“Kapan pandemi virus corona akan berakhir?” adalah pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh semua orang. Para ahli di Indonesia telah membuat prediksi corona akan berakhir di Indonesia pada bulan mei 2020.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Sep 2020
Beberapa ahli memperkirakan wabah corona di Indonesia akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020
Table of Content
Di tengah kemelut pandemi Covid-19, menjadi hal yang wajar bagi kita untuk mempertanyakan kapan serangan virus corona akan berakhir. Pandemi corona memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Advertisement
Menjawab pertanyaan, “Kapan pandemi corona akan berakhir?” masih terbatas pada prediksi dari para ahli. Pakar di sejumlah institusi di Indonesia telah membuat prediksi tersebut dengan model perhitungan yang berbeda-beda.
Menurut beberapa kelompok peneliti di Indonesia, berikut ini prediksi kapan wabah corona akan berakhir di Nusantara:
Ahli statistika dan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) memprediksi, pandemi Covid-19 akan berhenti pada 29 Mei 2020 di Indonesia. Model yang dibuat dalam prediksi ini dinamai model probabilistik yang didasarkan pada data nyata, atau disebut dengan probabilistic data-driven model (PPDM).
Prediksi tersebut menyebutkan bahwa akan terdapat minimal 6.174 orang yang positif terinfeksi virus corona. Prediksi bahwa pandemi corona akan selesai pada akhir Mei tersebut bisa berjalan jika ada intervensi ketat pemerintah seperti partial lockdown, tak ada mudik, dan kegiatan seperti salat tarawih di masjid selama Ramadan ditiadakan.
Selain UGM, ahli dari Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (P2MS ITB) juga memprediksi bahwa pandemi corona akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni 2020. Dilansir dari Kompas, ITB memperkirakan bahwa jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April 2020.
Prediksi ini berubah dari prakiraan P2MS ITB sebelumnya, yang memperkirakan bahwa pandemi akan selesai pada April 2020. Masih dari Kompas, prediksi ini berubah karena angka kasus Covid-19 yang terus bertambah dan berefek pada perhitungan parameter model yang digunakan. Perubahan tersebut juga memengaruhi perubahan proyeksi, baik dari sisi jumlah total kasus (akumulasi) dan puncak kasus.
Pada 13 Maret 2020 silam, Badan Intelijen Nasional (BIN) memprediksi bahwa kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak sekitar 60-80 hari sejak pengumuman kasus positif 2 Maret silam. Berdasarkan hari tersebut, diperkirakan puncak dari kasus Covid-19 yakni tanggal 2 hingga 22 Mei 2020.
Hasbullah Thabrany, yang merupakan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, memprediksi bahwa kasus corona di Indonesia bisa selesai pada Mei 2020. Dikutip dari Tempo, kemungkinan ini bisa terjadi apabila masyarakat bisa disiplin, seperti menjaga jarak dan tidak ada kontak tatap muka.
Menurut Ilmuwan Matematika Universitas Sebelas, Sutanto Sastraredja, puncak Covid-19 di Indonesia bisa terjadi terjadi pada pertengahan Mei 2020. Dilansir dari Kompas, prediksi ini didasarkan pada model SIQR. Sutanto juga menggarisbawahi bahwa wabah bisa berakhir bergantung pada kebijakan pemerintah.
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, masyarakat Indonesia diharapkan bisa kembali hidup normal pada Juli 2020. Dilansir dari Kompas, pencapaian itu bisa diraih jika pemerintah sukses melakukan tes masif dan pelacakan yang pada bulan April hingga Mei.
Selain itu, Doni Monardo juga mengharapkan agar seluruh lapisan masyarakat mau patuh menjalani pembatasan sosial berskala besar (PSBB), serta membatalkan rencana mudik lebaran tahun ini. Hal tersebut penting untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Dilansir dari The Hill dan Live Science, berikut ini cara yang memungkinkan agar pandemi corona bisa berakhir:
Skenario ini seharusnya dijalankan saat infeksi corona masih terbatas pada wilayah asalnya. Apabila kasus Covid-19 bisa diketahui dengan cepat sejak awal, kebijakan containment bisa dilakukan sehingga tak menginfeksi masyarakat di daerah lain.
Ada potensi bahwa pandemi corona secara alami bisa menurun karena faktor alam. Misalnya, cuaca yang yang lebih hangat bisa memengaruhi virus penyebab flu dan jenis virus corona lain. Ada harapan bahwa SARS-CoV-2 juga mungkin tak bertahan di suhu panas, namun spekulasi ini belum bisa terkonfirmasi secara ilmiah.
Menurut ahli epidemiologi New York University, Joshua Hopkin, kasus Covid-19 juga bisa menurunkan apabila virus kehabisan orang yang rentan untuk terinfeksi. Namun, skenario ini mungkin bisa cepat selesai pada populasi yang kecil, dan akan butuh waktu lama untuk terjadi di daerah dengan populasi yang lebih besar.
Endemi artinya penyakit yang menyerang populasi pada laju konstan, namun jumlah kasusnya cukup tinggi. Pandemi corona yang bersifat global mungkin bisa berakhir apabila infeksi virus SARS-CoV-2 menjadi endemik untuk masyarakat. Artinya, Covid-19 yang dipicu virus ini sama seperti flu musiman, yang datang sekali setahun.
Skenario lain untuk mengakhiri pandemi corona adalah kerjasama masyarakat dan pemerintah melalui physical distancing. Cara ini mungkin tengah kita terapkan, termasuk dengan berdiam diri di rumah, menjaga jarak sejauh mungkin dari orang lain, dan bekerja dari rumah. Cara ini juga bisa membantu rumah sakit untuk fokus menangani pasien yang sudah terinfeksi virus corona.
Ya, tentu kita juga mengharapkan jenis obat antivirus yang bisa mengobati infeksi SARS-CoV-2. Untuk menemukannya, akan dibutuhkan uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas suatu obat. Hingga saat ini, para peneliti tengah menguji 10 jenis obat yang nantinya dapat digunakan untuk mengatasi infeksi Covid-19.
Saat ini sejumlah kelompok peneliti tengah mengembangkan vaksin untuk memberikan perlindungan dari infeksi virus corona. Vaksin corona bisa melindungi orang yang belum terinfeksi, walau sifatnya tidak 100%.
Cara terbaik untuk mencegah diri Anda tertular virus corona adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin. Gunakan sabun, dan bilas dengan air mengalir, setidaknya selama 20 detik. Jika Anda tidak memiliki sabun dan air, Anda juga dapat menggunakan pembersih tangan yang memiliki kandungan 70 persen alkohol. Lakukan social distancing dan juga physical distancing yang disarankan oleh pemerintah.
Maksimalkan social distancing dan physical distancing Anda dengan melakukan:
Baca Juga
Hingga awal April 2020, pandemi Covid-19 masih menyisakan ketidakpastian. Namun, kita tetap bisa menunggu adanya vaksin, obat, atau kemungkinan lain yang mengakhiri pandemi corona. Sembari menanti, terapkan langkah-langkah pencegahan diri dari Covid-19, termasuk melalui physical distancing dan menjaga kebersihan diri.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Jika larangan mudik dan imbauan untuk pakai masker masih dilanggar, kapan wabah corona bisa selesai? Jangan sepelekan kedua imbauan ini jika Anda ingin bisa kembali beraktivitas dan berkumpul dengan teman serta keluarga.
8 Mei 2020
Sekolah tatap muka kembali dibuka. Sebagai langkah pencegahan COVID-19 di sekolah, pastikan anak tetap mematuhi protokol kesehatan dan makan makanan bergizi.
27 Apr 2021
Bilik disinfektan dan menyemprotkan disinfektan langsung ke tubuh diyakini dapat mencegah penyebaran COVID-19. Padahal ini cukup berbahaya bagi kesehatan.
1 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved