Kapan ASI keluar? Kemungkinan ASI keluar pada saat hamil hingga 3-4 hari pascamelahirkan. Cara agar ASI keluar bisa dilakukan dengan memberikan perawatan berupa pijat payudara hingga pompa ASI rutin.
4
(8)
13 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kapan ASI keluar kerap kali ditanyakan pada ibu baru melahirkan
Table of Content
Kapan ASI keluar menjadi salah satu pertanyaan sekaligus kekhawatiran ibu hamil menjelang persalinan. Sebab, tentu ibu ingin memberikan nutrisi terbaik dengan memberikan ASI eksklusif.
Advertisement
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu dipahami bahwa ASI yang keluar pertama kali setelah melahirkan, bukanlah susu yang berwarna putih pekat.
ASI perdana atau kolostrum, memiliki konsistensi berbeda. Mayoritas ibu menghasilkan kolostrum yang berwarna kekuningan dan agak kental. Ini menandakan kolostrum memiliki ciri ASI berkualitas.
Pada ibu menyusui lainnya, kolostrum bisa menyerupai air yang bening dan encer. Aliran kolostrum juga tidak sederas ASI, karena di tahap ini bayi baru belajar mengisap dan menelan.
Mengutip Healthline, sebenarnya setiap ibu hamil sudah mulai memproduksi ASI sejak masa kehamilan.
Akan tetapi, setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap kapan ASI keluar untuk pertama kali.
Ada ibu yang sudah merasakan ASI keluar bahkan sebelum melahirkan, tidak sedikit pula ibu yang justru ASI nya tidak keluar hingga berhari-hari setelah melahirkan.
Keluarnya ASI sangat dipengaruhi oleh kadar hormon prolaktin di dalam tubuh. Yaitu, hormon yang diproduksi otak dan memiliki peran untuk “memerintahkan” payudara agar memproduksi lebih banyak susu untuk bayi baru lahir.
Secara garis besar, kapan ASI keluar pertama kali bisa dikategorikan pada tiga kondisi, yaitu:
Pada dasarnya, untuk menjawab pertanyaan kapan ASI keluar, payudara sudah memproduksi kolostrum jauh sebelum ibu melahirkan. Tepatnya di sekitar trimester kedua kehamilan.
Biasanya, Anda akan melihat cairan kuning yang keluar dari payudara atau menetes dan menodai bagian dalam bra.
Kondisi ini normal dan memang dialami oleh sebagian ibu hamil, terutama beberapa pekan jelang persalinan.
Jika keluarnya kolostrum sampai mengganggu kenyamanan Anda, lapisi bagian dalam bra dengan tisu, kain bersih, atau breast pad.
Apabila ASI keluar setelah 3-4 hari setelah melahirkan, kondisi ini disebut sebagai ASI transisi. Yaitu, keluarnya kolostrum dan ASI matang.
ASI transisi berwarna agak lebih putih dan biasanya lebih banyak daripada kolostrum. Susu transisi juga mengandung lebih banyak kalori dan lemak untuk membantu memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Beberapa ibu juga mengalami keluarnya ASI yang lebih cepat, misalnya di hari pertama pascapersalinan, terutama jika ia sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Bila ASI Anda tidak juga keluar setelah 3-4 hari pascapersalinan, tentu akan muncul pertanyaan, “kapan ASI keluar?”.
Tidak perlu panik karena hal ini juga normal dan terjadi pada sebagian ibu menyusui. Komunikasikan dengan dokter untuk memastikan bayi Anda masih dalam keadaan sehat, terutama bila dilihat dari berat badannya.
Jika ASI tidak juga keluar, dokter mungkin merekomendasikan Anda menggunakan donor ASI atau bahkan susu formula khusus bayi baru lahir. Walaupun begitu, ini bukan berarti Anda gagal menyusui.
Tetap lakukan stimulasi, perlekatan, dan lain-lainnya agar produksi ASI meningkat. Apalagi, jangka waktu ASI ekslusif masihlah panjang, sehingga ibu masih bisa melakukan cara lainnya.
Baca Juga
Cepat atau lambat, stimulasi yang Anda lakukan akan menghasilkan ASI. Berikut adalah beberapa tanda ASI akan keluar, antara lain:
Ketika ASI akan keluar, Anda akan merasa payudara menegang sebelum ASI keluar dari dua payudara. Kondisi ini disebut dengan let down reflex.
Baca Juga
Jangan terus bertanya kapan ASI keluar, karena bisa membuat Anda stres. Sebaliknya, lakukan beberapa stimulasi berikut agar kolostrum cepat keluar, yaitu:
Anda tidak perlu menunggu ASI keluar untuk mulai menyusui bayi. Justru, membiarkan buah hati Anda menyusu langsung merupakan stimulasi terbaik agar ASI lekas diproduksi oleh payudara.
Anda dapat melihat tutorial pijat payudara yang ada di situs berbagi video maupun sosial media.untuk melancarkan produksi ASI. Selain itu, Anda juga dapat mengunjungi konselor laktasi untuk mengetahui gerakan yang tepat sebelum mempraktikkannya sendiri di rumah.
Sebelum memijat, Anda dapat mengompres payudara dengan handuk hangat. Langkah ini dapat membuat saraf di sekitar payudara menjadi lebih rileks dan diharapkan dapat melancarkan produksi serta aliran ASI.
Setelah memijat, Anda juga dapat melakukan cara memerah ASI dengan menggunakan tangan (teknik marmet).
Anda juga bisa memompa dengan menggunakan pompa ASI yang memiliki daya isap baik, misalnya pompa ASI yang berlabel hospital grade.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk memompa ASI secara reguler, yakni setiap 2-3 jam sekali. Di awal masa menyusui, mungkin hanya mendapatkan beberapa tetes ASI perah.
Jangan patah semangat karena produksi ASI akan semakin melimpah, jika rutin mengosongkan ASI dari payudara.
Minum dan makan makanan bergizi dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Coba konsumsi makanan penambah ASI, seperti daun katuk, daun bangun-bangun, almond, fenugreek, atau suplemen khusus ASI booster.
Alih-alih terus bertanya kapan ASI keluar, lakukan stimulasi ASI, jangan lupa untuk membuat tubuh dan pikiran selalu rileks dan bebas dari stres.
Lakukan hal-hal yang Anda sukai, mulai dari mendengarkan musik, nonton film favorit, serta istirahat yang cukup agar produksi ASI lekas terpicu dan selalu lancar.
Secara teknis, kolostrum akan keluar pada sebelum atau sesudah bayi lahir. Namun, hal ini adalah kondisi alami sesuai dengan kondisi tubuh. Tidak ada cara pasti agar ASI cepat keluar sebelum lahiran.
Akan tetapi, berikut ada cara yang bisa Anda lakukan agar tubuh segera memproduksi ASI saat lahir, yaitu:
Berdasarkan riset dari jurnal Birth, kekurangan zat besi menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi ASI dengan cukup. Untuk itu, konsumsi makanan kaya zat besi untuk mendorong produksi ASI, sehingga Anda siap menyusui sejak awal kelahiran.
Asupan gula terbukti mampu meningkatkan hormon insulin pada tubuh. Jika hormon insulin meningkat, maka meningkat pula hormon testosteron.
Karena kadar testosteron sebenarnya tidak sebanyak laki-laki, hal ini membuat tubuh mengubahnya menjadi estrogen.
Sayangnya, estrogen erat kaitannya dengan rendahnya produksi ASI. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi cara agar ASI cepat keluar sebelum bayi lahir, Anda dapat mengurangi kadar gula.
Baca Juga
Kapan ASI keluar merupakan pertanyaan yang cukup sering muncul bila Anda ingin memulai program ASI eksklusif.
Sebab, hal ini perlu diketahui agar Anda bisa memberikan asupan air susu dengan lancar selama 6 bulan ke depan.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai kapan ASI keluar pertama kali dan bagaimana agar lancar? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Agar ASI lancar dan tidak seret, ibu menyusui harus tahu bagaimana cara memperbanyak ASI yang efektif. Salah satunya adalah dengan tidak stres dan sering menyusui si Kecil.
Penyebab ASI tidak keluar meski telah melahirkan, bisa membuat para ibu khawatir. Namun, air susu memang sebenarnya tidak keluar atau hanya keluar dalam jumlah kecil, hingga dua atau tiga hari setelah persalinan.
Perkembangan batita 1-3 tahun sangatlah ditunggu-tunggu Ayah dan Bunda. Mulai dari belajar berjalan, berbicara satu-dua patah kata, hingga melempar bola. Mengetahui perkembangannya secara rinci tentunya harus dilakukan orangtua.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved