Psikotes kepribadian tidak hanya bisa ditemui saat proses seleksi karyawan, tetapi juga saat pemeriksaan forensik ataupun saat seseorang sedang ingin mengetahui ada tidaknya gangguan mental dalam dirinya. Namun, psikotes kepribadian hanya bisa dilakukan oleh psikolog yang sudah mendapatkan izin praktek dari HIMPSI.
20 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Psikotes digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang
Table of Content
Psikotes identik dengan tes-tes psikologis yang butuh dilalui saat akan melamar suatu lowongan kerja. Tes IQ ataupun tes intelegensi lainnya selalu menjadi pusat perhatian dari para pelamar kerja.
Advertisement
Akan tetapi, ada juga psikotes kepribadian yang tidak kalah penting dengan pemeriksaan intelegensi karena psikotes kepribadian berperan untuk melihat seberapa cocok Anda dengan atasan serta lowongan pekerjaan yang diminati.
Baca Juga
Psikotes kepribadian berperan untuk mengukur secara akurat dan konsisten mengenai kepribadian seseorang. Di bidang perusahaan, psikotes kepribadian digunakan untuk melihat respon seseorang di lingkungan tertentu, misalnya sikap terhadap atasan dan teman kantor.
Selain itu, psikotes kepribadian juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan mental pada seseorang. Orang yang memiliki gangguan mental tertentu bisa mendapatkan penanganan yang tepat melalui hasil pemeriksaan kepribadian yang dilakukan.
Meskipun jarang diketahui, psikotes kepribadian juga sangat berperan dalam membantu pemeriksaan forensik, melihat efektivitas suatu terapi, menguji teori psikologi tertentu, dan mengawasi perubahan kepribadian seseorang.
Psikotes kepribadian dapat membantu Anda untuk mengetahui diri sendiri dengan lebih baik, terutama pada aspek kelemahan dan kekuatan. Oleh karenanya, pemeriksaan kepribadian tidak harus melulu sebagai media penyedia informasi untuk orang lain.
Dari hasil psikotes, Anda dapat memahami diri Anda dan mencari solusi untuk bisa mengatasi kelemahan yang dimiliki, serta mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.
Ada beragam jenis psikotes kepribadian yang dapat diberikan, tergantung dengan tujuan pemberiannya. Namun, secara umum, jenis psikotes kepribadian terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Self-report inventories adalah jenis psikotes kepribadian yang paling sering ditemui oleh pelamar kerja. Tes ini meliputi rangkaian pertanyaan dan skala yang perlu diisi sesuai dengan diri Anda. Salah satu contoh dari jenis psikotes kepribadian ini adalah MMPI.
Kelemahan dari self-report inventories adalah adanya kemungkinan seseorang menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan dirinya untuk menampilkan dirinya sebagai sosok yang baik dan bisa diterima.
Terkadang, beberapa orang juga mungkin tidak dapat menjelaskan secara tepat dirinya dan malah mendeskripsikan diri secara tidak akurat.
Psikotes kepribadian jenis ini juga memakan waktu yang sangat lama, beberapa orang yang menjalaninya dapat merasa bosan dan akhirnya malah menjawab pertanyaan yang diberikan secara cepat dan sembarangan.
Berbeda dengan psikotes kepribadian jenis self-report inventories, tes proyektif melibatkan Anda memberitahukan atau menginterpretasikan suatu objek atau skenario tertentu. Salah satu contohnya adalah tes Rorschach.
Tes proyektif juga memiliki kelemahan. Orang yang menjalani tes proyektif bisa saja berbohong mengenai interpretasinya.
Hasil tes proyektif juga sangat bergantung dari perspektif psikolognya, berbeda dengan self-report inventories yang dapat dihitung secara objektif.
Oleh karenanya, dalam setiap psikotes kepribadian, kedua jenis tes ini digunakan bersama-sama dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Selain itu, psikolog juga dapat mengantisipasi adanya kecurangan melalui wawancara dan melihat gestur tubuh orang yang mengikuti psikotes kepribadian. Melalui wawancara, psikolog juga dapat mendapatkan informasi tambahan mengenai diri orang tersebut.
Psikotes kepribadian bukanlah sesuatu yang bisa secara sembarangan diberikan dan diperiksa. Psikotes kepribadian hanya dapat diperiksa dan diartikan oleh psikolog yang sudah menjalani S1 dan S2, serta memiliki izin praktek dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) yang masih aktif.
Sarjana psikologi (S1) dan psikolog dapat memberikan dan menghitung psikotes kepribadian, tetapi hanya psikolog sajalah yang dapat memeriksa dan mengartikan hasil psikotes kepribadian.
Baca Juga
Psikotes kepribadian tidak hanya dilangsungkan saat proses seleksi karyawan, tetapi juga digunakan di berbagai bidang, seperti forensik dan klinis. Jika Anda ingin mengikuti psikotes kepribadian, carilah psikolog yang profesional dengan izin praktek yang masih berlaku.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Konsep diri adalah pemahaman bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.
Menerima diri sendiri berarti menerima sisi positif maupun negatif dalam diri Anda. Anda dapat mengalami kesulitan dalam menerima diri sendiri karena trauma masa lalu yang dilakukan oleh orangtua ataupun orang-orang di sekitar Anda.
Ciri-ciri gangguan mental pada remaja adalah kebersihan pribadi yang buruk, perubahan suasana hati yang ekstrem, perubahan pola makan, kurangnya energi atau motivasi, perubahan pola tidur, menarik diri dari lingkungan sosial, hingga penurunan prestasi akademis.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved