Ruang isolasi rumah sakit sangat penting bagi pasien yang memerlukan penanganan khusus. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan semakin luas dan parah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
20 Apr 2023
Perawatan di ruang isolasi rumah sakit bertujuan agar proses penyembuhan berlangsung optimal
Table of Content
Ruang isolasi rumah sakit sangat penting bagi pasien yang memerlukan penanganan khusus. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan. Orang yang bertugas atau berkunjung ke ruang isolasi rumah sakit pun harus mematuhi beberapa prosedur tertentu.
Advertisement
Faktor terpenting yang menentukan kapan seseorang dirawat di ruang biasa atau ruang isolasi rumah sakit adalah penyakit yang dideritanya. Apabila penyakitnya sangat menular, maka harus dirawat di ruang isolasi.
Baca Juga
Jika ruang rawat biasa memungkinkan beberapa pasien dirawat bersama-sama dalam satu ruangan, tidak demikian halnya dengan ruang isolasi rumah sakit. Pasien akan dirawat seorang diri, prosedur pemeriksaan medisnya pun berbeda dengan mereka yang berada di ruang rawat biasa.
Beberapa contohnya adalah dokter dan suster mengenakan masker, siapapun yang masuk ke ruangan perlu mengenakan pakaian khusus, dan akses untuk pengunjung juga bisa sama sekali ditiadakan.
Ruang isolasi rumah sakit ada untuk mencegah cross-contamination atau cross-infection baik dari pasien, pengunjung, maupun tenaga medis rumah sakit. Kata “isolasi” bisa terdengar mengerikan bagi orang awam, seakan-akan pasien sangatlah berbahaya.
Namun itu tidak benar. Pasien sengaja dirawat di ruang isolasi rumah sakit agar proses penyembuhan berlangsung optimal dan tidak ada kemungkinan penularan ke orang lain.
Setiap rumah sakit memiliki prosedur yang berbeda dalam penentuan pasien di ruang isolasi hingga pengamanannya. Namun rata-rata ruang isolasi bisa diklasifikasikan menjadi:
Di ruang isolasi rumah sakit yang standar, setiap orang yang keluar masuk ruangan pasien harus mencuci tangan atau membersihkan dengan hand sanitizer. Sarung tangan dan rompi khusus bisa digunakan jika dibutuhkan.
Berikutnya ada isolasi kontak atau contact isolation yang diperuntukkan bagi organisme yang bisa menyebar lewat tangan, seperti Clostridium difficile penyebab penyakit diare.
Itu sebabnya, petugas medis seperti suster harus mengenakan rompi khusus dan sarung tangan jika memasuki ruang isolasi ini. Dikhawatirkan jika tidak, tangan bisa menyentuh organisme menular dan tertular ke pasien berikutnya.
Isolasi air liur atau droplet isolation digunakan untuk batuk atau bersin yang bisa menularkan penyakit namun dalam jarak dekat. Untuk ruang isolasi ini, petugas medis diminta mengenakan masker dan pelindung mata.
Pada kasus tertentu seperti pasien yang menderita meningitis, mereka harus berada di ruang isolasi ini hingga tuntas mengonsumsi antibiotik sesuai instruksi dokter. Penyakit lain seperti flu dan batuk rejan juga bisa berada di ruang isolasi ini.
Isolasi berikutnya diperuntukkan bagi pasien yang menderita cacar, TBC, atau gondok. Penularan penyakit-penyakit ini lewat partikel droplet nuklei yang bisa bertahan di udara penjuru rumah sakit, bahkan yang berbeda lantai sekalipun.
Pasien dengan kategori ini harus berada di ruangan isolasi. Sementara petugas medis harus mengenakan alat pelindung agar tidak menghirup organisme penyebab penyakit dan berisiko masuk ke paru-paru.
Selain beberapa jenis ruang isolasi di atas, istilah penamaan dan kategorisasinya bisa berbeda, bergantung pada pihak rumah sakit. Namun benang merahnya tetap sama, yaitu ruang rawat yang mengurangi kemungkinan kontaminasi atau penularan penyakit.
Bagi pasien yang dirawat di rumah sakit, siapapun berhak mendapatkan penjelasan komprehensif tentang alasan kapan harus dirawat di ruang isolasi dan kapan tidak. Jika masih ada hal yang membingungkan, tak usah ragu menanyakan kepada pihak rumah sakit.
Kondisi yang membuat seseorang harus dirawat di ruang isolasi rumah sakit adalah jika menderita penyakit yang sangat menular. Kebanyakan adalah penyakit yang penularannya bisa melalui media udara.
Artinya, orang yang menghirup udara terkontaminasi bakteri atau virus tertentu bisa tertular, bukan hanya lewat droplets yang mungkin keluar saat batuk atau bersin.
Beberapa contoh penyakit yang umumnya mengharuskan dirawat di ruang isolasi adalah:
Ketika kondisi pasien membaik dan risiko penularan berkurang, maka perawatan tak perlu lagi di ruang isolasi. Pasien bisa direkomendasikan untuk pulang ke rumah atau di ruang rawat biasa.
Selain itu, pihak rumah sakit juga harus memiliki fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer mengandung alkohol untuk mengurangi kemungkinan penularan lewat tangan. Peralatan di ruang isolasi juga harus mudah dibersihkan dan tidak rentan menimbulkan tumpukan debu atau kelembapan di sekitarnya.
Membesuk pasien di ruang isolasi tentunya tidak sama dengan membesuk pasien di kamar tidur pasien biasanya. Saat seseorang diputuskan untuk dirawat di ruang isolasi, maka yang membesuk harus mengikuti etika yang diterapkan rumah sakit.
Etika-etika khusus dirancang untuk melindungi dan mencegah petugas layanan kesehatan menyebarkan infeksi antar pasien. Siapapun yang berada di dekat area ruang isolasi harus memastikan:
Ketika pasien ditempatkan di ruang isolasi, semua petugas kesehatan dan pengunjung harus mengikuti seluruh pedoman ini. Petugas kesehatan tidak boleh makan atau minum di ruang isolasi dan harus selalu membersihkan tangan sebelum memasuki ruangan dan saat keluar kamar.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Virus influenza merupakan penyebab utama penyakit flu. Ada beberapa hal yang membuat Anda lebih berisiko terserang flu, salah satunya daya tahan tubuh yang menurun.
8 Jun 2021
PSBB membatasi gerak masyarakat yang akhirnya memberikan dampak besar terutama pada bisnis. Maka dari itu, berbagai keputusan dibuat pemerintah untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan beban pajak.
7 Apr 2020
TBC tulang adalah jenis TB ekstra paru yang muncul ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti persendian, tulang panjang, atau tulang belakang.
7 Jun 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved