Kandungan skincare yang dilarang untuk ibu hamil antara lain retinol, paraben, ftalat, asam salisilat, timbal, dan oxybenzone. Ibu hamil boleh menggunakan make up tetapi harus menghindari bahan yang membahayakan janin.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
28 Des 2022
Kandungan skincare yang dilarang untuk ibu hamil adalah retinol
Table of Content
Ibu hamil tentu tetap boleh menggunakan skin care. Namun, kandungannya tidak boleh sembarangan. Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil antara lain asam salisilat dan retinol, padahal pada orang yang tidak sedang hamil, keduanya aman digunakan. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
Advertisement
Melakukan perawatan wajah selama kehamilan tidak dilarang, namun tetap harus diperhatikan kandungannya. Karena akibatnya yang bisa membahayakan janin, berikut ini kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil dan harus dihindari penggunaannya:
Retinol adalah senyawa turunan vitamin A yang juga dikenal dengan sebagai retinil palmitat, retinil asetat, asam retinoat, dan tretinoin.
Saat ini retinol termasuk salah satu kandungan skincare yang banyak digemari karena dapat membuat kulit terlihat lebih halus dan mulus.
Retinol dapat ditemukan dalam bentuk alas bedak, lipstik, pelembab, masker, dan sebagainya. Khususnya pada produk kosmetik dengan label anti-aging (antipenuaan).
Sayangnya, terlalu banyak asupan vitamin A telah dikaitkan dengan kelainan bentuk janin, bahkan keguguran.
Hingga saat ini para ahli masih belum mengetahui pasti seberapa banyak kandungan retinol topikal yang dapat menembus kulit atau plasenta. Namun, karena risikonya yang sangat berbahaya, maka umumnya ibu hamil disarankan untuk menghindari produk skincare yang mengandung retinol.
Paraben adalah agen pengawet yang juga dikenal dengan sebutan propilparaben, butilparaben, isopropilparaben, dan metilparaben. Biasanya bahan ini digunakan dalam produk skincare sebagai bahan pengawet dan antibakteri.
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk menggunakan kosmetik yang mengandung paraben karena bisa membuat janin mengalami berbagai gangguan baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Berikut ini beberapa dampak negatif paraben pada janin dan anak yang perlu diwaspadai:
Meningkatkan risiko kanker pada anak dalam jangka panjang Paraben juga bisa membuat kulit ibu hamil jadi lebih sensitif selama kehamilan.
Kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil lainnya adalah ftalat yang digunakan untuk menghasilkan atau menghilangkan aroma pada produk kosmetik.
Bahan ini juga terkadang digunakan sebagai pelarut dan penstabil pada produk perawatan pribadi, temasuk sampo, cat kuku, pembersih, atau hairspray.
Biasanya ftalat tercantum pada label produk sebagai dibutyl phthalate (DBP), dimethyl phthalate (DMP), dan diethyl phthalate (DEP).
Penggunaan ftalat telah dikaitkan dengan penurunan kesuburan dan menopause dini. Sementara pada ibu hamil, ftalat dapat menyebabkan gangguan perkembangan saraf pada bayi serta cacat sistem reproduksi pada bayi laki-laki.
Asam salisilat atau salicylic acid biasanya digunakan untuk merawat kulit yang berjerawat. Bahan ini aman untuk orang umum, namun pada ibu hamil, asam salisilat bisa memicu malformasi janin, apalagi jika ada paparan dosis tinggi pada trimester pertama.
Tabir surya adalah salah satu produk perawatan yang paling penting untuk digunakan, termasuk di masa kehamilan.
Namun, hindari tabir surya yang mengandung oxybenzone, karena bisa berbahaya bagi ibu hamil.
Pada tabir surya, oxybenzone berfungsi untuk menyerap sinar UV. Namun rupanya, bahan ini justru lebih banyak diserap kulit jika dibandingkan bahan tabir surya lainnya. Hal ini menyebabkan dampak kesehatan tersendiri, khususnya pada ibu hamil
Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa paparan janin terhadap oxybenzone dosis rendah dapat mengganggu ukuran dan pertumbuhan kelenjar susu sebelum dan selama pubertas pada anak laki-laki dan mengurangi produksi sel susu pada wanita.
Hasil penelitian pada hewan memang tidak selalu menggambarkan dampak pada manusia secara akurat. Meskipun demikian, bicara tentang kehamilan ada baiknya untuk mendahulukan kehati-hatian. Ada baiknya ibu berhenti menggunakan tabir surya tanpa kandungan oxybenzone di masa kehamilan.
Bersama merkuri dan antimon, timbal termasuk dalam kandungan skincare yang berbahaya. Timbal termasuk logam berat yang umum ditemukan dalam produk skincare, khususnya pencerah kulit.
Paparan logam berat berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf, masalah pada perkembangan otak, serta meningkatkan risiko ADHD atau autisme.
Timbal juga dapat ditemukan sebagai bahan pewarna buatan pada lipstik atau perona pipi. Saat ini para ahli belum mengetahui seberapa besar paparan logam berat yang dapat berdampak pada janin.
Namun, mengingat fakta bahwa konsumsi timbal dapat menyebabkan neurotoksisitas, masalah kesuburan, dan perubahan hormonal, sebaiknya jangan mengambil risiko dan hindari produk mengandung timbal dalam kadar apa pun di masa kehamilan.
Baca Juga: Bahan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil
Memahami kandungan yang tidak boleh untuk ibu hamil dan tips menggunakan kosmetik yang aman untuk ibu hamil, dapat membantu Anda terhindar dari bahaya yang mengancam janin. Konsultasikan lebih jauh dengan dokter kandungan, untuk mengetahui bahan-bahan lain yang sebaiknya dihindari, sesuai kondisi Anda.
Jika Anda ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait makeup atau kosmetik yang aman untuk ibu hamil, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat garam untuk wajah perlu Anda ketahui sebagai langkah perawatan wajah alami. Selain mampu mengatasi jerawat, manfaat air garam untuk wajah juga dapat mengangkat sel-sel kulit mati.
17 Jan 2020
Efek samping suntik putih perlu diwaspadai. Terlebih, bila tidak dilakukan dengan aman. Untuk itu, ketahui tips aman melakukannya agar terhindar dari bahaya suntik putih.
22 Jan 2020
Razor burn adalah luka iritasi akibat pisau cukur pada bagian tubuh yang telah dicukur. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ruam merah pada kulit yang dicukur. Razor burn dapat diatasi dengan sejumlah cara, mulai dari kompres dingin atau hangat hingga lidah buaya.
24 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved