Karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan materi partikulat termasuk kandungan berbahaya dari polusi udara. Ketahui masing-masing efeknya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
24 Agt 2023
Kandungan polusi udara yang berbahaya selain karbon monoksida
Table of Content
Polusi udara akhir-akhir ini terus disorot. Apalagi, kalau kita lihat kualitas udara Jakarta, angkanya hampir selalu merah, alias dalam kategori tidak sehat. Bagaimana tidak jadi bahan omongan? Dalam polusi, ada banyak zat berbahaya yang bisa saja terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan. Jadi, ada apa saja kandungan berbahaya dalam polusi udara?
Advertisement
Polusi udara adalah kondisi saat udara tercemar oleh berbagai zat kimia atau partikel yang berbahaya untuk manusia, hewan, tumbuhan, serta lingkungan.
Mengutip UN Environment Programme, polusi udara bahkan termasuk pembunuh tak terlihat (silent killer). Sedihnya, sekitar 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung tingkat polutan melebihi batas indeks kualitas udara.
Sampai hari ini, kualitas udara di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia masih buruk karena polusi.
Kamu perlu berhati-hati karena ada kandungan berbahaya dari polusi, seperti:
Karbon monoksida (CO) menjadi salah satu jenis kandungan atau zat berbahaya dari polusi udara. Karbon monoksida adalah gas tidak berbau dan tidak berwarna yang biasanya tidak terdeteksi.
Umumnya, karbon monoksida berasal dari proses pembakaran, seperti pembakaran kayu, minyak, batu bara, arang, gas alam, hingga gas buang kendaraan.
Mungkin kamu tidak sadar kalau zat yang terkandung dalam kendaraan bermotor ini juga bisa berasal dari dalam ruangan, misalnya cerobong asap yang bocor, arus balik dari tungku dan pemanas air, serta pemanas minyak dan gas yang tidak mempunyai ventilasi.
Keracunan karbon monoksida bisa mengakibatkan sakit kepala, kelelahan, sesak napas, mual, muntah, penurunan kesadaran, hingga kematian.
Nitrogen dioksida (NO2) termasuk kandungan polusi udara berbahaya dan beracun.
Gas nitrogen dioksida ini baunya menyengat, karena berasal dari proses pembakaran bahan bakar, seperti batu bara atau gas buang kendaraan.
Paparan nitrogen juga berbahaya untuk kesehatan tubuh, karena bisa merusak sel di paru-paru. Akibatnya, seseorang jadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan.
Polusi udara juga mempunyai kandungan berbahaya yang disebut materi partikulat (PM) atau polusi partikel. PM adalah partikel kecil yang terbawa, udara seperti kotoran, debu, atau asap.
Materi partikulat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu PM10; PM2,5; dan partikel ultrahalus (UFP).
PM10 adalah partikel kasar yang bisa terhirup. Besarnya biasanya berdiameter 2,5 dan 10 mikron.
Beberapa contoh partikel polusi PM10 itu seperti debu di atas genting atau asap pembakaran sampah. Zat berbahaya dalam polusi udara ini bisa memengaruhi mata, hidung, dan tenggorokan.
Sementara itu, PM2,5 adalah partikel halus yang bisa terhirup dan ukuran diameternya kurang dari 2,5 mikron. Jadi, sangat kecil dan berbahaya karena lebih mudah masuk ke paru-paru.
Efek jangka panjangnya bisa memicu bronkitis, menurunkan fungsi paru, bahkan kematian.
Nah, di level yang paling berbahaya adalah UFP. UFP adalah partikel paling berbahaya karena ukurannya sangat kecil atau kurang dari 0,1 mikron dan sangat mudah terhirup. Setelah terhirup, UFP masuk ke dalam paru-paru dan terserap ke aliran darah.
BACA JUGA: Kenali Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan yang Perlu Anda Waspadai
Ozon (O3) sebenarnya adalah gas alami di atmosfer untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet.
Akan tetapi, ozon yang ada di permukaan tanah bisa jadi kandungan polusi yang berbahaya dan beracun.
Zat berbahaya ini terbentuk saat polutan yang dari mobil, kendaraan bermotor, pembangkit listrik, atau kilang minyak bereaksi secara kimiawi. Misalnya, muncul kabut asap di musim panas.
Jadi, semakin panas dan kuat pancaran matahari, ozon yang terbentuk juga semakin banyak.
Berbeda dengan polusi udara dari kendaraan atau asap pabrik, ozon permukaan tanah hanya bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu. Namun, ini juga berbahaya, lho!
Efeknya pada kesehatan seperti bronkitis, memicu asma, merusak jaringan paru, emfisema, stroke, kematian, bahkan sampai menghambat pertumbuhan pohon atau tanaman.
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas atau cairan tidak berwarna yang baunya menyengat.
Kandungan atau zat berbahaya dalam polusi udara ini adalah hasil bahan bakar fosil, seperti pembakaran batu bara dan minyak pada pabrik atau peleburan aluminium.
Sulfur dioksida bisa menyebabkan jarak pandang berkurang dan hujan asam.
Seseorang juga bisa mengalami masalah kesehatan, seperti infeksi pernapasan, sesak napas, penyakit pernapasan akut, perubahan fungsi paru-paru, hingga kematian.
Mengingat tingkat polusi udara sekarang ini cukup parah, jadi kemungkinan kita menghirup berbagai kandungan berbahaya juga semakin besar.
Apalagi kalau kamu masih harus keluar rumah. Kamu pasti akan masih sering bertemu dengan asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap rokok, dan sebagainya.
Jadi, pastikan kamu selalu pakai masker saat keluar rumah untuk mencegah infeksi saluran pernapasan. Kalau memungkinkan, batasi keluar rumah atau kantor, ya, agar tidak terlalu banyak paparan.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Tahu adalah salah satu lauk dari kacang kedelai favoritnya orang Indonesia. Selain tinggi protein, manfaat tahu juga untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
27 Apr 2023
Putus alkohol atau alcohol withdrawal syndrome adalah gejala ketika seorang pecandu alkohol tiba-tiba berhenti atau mengurangi asupan alkoholnya secara signifikan. Kerap disebut sakau alkohol, orangnya akan mengalami kombinasi gejala fisik dan emosi mulai dari cemas berlebih, lelah, hingga mual.
13 Jul 2020
Saat melihat iklan suplemen kecantikan, Anda mungkin sering mendengar khasiat produknya yang dapat menangkal radikal bebas. Meski terdengar familiar, tapi tahukah Anda apa itu radikal bebas? Mengapa radikal bebas berbahaya?
8 Agt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved