Kandungan pasta gigi antara lain fluorida, agen abrasif ringan, humektan, deterjen, agen penebal, dan agen perasa. Beberapa pasta gigi memiliki bahan tambahan untuk kondisi gigi sensitif atau untuk memutihkan gigi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
27 Apr 2022
Kandungan pasta gigi antara lain fluoride, detegen, dan perasa
Table of Content
Pernah penasaran dengan kandungan pasta gigi yang setiap hari Anda gunakan untuk menggosok gigi? Beberapa di antaranya mungkin sudah sering Anda dengar di berbagai iklan pasta gigi, namun sebagian mungkin tidak Anda ketahui ada di banyak pasta gigi yang dipakai.
Advertisement
Kandungan pasta gigi bisa berbeda-beda, tergantung dari tujuan pembuatannya. Sebagian ada yang dibuat khusus untuk mencegah gigi berlubang, sebagian lagi untuk meredakan nyeri pada gigi sensitif, dan sebagian mungkin untuk mencerahkan warna gigi.
Jadi, penting bagi Anda untuk mengetahui kandungan pasta gigi sesuai dengan kebutuhan.
Kandungan pasta gigi bisa bermacam-macam tergantung pada merek dan fungsinya. Namun, setidaknya ada beberapa kandungan yang umum ditemukan pada pasta gigi, termasuk:
Fluoride adalah kandungan pasta gigi yang berfungsi memperkuat gigi dan mengurangi risiko gigi berlubang. Zat ini akan memperkuat enamel gigi agar terlindungi dari kerusakan akibat asam yang dihasilkan bakteri atau sisa makanan, serta mampu merangsang proses mineralisasi sehingga gigi yang sudah mulai mengalami kerusakan tahap awal bisa kembali kuat.
Ini adalah kandungan pasta gigi yang dapat membantu menghilangkan kotoran, bakteri, dan noda di permukaan gigi. Beberapa kandungan pasta gigi yang membantu mengikis kotoran antara lain kalsium karbonat dan silikat.
Humektan adalah kandungan pasta gigi yang berfungsi untuk menjaga konsistensi produk tetap baik. Humektan akan mencegah pasta gigi kehilangan air dan menggumpal atau mengeras, sehingga bisa digunakan dalam waktu lama.
Humektan yang kerap digunakan untuk formulasi pasta dan gel seringkali biasanya adalah gliserol.
Sesuai namanya, kandungan pasta gigi yang satu ini bermanfaat memberikan rasa dan aroma pada pasta gigi.
Umumnya, agen perasa pada pasta gigi beraroma mint. Tetapi ada juga aroma lainnya seperti jeruk, permen karet atau stroberi yang mungkin lebih sering Anda temukan pada pasta gigi anak.
Agen perasa pada pasta gigi tidak mengandung gula. Oleh karena itu bahan tersebut tidak akan menyebabkan gigi berlubang.
Bahan ini juga dikenal sebagai pengikat yang berfungsi membantu menstabilkan formula pasta gigi. Zat ini dapat menambah kekentalan pasta gigi.
Contoh kandungan penebal adalah getah dan molekul lengket yang ditemukan pada beberapa rumput laut. Bahan ini dapat membantu mencapai dan mempertahankan tekstur pasta gigi yang tepat.
Biasanya saat digunakan untuk menggosok gigi, pasta gigi akan berbusa. Busa ini disebabkan kandungan deterjen yang terdapat di dalam pasta gigi. Ini juga membantu menyebarkan pasta gigi ke seluruh mulut serta membantu membersihkan gigi.
Saat ini ada beberapa merek pasta gigi ada yang tidak mengandung deterjen di dalamnya. Jenis pasta gigi ini biasanya tidak akan menghasilkan busa sebanyak pasta gigi pada umumnya.
Selain kandungan pasta gigi di atas, ada juga tambahan bahan lain untuk meningkatkan fungsi pasta gigi. Antara lain tambahan agen pemutih untuk memutihkan gigi, bahan desensitisasi untuk pasta gigi bagi gigi sensitif, bahan zinc citrate untuk meluruhkan karang gigi dan triclosan untuk membunuh lebih banyak bakteri.
BACA JUGA: Jenis Pasta Gigi yang Cocok untuk Gigi Berlubang
Setelah mengetahui kandungan pada pasta gigi, lalu bagaimana cara memilih pasta gigi yang terbaik? Ini tipsnya untuk Anda:
Pertama, pilihlah pasta gigi yang diproduksi oleh produsen terpercaya yang telah teruji keamanannya. Pasalnya, produsen pasta gigi yang nakal mungkin saja menambahkan bahan-bahan palsu dan berbahaya pada pasta gigi mereka.
Tidak kalah penting, pastikan pada kandungan pasta gigi terdapat setidaknya 0,01 persen fluoride dan telah mendapat ijin BPOM. Fluoride berfungsi untuk mencegah gigi berlubang dan kebanyakan orang Indonesia tidak mendapatkan sumber fluoride selain dari pasta gigi.
Di beberapa negara lain, pasta gigi fluoride tidak digunakan karena sudah ada program fluoridasi air minum. Namun karena di Indonesia program ini belum berjalan, Anda tetap disarankan untuk menggosok gigi menggunakan pasta gigi berfluoride.
Selain fluoride, pilihlah pasta gigi yang sesuai dengan keluhan atau kondisi kesehatan gigi Anda. Jika memiliki gigi sensitif, pilihlah pasta gigi khusus gigi sensitif. Anda juga bisa memilih rasa sesuai kesukaan agar tidak malas untuk gosok gigi hanya karena tidak menyukai rasanya.
Baca Juga
Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar kandungan pasta gigi maupun seputar kesehatan gigi dan mulut lainnya, konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit yang bisa terjadi akibat tidak menggosok gigi adalah gigi berlubang, radang gusi, periodontitis, serta peningkatan risiko demensia dan penyakit jantung.
6 Agt 2022
Cara merawat gigi palsu antara lain dengan menyikatnya setiap hari menggunakan pembersih khusus dan sikat gigi berbulu lembut. Anda juga disarankan untuk rutin memeriksakannya ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.
3 Jan 2021
Baking soda tergolong aman dan efektif memutihkan gigi. Namun, sayangnya menggunakan baking soda murni masih belum disarankan.
1 Okt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved