logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Air Putih untuk Bayi, Kenali Waktu Pemberian yang Tepat

open-summary

Air putih untuk bayi kerap dianggap hal yang lumrah bagi orang tua. Padahal, pemberian air putih sebelum usia 6 bulan meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan kekurangan natrium hingga kekurangan gizi.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

8 Mei 2019

Air putih untuk bayi diberikan saat bayi berusia di atas 6 bulan

Air putih untuk bayi diperbolehkan saat memasuki usia di atas 6 bulan

Table of Content

  • Keperluan bayi minum air putih
  • Menunda pemberian air putih untuk bayi
  • Takaran air putih untuk bayi 6 bulan hingga 12 bulan
  • Takaran air putih untuk bayi di atas 12 bulan
  • Kiat agar balita mau minum air putih
  • Catatan dari SehatQ

Air putih untuk bayi sebaiknya ditunda hingga ia berusia 6 bulan. Bayi boleh minum air putih jika ia sudah mampu mengonsumsi makanan pendamping ASI pada usia tersebut. Takaran air putih untuk bayi 6 bulan pun tidak sebanyak orang dewasa.

Advertisement

Banyak orang beranggapan bahwa memberikan air minum atau air putih untuk bayi, seharusnya menjadi hal yang lumrah dan tidak membahayakan.

Keperluan bayi minum air putih

no caption
Air putih untuk bayi tidak diperlukan jika bayi masih mendapat ASI eksklusif

Bayi yang masih mendapatkan ASI pun sebenarnya belum membutuhkan air minum. Sebab, ASI terdiri dari 88 persen air. Jumlah tersebut mampu memberikan asupan cairan yang cukup untuk bayi.

Apabila bayi minum dengan cukup, baik dari ASI maupun susu formula, maka orang tua tidak perlu mencemaskan kemungkinan dehidrasi.

Mengapa Anda disarankan tidak memberikan air putih untuk Si Kecil di bawah 6 bulan? Berikut ini penjelasannya.

1. Berkurangnya minat menyusu

no caption
Air putih untuk bayi di bawah 6 bulan berisiko sebabkan berat badan turun

Air cenderung memberikan kalori kosong. Lalu, perut pun menjadi kembung akibat air. Efeknya, bayi tidak mau menyusu.

Hal ini dikhawatirkan bisa memicu bayi kekurangan gizi, penurunan berat badan bayi, dan kenaikan kadar bilirubin.

2. Adanya potensi keracunan air

no caption
Hiponatremia akibat pemberian air putih untuk bayi menimbulkan bayi menangis terus

Air yang diberikan pada bayi baru lahir bisa menyebabkan keracunan air. Hal ini berimbas pada encernya nutrisi lain dalam tubuhnya.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal Annals of Pediatric Endocrinology & Metabolism, kelebihan mengonsumsi air putih pada bayi menyebabkan hiponatremia.

Baca Juga

  • Campak pada Bayi, Bagaimana Gejala dan Cara Mengobatinya?
  • 9 Tips Mengajarkan Anak Makan Sendiri
  • Perkembangan Anak Usia 4 Tahun yang Ideal dan Wajib Orangtua Ketahui

Inilah gangguan yang terjadi akibat berkurangnya kadar natrium secara drastis akibat asupan air putih melebihi kemampuan ginjal untuk membuang air.

Akibatnya, menurut riset yang dipublikasikan American Journal of Kidney Diseases, bayi pun akan mengalami muntah, lemas, perubahan perilaku, hingga bayi mudah menangis dan marah.

3. Diare

no caption
Air putih untuk bayi yang tidak steril sebabkan diare

Apabila air putih diberikan untuk melarutkan susu formula atau larutan oralit, sebaiknya air harus direbus dengan suhu di atas 80 derajat Celcius. Air yang tidak steril mampu menyebabkan bayi diare.

Jika mengonsumsi air mineral kemasan, pastikan natrium yang terkandung tidak melebihi 200 mg per liter. Selain itu, pastikan juga kadar sulfat pada air mineral tidak lebih dari 250 mg per liter.

Takaran air putih untuk bayi 6 bulan hingga 12 bulan

no caption
Air putih untuk bayi 6 bulan diberikan sebanyak 60-120 ml saja

Pada masa pemberian MPASI, bayi boleh minum air putih. Saat makanan pertama bayi diberikan pada usia 5-6 bulan, asupan susu bayi mulai berkurang dari 750-900 ml, menjadi 400-750 ml per hari.

Ini semua juga tergantung dari pengenalan MPASI, jenis makanan bayi yang padat, dan cara konsumsinya. Target bagi bayi 6-12 bulan adalah memastikan asupan nutrisi yang ideal untuk pertumbuhannya.

Untuk mencapai target tersebut, MPASI harus dimulai secara perlahan dan dalam beberapa tahap. Pemberian air sudah boleh dilakukan.

Namun, karena masih adanya asupan susu formula dan ASI, takaran air putih untuk bayi 6 bulan tidak lebih dari 60-120 ml per hari.

Takaran air putih untuk bayi di atas 12 bulan

no caption
Air putih untuk bayi di atas 12 bulan meningkatkan kesehatan pencernaan

Pada saat bayi mencapai usia 12 bulan, idealnya, takaran susu per hari adalah sekitar 475 ml. Bayi pun mulai bisa rutin mengonsumsi sarapan, makan siang, serta makan malam. 

Aktivitas makan bayi sudah meningkat, begitu pula dengan variasi makanannya. Dengan demikian, kebutuhan asupan susu pun berkurang. Oleh karena itu, bayi akan mengonsumsi lebih banyak air minum.

Departemen Agrikultur Amerika Serikat merekomendasikan balita mendapatkan 1,3 liter air per hari, dari berbagai sumber makanan dan minuman, termasuk susu. Asupan air yang cukup akan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, dan menghindari dehidrasi.

Kiat agar balita mau minum air putih

Pastikan anak sudah mendapatkan asupan air yang cukup. Gunakan tips ini untuk mencukupi kebutuhan air pada balita:

1. Minum sedikit, tetapi sering

Biasakan anak minum sepanjang hari. Jika memberikan jus buah, pastikan tidak lebih dari 120 ml per hari, supaya anak tidak merasa kekenyangan akibat terlalu banyak minum air.

2. Pilih tempat minum yang menarik

no caption
Beri botol yang menarik agar air putih untuk bayi bawah 5 tahun diminum dengan rutin

Gunakan gelas atau sedotan berwarna-warni, untuk memotivasi Si Kecil agar selalu minum.

3. Perhatikan cuaca dan aktivitas anak

Berikan anak minuman sebelum, saat, dan sesudah beraktivitas. Beri minum sebanyak 120 ml setiap 20 menit. Satu tegukan kira-kira adalah sekitar 30 ml.

4. Berikan asupan makanan yang kaya air

no caption
Selain memberikan air putih untuk bayi, balita bisa diberikan buah kaya air seperti semangka

Anda bisa menyediakan sup, buah-buahan (semangka, jeruk, dan anggur). Tambahkan juga perasan lemon, jeruk nipis, atau timun, untuk memperkaya rasa.

Catatan dari SehatQ

Air putih untuk bayi sebenarnya dibutuhkan saat usia bayi menginjak 6 bulan ke atas, terutama saat bayi sudah bisa mengonsumsi MPASI.

Pemberian air putih sebelum usia tersebut hanya berbahaya untuk kesehatan bayi. Takaran air putih pun menyesuaikan dengan usianya. Dalam sehari, takaran air putih untuk bayi 6 bulan sebanyak 60-120 ml. 12 bulan.

Hal penting yang harus diingat adalah selalu perhatikan tanda-tanda dehidrasi pada anak. Selain itu, perhatikan juga berbagai aktivitas harian anak. Jadi, Anda bisa menyiapkan asupan yang sesuai, termasuk minuman untuk anak.

Balita berusia hingga 3 tahun direkomendasikan minum 2-4 cangkir air setiap hari. Sementara itu, anak berusia 2-5 tahun disarankan minum air 5 cangkir per hari.

Jika Anda ingin memberikan air putih untuk Si Kecil, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Jika Anda ingin mendapatkan keperluan bayi, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

bayiair putihnutrisi anakasi eksklusiftumbuh kembang anak

Ditulis oleh Maria Yuniar

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved