
Selalu marah dan negatif merupakan karakter anak dengan ODD
Table of Content
Bukan hal aneh jika anak suka marah-marah dan melawan orangtua ketika ia lelah, lapar, atau stres. Meskipun demikian, perilaku suka memberontak ini berisiko menjadi karakter anak yang menyimpang, disebut juga sebagai oppositional defiant disorder (ODD).
Advertisement
ODD adalah kondisi ketika anak-anak terus menerus marah atau berperangai kasar, melawan, atau suka mendebat kata-kata orangtua. Anak juga cenderung tidak ingin patuh terhadap pihak yang berwenang, misalnya guru atau orang dewasa lain yang memberi perintah kepadanya.
Pada anak normal, perilaku seperti ini hanya terlihat sewaktu-waktu dan anak akan kembali tenang setelah beristirahat, makan, dan sebagainya. Namun pada anak ODD, perilaku memberontak ini memiliki pola dan kerap mengganggu aktivitasnya sehari-hari, baik saat ia tengah berada di dalam keluarga maupun di sekolah.
Karakter anak yang menderita ODD pada dasarnya selalu membantah, dengki, negatif, penuh kebencian, dan suka berkata kasar. Secara spesifik, mereka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa anak perempuan menunjukkan gejala ODD yang berbeda dibanding anak laki-laki. Karakter anak perempuan yang menderita ODD biasanya lebih tergambar dari kata-katanya, bukan perilakunya.
Misalnya, anak perempuan yang ODD akan lebih mahir berbohong dan susah diatur. Sedangkan anak laki-laki dengan ODD akan lebih sering marah-marah serta melawan orang dewasa.
Pada anak yang menderita ODD, satu atau lebih dari gejala tersebut akan memperlihatkan pola sebagai berikut:
Baca Juga
Sebanyak 2% hingga 16% dari total anak-anak maupun remaja di dunia diperkirakan menderita ODD. Biasanya, anak-anak mulai memperlihatkan gejala ODD saat usianya menginjak 8 tahun.
Pada anak-anak, ODD lebih sering terjadi pada laki-laki. Namun pada remaja, persentase penderita ODD laki-laki dan perempuan cenderung seimbang.
Tidak sedikit orangtua yang melihat sikap memberontak ini sebagai hal yang bisa membaik seiring bertambahnya usia anak. Lagipula, gejala ODD memang mirip dengan karakter anak pada umumnya saat sedang berusaha untuk mandiri, yang sering terlihat saat anak memasuki fase terrible two atau saat ia baru beranjak remaja.
Meskipun demikian, anak atau remaja yang memperlihatkan tanda-tanda ODD harus diperiksakan ke dokter, sekalipun Anda tidak yakin bahwa anak Anda mengalami ODD. Kelainan pada anak ini dapat didiagnosis berdasarkan tanda-tanda dan gejala fisik yang ditunjukkan oleh anak-anak.
Meski tidak ada pemeriksaan laboratorium yang secara spesifik bisa mendiagnosis ODD, dokter akan tetap merekomendasiakan tes darah. Hal ini dimaksudkan untuk menganulir kemungkinan adanya masalah kesehatan yang menjadi penyebab karakter anak ODD.
Jika hasil tes laboratorium menyatakan anak negatif penyakit fisik, dokter akan merujuk anak ke psikolog atau psikiater. Mereka akan menggunakan teknik wawancara khusus untuk mendiagnosis kelainan mental yang terjadi pada anak, termasuk menemukan tanda adanya depresi atau kelainan lain, misalnya attention-deficit/hyperactive disorder (ADHD).
Seperti kelainan mental lainnya, tidak mudah untuk menegakkan diagnosis ODD. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya tidak defensif dan secara terbuka menceritakan pola pengasuhannya, serta perilaku anak selama berada di bawah pengawasan ibu dan ayahnya.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Mendidik anak dengan ODD (oppositional defiant disorder) sangat membutuhkan kesabaran ekstra pada orangtua. Salah satu cara ampuh dalam mendidik anak OOD adalah membuat aturan yang tegas dan konsisten.
28 Apr 2023
Disgrafia adalah gangguan belajar yang berpusat pada kemampuan menulis anak. Gejala dari kondisi medis ini cukup beragam, seperti sulit menyalin tulisan, kesulitan membayangkan kata sebelum ditulis, hingga memperhatikan tangan sambil menulis. Bagaimana cara mengobatinya?
14 Jan 2022
Kemungkinan penyebab anak tidak bisa diam adalahi ADHD, kualitas tidur yang buruk, hipertiroidisme, hingga stres. Untuk mengatasinya, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan.
9 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved