logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) pada Bayi, Kenali Ciri-Ciri dan Perawatannya

open-summary

BBLR atau berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir di bawah 2,5 kilogram. Umumnya, bayi dengan kondisi ini dapat bertahan hidup walaupun berisiko mengalami komplikasi kesehatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

19 Nov 2019

BBLR umumnya dijumpai pada bayi lahir prematur

BBLR umumnya dijumpai pada bayi lahir saat kehamilan di bawah usia 37 minggu atau prematur

Table of Content

  • Mengenal BBLR pada bayi
  • Penyebab berat badan lahir rendah
  •  
  • Bagaimana mendiagnosis berat badan lahir rendah?
  • Penanganan bayi yang mengalami BBLR
  • Risiko komplikasi pada bayi BBLR
  • Cara merawat bayi yang mengalami BBLR
  • Catatan dari SehatQ

BBLR adalah berat badan lahir rendah pada bayi, yaitu dengan berat di bawah 2,5 kg. Kondisi ini terbagi menjadi dua, yaitu berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) dan berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR).

Advertisement

Pada bayi baru lahir, kondisi ini membuatnya rentan terhadap gangguan maupun penyakit tertentu.

Namun, jika ia mendapatkan perawatan yang optimal, bayi dengan berat badan lahir rendah mampu bertahan dan tumbuh dengan baik. Simak penjelasan lengkapnya.

Mengenal BBLR pada bayi

no caption
Berat badan bayi BBLR adalah di bawah 2,5 kg

Seperti penjelasan sebelumnya, BBLR atau berat badan lahir rendah adalah istilah yang digunakan utnuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram.

Mengutip dari Stanford Children’s Health, berat badan bayi yang kurang dari normal mungkin akan tetap sehat, walaupun badannya kecil. Akan tetapi, bayi BBLR juga dapat mengalami banyak masalah kesehatan yang ckup serius.

Ada dua pembagian dari berat badan bayi kurang dari normal saat lahir, yaitu berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) serta berat badan lahir amat sangat rendah (BBLASR).

Berat badan bayi sangat rendah mempunyai ciri berat kurang dari 1.500 gram atau 1,5 kg. Sementara, berat badan lahir amat sangat rendah adalah kurang dari 1.000 gram atau 1 kg.

Penyebab berat badan lahir rendah

no caption
Ibu hamil minum alkohol tingkatkan risiko bayi BBLR

Penyebab paling sering BBLR pada bayi adalah karena lahir secara prematur (terlalu dini). Artinya, bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.

Padahal, sebagian besar berat badan bayi dalam kandungan akan bertambah pada beberapa minggu terakhir usia kehamilan.

Lalu, kemungkinan penyebab lainnya adalah kondisi yang disebut sebagai intrauterine growth restriction (IUGR). Yaitu, kondisi saat bayi dalam kandungan tidak tumbuh dengan baik selama masa kehamilan. Umumnya terjadi akibat masalah plasenta, kesehatan ibu, atau kesehatan bayi.

Berikut adalah beberapa faktor risiko yang bisa menjadi penyebab BBLR, seperti:

  • Cacat lahir.
  • Konsumsi obat dan alkohol berlebihan saat hamil.
  • Bayi kembar, sebab rahim dan plasenta terbagi ke beberapa janin.
  • Usia ibu kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
  • Ibu kekurangan gizi dan nutrisi penting, seperti asam folat, karbohidrat, dan protein.
  • Adanya gangguan secara emosional saat hamil.

Ciri-ciri bayi yang mengalami BBLR

 

no caption
Ciri BBLR adalah kepala lebih besar daripada anggota tubuh lainnya

Selain beratnya yang kurang dari 2500 gram, bayi dengan berat badan lahir rendah terlihat jauh lebih kecil daripada bayi dengan berat lahir normal. Berikut adalah ciri-ciri lainnya, seperti:

  • Kepala terlihat lebih besar daripada bagian tubuh.
  • Tubuh terlihat lebih kurus.
  • Kandungan lemak dalam tubuh pun tergolong sedikit.

Baca Juga

  • Kenali Tahap Pendengaran Bayi Baru Lahir, Orang Tua Wajib Paham!
  • Bibir Sumbing pada Bayi, Dapat Terdeteksi Sejak dalam Kandungan
  • Kapan ASI Keluar Pertama Kali? Ini Penjelasannya agar Ibu Tidak Panik

Bagaimana mendiagnosis berat badan lahir rendah?

Alasan utama untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin adalah memastikan bayi dalam kandungan berkembang dengan baik.

Selama kehamilan, dokter akan mengukur janin dengan beberapa cara yang berbeda, seperti:

  • Ibu mengalami kenaikan berat badan yang stabil.
  • Mengukur tinggi fundus (puncak rahim), yaitu dari bagian atas tulang kemaluan hingga atas rahim.
  • Menggunakan USG untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Sebenarnya, mendiagnosis melalui USG tergolong lebih akurat dripada mengukur tinggi fundus. Setelah melakukan pengukuran pada kepala, perut, dan tulang kaki bagian atas bayi, dokter akan memperkirakan berat badannya.

Penanganan bayi yang mengalami BBLR

no caption
Bayi prematur dengan BBLR dirawat di dalam inkubator

Penanganan atau perawatan pada bayi yang mengalami berat badan lahir rendah setelah lahir tergantung dari gejala, usia, kesehatan secara umum, serta seberapa parah kondisinya.

  • Seringkali, penanganan yang akan dilakukan dokter dan tim medis adalah:
  • Perawatan di NICU.
  • Menaruhnya di tempat tidur dengan pengatur suhu.
  • Pemberian makanan khusus melalui tabung atau intravena jika bayi belum bisa mengisap.

Risiko komplikasi pada bayi BBLR

no caption
Anak dengan BBLR berisiko alami cerebral palsy

Berat badan bayi yang kurang dari normal saat lahir kemungkinan sering mengalami masalah. Alasannya, karena tubuhnya belum sekuat bayi dengan berat lahir normal.

Untuk itu, tidak menutup kemugkinan pula ia mengalami kesulitan makan, menambah berat badan, dan juga sulit untuk melawan infeksi.

Semakin rendah berat badan saat lahir, maka semakin besar risiko komplikasi, baik komplikasi ringan maupun jangka panjang, seperti:

  • Tingkat oksigen rendah,
  • Kesulitan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat,
  • Sindrom gangguan pernapasan bayi,
  • Perdarahan di dalam otak,
  • Masalah pencernaan yang serius,
  • Sindrom kematian medadak (SIDS),
  • Cerebral palsy,
  • Kebutaan dan tuli,
  • Keterlambatan perkembangan bayi.

Cara merawat bayi yang mengalami BBLR

Agar bayi dengan kondisi BBLR cepat gemuk, Anda perlu mengetahui cara merawatnya. Tentunya, perawatan bayi berat badan lahir rendah sesuai dengan saran serta pantauan dokter, seperti:

1. Memberikan ASI secara rutin

 

no caption
Beri ASI setiap 2 jam agar bayi BBLR cepat gemuk

ASI adalah asupan gizi terbaik pada masa perkembangan bayi, karena akan membantu tumbuh kembangnya. Untuk itu, berikan ASI kepada bayi setiap 2 jam sekali.

Meskipun bayi sedang tidur, coba bangunkan dan berikan ASI sesuai dengan jadwal. Hal ini mencegah bayi kekurangan ASI yang bisa memberikan efek pada perkembangannya kelak.

Apabila bayi BBLR belum bisa mengisap ASI langsung dari payudara, Anda bisa memberikannya melalui cup feeder atau botol.

2. Melakukan kontak kulit

Bayi prematur dengan kondisi BBLR, umumnya memiliki jaringan lemak yang lebih tipis. Padahal, jaringan lemak berfungsi agar suhu tubuh tetap hangat. Maka, hal ini bisa membuatnya lebih mudah kedinginan.

Untuk itu, orangtua bisa melakukan kontak kulit (skin to skin) dengan metode kanguru, karena bisa membantu menghangatkan tubuh bayi.

3. Konsumsi nutrisi tambahan

no caption
Dokter mungkin memberikan suplemen untuk jaga nutrisi bayi BBLR

Dokter mungkin akan memberikan nutrisi tambahan selain dari ASI untuk membantu mempercepat peningkatan berat badan bayi BBLR. Asupan gizi lainnya bisa berupa suplemen atau susu formula.

Susu formula tersebut biasanya tinggi kalori. Sementara, suplemen yang diberikan umumnya berupa zat besi, dan beragam vitamin pendukung.

Pemberian zat besi ini bukan tanpa alasan. Menurut riset pada jurnal Annals of Nutrition and Metabolism, bayi kurang berat badan memiliki cadangan zat besi yang rendah di dalam tubuhnya, sehingga rentan mengalami anemia defisiensi besi.

4. Tidur di ruangan yang sama

Anda bisa tidur bersama buah hati di kamar yang sama. Namun, hindari untuk tidur dalam satu tempat tidur yang sama, karena bisa meningkatkan risiko bayi mengalami SIDS.

Untuk itu, perawatan yang bisa Anda lakukan adalah dengan menemaninya tidur di dekatnya.

Hal ini mempermudah Anda memantau bayi, seperti memperhatikan posisi tidur yang aman. Selain itu, bila ibu tidur dekat dengan bayi, juga mempermudah pemberian ASI rutin.

5. Kontrol rutin dengan dokter

Hal ini berguna untuk mengamati tumbuh kembangnya. Sebab, berat badan lahir yang rendah membuat bayi berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang.

Konsultasi dengan dokter secara rutin juga membantu penanganan lebih cepat, jika dokter menemukan masalah kesehatan tertentu.

6. Imunisasi rutin

Bayi prematur dengan kondisi BBLR terbukti memiliki imunitas rendah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Agar sistem imunnya terjaga dan meningkat, pastikan Anda menjadwalkan imunisasi secara rutin dan juga tepat waktu.

Catatan dari SehatQ

Menjadi hal yang wajar apabila orangtua merasa khawatir dengan kondisi bayi yang mengalami BBLR. Namun, sebagian besar bayi mampu bertahan hidup.

Anda juga perlu melakukan tindakan pencegahan utntuk menghindari risiko berat badan bayi kurnag dari normal saat lahir. Hal yang paling utama adalah pemeriksaan prenatal secara rutin.

Selain itu, tindakan pencegahan lainnya adalah dengan mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang tepat agar cukup menambah berat badan.

Lalu, jangan lupa untuk tidak minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi obat-obatan.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai perawatan bayi BBLR, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

Advertisement

perkembangan janinsidsmasalah kehamilanbayi prematurberat badan bayibayi & menyusuiperkembangan bayi

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved