Kalium sorbat adalah jenis pengawet yang dicampurkan dalam produk makanan dan non-makanan. Kalium sorbat dikategorikan FDA dan FAO sebagai pengawet yang aman digunakan.
21 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Kalium sorbat membantu memperpanjang umur simpan produk dengan menghentikan pertumbuhan jamur
Table of Content
Diskusi terkait zat pengawet memang lekat dengan kontroversi. Beberapa orang pun mungkin telah berusaha menjauhi makanan olahan karena kandungan zat pengawetnya. Salah satu zat pengawet yang umum dicampurkan adalah kalium sorbat. Amankah penggunaan kalium sorbat?
Advertisement
Kalium sorbat atau potasium sorbat adalah salah satu jenis pengawet populer dalam produk makanan, minuman, serta perawatan kulit dan kosmetik. Kalium sorbat diolah secara sintetis dari asam sorbat dan kalium hidroksida. Pengawet ini memiliki karakteristik tidak berbau serta tidak berasa.
Sebagai pengawet dalam produk olahan, kalium sorbat membantu memperpanjang umur simpan produk dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Asam sorbat, yang menjadi bentuk dasar kalium sorbat, ditemukan pada tahun 1850-an dari buah pohon rowan (Sorbus aucuparia).
Kalium sorbat menjadi jenis pengawet yang populer karena efektivitasnya. Zat aditif ini tidak mengubah kualitas produk, termasuk rasa, aroma, dan tampilan. Kalium sorbat juga larut dalam air dan tetap efektif pada suhu ruang.
Penggunaan dan keamanan kalium sorbat telah lama diteliti. Foods and Drugs Administration di Amerika Serikat mengkategorikan kalium sorbat sebagai pengawet yang aman jika digunakan sesuai kebijakan yang berlaku.
Kalium sorbat banyak terkandung dalam berbagai jenis produk makanan olahan maupun perawatan tubuh.
Berikut ini beberapa jenis makanan yang mengandung kalium sorbat:
Selain dalam produk makanan olahan, kalium sorbat juga digunakan sebagai pengawet produk perawatan kulit, badan, dan kosmetik. Produk tersebut, misalnya:
Tak sampai di situ. Kalium sorbat juga menjadi pengawet yang disetujui untuk produk makanan kucing, anjing, dan hewan lain.
Seperti yang disampaikan di atas, badan seperti FDA di Amerika Serikat mengkategorikan kalium sorbat sebagai pengawet yang aman dalam makanan.
Lembaga lain, seperti Food and Agriculture Organization (FAO) di bawah PBB dan European Food Safety Authority (EFSA), juga menentukan kalium sorbat sebagai pengawet yang secara umum aman digunakan (generally regarded as safe atau GRAS),
Kalium sorbat yang masuk ke dalam tubuh akan turun melewati sistem pencernaan seperti air dan karbon dioksida. Pengawet ini juga tidak terakumulasi di dalam tubuh.
Seperti zat-zat lain, kalium sorbat juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang – walau sifatnya jarang terjadi. Risiko alergi dari kalium sorbat lebih umum dialami akibat penggunaan kosmetik dan produk perawatan tubuh. Kalium sorbat dalam produk non-makanan di atas berisiko memicu iritasi di kulit tubuh atau kulit kepala.
Apabila Anda menggunakan kalium sorbat di rumah, mata dan kulit berisiko mengalami iritasi terpapar pengawet ini.
Kalium sorbat yang digunakan di pabrik makanan juga terkadang berisiko terkontaminasi elemen tertentu, seperti timbal, arsenik, dan merkuri.
Kadar aman maksimal kalium sorbat yang terkonsumsi dari makanan adalah 25 miligram per kilogram berat badan – dalam satu hari. Misalnya, jika Anda memiliki berat badan sekitar 68 kilogram, maka asupan aman maksimal kalium sorbat adalah kurang lebih 1.750 miligram per hari.
Walau kalium sorbat memang dikategorikan aman dalam makanan olahan, Anda tentu bisa mengurangi konsumsi makanan pabrik atau olahan demi mengurangi paparan pengawet ini. Bagaimanapun, mengutamakan konsumsi makanan utuh dan segar tetap menjadi pilihan terbaik untuk tubuh sehat.
Baca Juga
Kalium sorbat adalah pengawet yang populer dan aman dalam produk makanan manusia, produk perawatan badan, dan produk makanan hewan. Untuk mendapatkan informasi lanjutan terkait pengawet dan zat aditif makanan, Anda bisa menanyakan ke dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Aplikasi SehatQ bisa diunduh di Appstore dan Playstore untuk memberikan informasi hidup sehat terpercaya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beras basmati adalah beras yang sering digunakan untuk membuat nasi briyani. Beras ini dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, hingga kanker.
Jenis vitamin B yang membantu tubuh mengubah makanan menjadi sumber energi adalah biotin (vitamin B7). Fungsi vitamin ini penting untuk kesehatan mata, rambut, kulit, otak, dan juga liver. Biotin tidak bisa disimpan dalam tubuh, artinya perlu mendapat asupan dari makanan yang mengandung biotin seperti kuning telur hingga kacang-kacangan.
Coenzyme q10 bisa ditemukan pada makanan atau dalam bentuk suplemen. Nutrisi ini memiliki banyak manfaat, namun klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved