Pfizer memproduksi obat dalam bentuk pil untuk mengobati pasien Covid-19. Saat ini, obat dengan kode PF-07321332 tersebut telah memasuki tahap uji klinis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
31 Mar 2021
Pfizer memproduksi obat Covid-19 dalam bentuk pil
Table of Content
Belum lama ini, Pfizer, perusahaan raksasa di bidang farmasi, mengumumkan bahwa kandidat antivirus produksinya untuk mengobati Covid-19 telah memasuki uji klinis tahap awal. Apakah ini merupakan pertanda bahwa kita semakin dekat dengan penemuan obat corona?
Advertisement
Kandidat antivirus berbentuk pil dari Pfizer ini disebut dengan PF-07321332. Pil ini berisikan zat aktif dari golongan penghambat protease. Golongan obat ini bekerja dengan memblokir aktivitas protease, sebagai enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak.
Prinsip kerja obat tersebut serupa dengan obat untuk HIV dan Hepatitis C yang terbukti manjur mengelola gejala dari kedua penyakit tersebut. Obat pil PF-07321332 ditujukan untuk pasien dengan gejala awal infeksi virus corona.
Dengan begitu, gejala dari penyakit ini dapat ditekan sebelum kondisinya menjadi parah. Pasien pun tidak perlu menjalani rawat inap di rumah sakit. Hal ini dapat memberi manfaat besar pada masyarakat, terutama di situasi pandemi seperti saat ini. Terlebih dengan masih terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan.
Meski vaksinasi dapat mencegah sebagian besar kasus Covid-19, diperlukan waktu bertahun-tahun agar seluruh warga dunia mendapatkannya. Belum lagi, beberapa orang bisa saja menolak untuk menjalani vaksinasi corona, padahal virus tersebut dapat terus bermutasi.
Oleh karena itu, penemuan obat minum untuk menekan gejala Covid-19 sangat diperlukan. Vaksinasi untuk upaya pencegahan dan obat pil tersebut berperan sebagai pengobatan awal bagi pasien yang terinfeksi. Kombinasi dari keduanya diharapkan dapat mengakhiri pandemi.
Baca Juga
Dilansir dari laman resmi Pfizer, diketahui bahwa obat ini kini tengah memasuki Fase I uji klinis. Perlu diketahui, uji klinis memliki 4 fase hingga obat baru dapat dipasarkan ke masyarakat.
Pada Fase I, obat akan menjalani pengujian mengenai dosis dan keamanannya. Melalui tahap ini, para peneliti dapat mencari tahu dosis tertinggi yang dapat diberikan tanpa menimbulkan efek samping. Selain itu, melalui fase ini juga para peneliti menentukan cara terbaik untuk memberikan obat tersebut.
Dari proses yang dilakukan, Pfizer telah merancang tiga bagian studi yang melibatkan 60 orang dewasa berusia antara 18-60 tahun di Amerika Serikat. Hasil dari bagian pertama studi menunjukkan bahwa penggunaan obat PF-07321332 dengan cara diminum terbukti dapat menurunkan aktivitas virus corona pada objek yang tengah diteliti.
Setelah tahapan tersebut, Pfizer akan melanjutkan bagian kedua untuk menguji beberapa dosis dari antivirus tersebut untuk mengetahui dosis yang paling efektif.
Meskipun penelitian ini baru dalam tahap awal, Kepala Riset dan Pengembangan Pfizer, Mikael Dolsten, mengatakan bahwa Pfizer berharap akan mendapatkan hasil penelitian terkait keamanan obat tersebut dalam beberapa minggu lagi.
Selain itu, Dolsten juga memprediksi dapat memulai uji efikasi (khasiat obat) dalam skala besar di awal kuartal kedua di 2021. Jika berhasil, Pfizer mengatakan obat tersebut dapat diberikan dua kali sehari dengan durasi sekitar lima hari.
Lebih lanjut, Pfizer mengemukakan akan membagikan data pra-klinis dari obat pil PF-07321332 pada 6 April mendatang.
Sembari menunggu perkembangan terbaru dari penemuan obat Covid-19, tetap lakukanlah protokol kesehatan yang disarankan. Tetap tinggal di rumah jika memungkinkan.
Bila terpaksa harus pergi ke luar rumah, kenakanlah masker dan hindari kerumunan. Selalu terapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga.
Advertisement
Ditulis oleh Nurul Rafiqua
Referensi
Artikel Terkait
Olahraga di rumah dapat menjadi solusi ketika pandemi virus corona memaksa Anda. Apalagi dalam masa seperti ini, tempat olahraga seperti gym juga ditutup aksesnya.
29 Apr 2023
Positif HIV rentan mengalami infeksi virus corona mungkin terjadi apabila penderita HIV tersebut memiliki masalah saluran pernapasan, penyakit kronis, atau usia lanjut.
26 Mar 2020
Obat Covid-19 S-217622 telah diajukan untuk proses izin edar di Jepang. Obat ini dinilai berhasil memangkas kadar virus di tubuh dan meredakan gejala Covid-19 yang berkaitan dengan pernapasan.
9 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved