Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
1 Jun 2021
Dokter THT dapat membersihkan penumpukan kotoran telinga dengan aman
Table of Content
Kotoran telinga umumnya dapat keluar sendiri secara alami. Namun, beberapa kondisi bisa membuat serumen terjebak dan menumpuk di dalam saluran telinga. Pada kondisi ini, pilihan terbaik adalah membersihkan telinga di THT.
Advertisement
Khususnya, jika penumpukan kotoran telah menyebabkan ketidaknyamanan. Walapun ada alat penyedot kotoran telinga yang dijual bebas, metode ini tidak direkomendasikan. Penggunaan alat pembersih telinga yang salah dapat meningkatkan risiko cedera dan gangguan telinga.
Sebenarnya, memasukkan sendiri benda asing ke dalam saluran pendengaran tidak direkomendasikan. Baik dalam bentuk jari, cotton bud, pengorek telinga, maupun alat penyedot kotoran telinga yang dijual bebas.
Jika Anda berusaha membersihkan telinga sendiri, risiko kotoran terdorong dan terjebak di liang telinga lebih dalam menjadi lebih tinggi. Selain itu, terlalu dalam atau kasar saat menggunakan alat pembersih telinga juga berisiko menyebabkan cedera.
Beberapa gejala gangguan yang mungkin dirasakan dari menumpuknya kotoran telinga, antara lain:
Alih-alih membersihkan telinga, proses membersihkan telinga sendiri dengan cotton bud, jari, atau alat lainnya yang keras malah berpotensi menyebabkan kerusakan telinga yang bisa mengganggu pendengaran Anda.
Apabila kotoran telinga menumpuk dan menyebabkan rasa tidak nyaman, sebaiknya Anda membersihkan telinga di THT. Anda bisa mengunjungi dokter THT terdekat dari rumah. Ini adalah tempat membersihkan telinga yang direkomendasikan dan Anda akan dibantu langsung oleh ahlinya.
Dokter THT dapat melakukan pemeriksaan dan menentukan prosedur pembersihan telinga yang terbaik dan sesuai dengan kondisi Anda. Sebagai tenaga ahli, dokter THT akan menggunakan peralatan pembersih serumen, seperti alat penyedot kotoran telinga, dengan aman dan efektif.
Berbaga gejala gangguan telinga yang terkait dengan serumen umumnya bisa membaik setelah kotoran telinga dikeluarkan. Tidak hanya itu, dokter THT dapat melakukan pemeriksaan mengenai penyebab menumpuknya kotoran telinga apabila diperlukan penanganan lebih lanjut.
Baca Juga
Ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan saat membersihkan telinga di THT, yakni dengan obat tetes telinga, irigasi telinga dengan penyemprotan, microsuction menggunakan alat sedot kotoran telinga, atau aural scraping menggunakan alat pengikis kotoran telinga.
Sebelum melakukan prosedur membersihkan telinga di THT, dokter akan melakukan pemeriksaan pada saluran telinga dan serumen dengan menggunakan mikroskop. Mereka juga dapat melakukan tes pendengaran jika penumpukan kotoran telinga diduga telah memengaruhi pendengaran Anda.
Sesuai dengan kondisi Anda, dokter juga bisa memberikan obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran telinga yang dapat digunakan di rumah atau langsung melakukan prosedur membersihkan telinga.
Irigasi telinga merupakan metode yang paling umum digunakan dokter THT untuk membersihkan serumen yang menyumbat telinga. Mereka akan menggunakan cairan yang disemprotkan oleh pompa listrik ke dalam saluran telinga untuk mendorong kotoran keluar.
Dokter THT juga bisa menggunakan obat penghilang kotoran telinga lebih kuat dalam prosedur ini. Obat ini biasanya mengandung karbamid peroksida sebagai bahan utamanya.
Microsuction merupakan metode sedot kotoran telinga di THT yang lebih jarang dilakukan jika dibandingkan dengan irigasi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan alat panjang dan melengkung yang disebut kuret.
Alat penyedot kotoran telinga ini dapat mengikis kotoran pada saluran telinga dengan lembut untuk mengatasi penyumbatan sekaligus membersihkan saluran pendengaran Anda.
Dalam metode aural scraping, dokter THT akan menggunakan sebuah alat kecil yang dilengkapi lingkaran pada ujungnya untuk mengikis dan membersihkan kotoran telinga.
Tidak semua metode membersihkan telinga di THT sesuai bagi semua orang. Dokter THT akan menyarankan metode paling tepat yang bisa Anda jalani. Mereka juga dapat menginformasikan mengenai risiko dan efek samping terkait setiap metode yang digunakan.
Setelah proses membersihkan telinga selesai, dokter THT biasanya memberikan anjuran cara membersihkan telinga sendiri yang benar.
Tidak ada panduan khusus mengenai seberapa sering kita harus membersihkan telinga di THT. Namun, Anda dianjurkan untuk melakukannya apabila mengalami ketidaknyamanan akibat penumpukan kotoran telinga. Segera kunjungi dokter apabila gejala gangguan telinga yang Anda alami terus bertahan selama 3-5 hari.
Hindari memasukkan jari, cotton bud, atau peralatan kecil lainnya ke dalam telinga. Jika Anda sering mengalami penumpukan serumen, menggunakan obat tetes telinga secara rutin direkomendasikan untuk membersihkannya.
Selama telinga tidak mengalami gejala yang mengganggu, Anda dapat melakukan metode membersihkan telinga sendiri di rumah menggunakan obat tetes telinga sesuai dengan anjuran dan cara pakainya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Sakit tenggorokan sampai ke telinga dapat disebabkan oleh alergi, radang amandel (tonsilitis), hingga mononukleosis. Untuk mengatasinya bisa dengan menggunakan pelembap ruangan, kumur air garam, hingga minum obat pereda nyeri.
6 Agt 2023
Gendang telinga pecah dapat terjadi pada siapa saja dan berpotensi membuat pendengaran hilang. Oleh karena itu, kondisi ini mesti dikenali secepatnya agar bisa ditangani dengan saksama.
28 Sep 2020
Obat tinnitus alami dapat mengurangi gejala, seperti membuat tubuh lebih bugar dan rileks. Obat tradisional ini berbentuk teh rempah-rempah, vitamin B12, beberapa jenis buah-buahan, hingga berbagai pola hidup sehat.
26 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved