Anak bungsu adalah anak yang identik memiliki karakter manja dan tidak mandiri. Benarkah demikian? Simak fakta-faktanya dalam artikel ini.
2023-03-25 13:15:07
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Karakter anak bungsu identik dengan manja
Table of Content
Anak bungsu adalah anak yang identik dengan pribadi yang manja karena mendapat perhatian lebih dari orangtua dibanding kakak-kakaknya. Stigma ini membuat orangtua wajib menerapkan pola asuh tertentu agar anak yang lahir paling belakangan ini tetap tumbuh dengan optimal, tanpa menimbulkan kecemburuan dari saudaranya yang lebih tua. Bagaimana caranya?
Advertisement
Tidak sedikit orang yang percaya bahwa urutan kelahiran anak akan menentukan sifatnya di kemudian hari. Anak pertama misalnya, dikatakan bakal memiliki sifat yang konformis dan berjiwa pemimpin karena tidak harus bersaing dengan adik-adiknya dalam mendapatkan kasih sayang orangtua, terutama di masa-masa pertama usianya.
Sementara itu, anak tengah biasanya bersifat pemberontak atau bahkan pendiam sama sekali, tergantung dari sikap mereka saat bersaing dengan kakak maupun adiknya dalam mendapatkan perhatian orangtua. Sementara itu, anak bungsu adalah anak yang disebut memiliki privilege sebagai anak paling kecil sehingga kebutuhannya akan paling diperhatikan oleh orangtua.
Sejauh ini, label tersebut banyak dipercaya oleh para orangtua. Para peneliti pun akhirnya tergelitik dan mengadakan penelitian tentang karakter anak bungsu dengan alat ukur ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.
Para peneliti sudah mempelajari lebih dalam mengenai karakter anak bungsu sejak psikolog Alfred Adler pertama kali menulis soal ini pada 1927. Saat itu, Adler memiliki teori bahwa karakteristik anak sedikit-banyak dapat diprediksi berdasarkan urutan kelahirannya.
Menurutnya, fakta anak bungsu memiliki karakter yang positif, seperti:
Pandangan Adler ini mendukung teori sebelumnya yang mengatakan anak bungsu cenderung terlihat menawan dan lucu. Sifat anak terakhir ini mungkin muncul sebagai usaha mereka untuk menarik perhatian orangtua dan keluarga besar agar tidak kalah saing dengan kakak-kakaknya.
Selain memiliki sifat positif, Adler juga menyebut beberapa karakter anak bungsu yang negatif, seperti:
Ciri-ciri anak bungsu tersebut kemudian dipercaya oleh banyak orangtua, apalagi setelah menemukan kesamaan teori Adler dengan karakteristik anak bungsu mereka. Meskipun demikian, penelitian oleh sekelompok ilmuwan berbeda selama beberapa dekade berkesimpulan bahwa urutan kelahiran anak tidak ada pengaruhnya dengan sifat yang dimilikinya sehingga fakta anak bungsu tidaklah selalu berlaku.
Tidak sedikit hasil penelitian yang mengungkap karakter anak bungsu yang justru bertentangan dengan teori Adler, misalnya ada anak bungsu yang lebih berjiwa pemimpin dibanding kakak-kakaknya. Menurut para peneliti tersebut, faktor lebih besar yang memengaruhi kualitas seorang anak ialah jenis kelamin, pola asuh orangtua, dan stereotype dari lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi informasi mengenai fakta anak bungsu.
Baca Juga
Memiliki anak bungsu adalah hal yang menuntut orangtua untuk menerapkan pola asuh yang adil. Jangan sampai si anak bontot merasa orangtua terlalu menggampangkan semua keluhannya, tapi di sisi lain juga tidak boleh mencurahkan perhatian berlebihan pada si bungsu agar kakak-kakaknya tidak merasa cemburu.
Bagi Anda yang memiliki anak bungsu, berikut ini tips pengasuhan anak-anak yang bisa Anda lakukan:
Usianya yang belum sebesar kakak-kakaknya bukan berarti membuat anak bungsu dapat bersantai kala anggota keluarga yang lain membersihkan rumah. Berikan pekerjaan rumah yang sesuai usianya. Misalnya, anak usia 4 tahun bisa dilatih untuk membereskan mainannya. Anak bungsu adalah anak yang justru harus meninggalkan stigma manjanya.
Jangan hanya memberi pujian pada anak bungsu, tapi berlakukan juga sistem hukuman ketika ia tidak melakukan tugasnya dengan baik. Tidak memberlakukan sistem reward and punishment bukan saja akan membentuk karakter anak bungsu yang buruk, tapi juga berpotensi menimbulkan kecemburuan dari kakak-kakaknya.
Perselisihan antara anak bungsu dengan kakak-kakaknya kadang tak terelakkan, contoh kecilnya adalah berebut mainan. Untuk hal ini, Anda harus memberi pengertian dan penjelasan kepada anak-anak mengenai saling berbagi antarsaudara.
Ketika anak-anak berkomunikasi dan menemukan masalah, mereka biasanya akan bertindak berdasarkan skill yang mereka miliki, bukan berdasarkan urutan kelahiran.
Jangan memikirkan fakta anak bontot secara berlebihan. Perlakukan anak-anak seadil mungkin. Sebab, setiap tindakan orangtua akan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak di kemudian hari.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang pola pengasuhan untuk anak bungsu, Anda bisa berdiskusi langsung dengan psikolog secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hal-hal yang diwariskan dari orangtua bisa berupa penampilan fisik seperti warna bola mata, golongan darah, bahkan penyakit. Demikian pula halnya dengan sifat atau karakter seseorang. Ada keturunan yang mendapatkan pewarisan lebih dominan dari sisi ayah maupun ibunya.
Penggunaan gadget pada anak sudah merupakan hal yang umum, terutama di saat pandemi sekarang. Kapan usia yang tepat, dan bagaimana bijak menggunakan gadget pada anak? Berikut tips dari psikolog.
Disgrafia adalah gangguan belajar yang berpusat pada kemampuan menulis anak. Gejala dari kondisi medis ini cukup beragam, seperti sulit menyalin tulisan, kesulitan membayangkan kata sebelum ditulis, hingga memperhatikan tangan sambil menulis. Bagaimana cara mengobatinya?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved