Tumit pecah-pecah seringkali tidak menimbulkan keluhan apapun kecuali soal penampilan. Tapi ada kalanya kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan berupa nyeri tumit. Jangan khawatir, tumit pecah-pecah bisa diatasi sendiri di rumah dengan cara mudah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
6 Sep 2019
Tumit pecah-pecah yang parah bisa memicu nyeri tumit
Table of Content
Nyeri tumit termasuk keluhan yang pernah dirasakan banyak orang. Penyebabnya bisa macam-macam. Mulai dari masalah di tulang tumit, di otot, dan tendon hingga di kulit seperti tumit pecah-pecah.
Advertisement
Sensasi nyeri tumit bisa berupa sakit berdenyut, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri tumpul atau sekedar ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas. Penyebabnya juga beragam dan bisa meliputi:
Plantar fasciitis adalah peradangan pada jaringan yang menghubungkan tumit degan jari kaki. Gejalanya berupa nyeri tumit yang muncul ketika tumit menahan beban tubuh setelah istirahat, misalnya ketika berdiri dari posisi duduk.
Achilles tendonitis merupakan peradangan pada tendon Achilles yang terletak di belakang tumit. Selain nyeri tumit, gejalanya bisa berupa rasa kaku di belakang tumit hingga tungkai.
Peradangan pada tendon Achilles ini disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan. Misalnya, terlalu sering melakukan olahraga lari.
Cedera ini juga akan menimbulkan nyeri tumit. Cedera bantalan tumit umumnya disebabkan oleh penggunaan sepatu dengan sol atau bantalan yang terlalu tipis saat berolahraga.
Penyebab nyeri tumit lain yang juga sering terjadi adalah tumit pecah-pecah. Kondisi ini berawal dari kulit kaki yang kering, menumpuknya sel-sel kulit mati, dan kulit pada tumit yang jadi menebal serta mengeras.
Saat berjalan, bantalan lemak di tumit akan menyebar dan menipis. Kulit tumit yang mengeras akhirnya pecah-pecah. Bila semakin parah, tumit pecah-pecah bahkan bisa berdarah dan sakit ketika digunakan untuk berjalan.
Banyak faktor dan kebiasaan sehari-hari bisa menyebabkan tumit pecah-pecah. beberapa di antaranya adalah:
Mencegah tumit pecah-pecah bisa dilakukan dengan pemilihan alas kaki yang tepat. Kenakan ukuran sepatu yang pas di kaki serta memiliki bantalan yang mampu melindungi tumit dengan baik.
Gunakan pula kaus kaki agak tebal berbahan katun untuk membantu melindungi tumit dan menjaga kelembapan kulit kaki, khususnya tumit.
Anda juga sebaiknya tidak terlalu sering menggunakan sandal saat banyak berjalan. Pasalnya, kulit kaki jadi mudah kering dan kotor. Sandal juga umumnya tidak memiliki bantalan yang cukup baik untuk melindungi tumit.
Cara lainnya adalah menghindari posisi berdiri terlalu lama, di mana berat badan bertumpu pada tumit. Periksalah kaki Anda tiap hari, terutama jika Anda mengidap diabetes yang rentan mengalami kulit kaki kering serta luka.
Untuk mengatasi tumit pecah-pecah, Anda bisa melakukan perawatan mudah di rumah. Prinsipnya adalah mengembalikan dan menjaga kelembapan kulit kaki lewat beberapa cara berikut:
Pelembap memiliki banyak jenis dan bentuk. Ada krim, losion dan minyak. Untuk mengatasi tumit pecah-pecah, pilihlah pelembap jenis emolien humektan.
Emolien adalah bahan aktif dalam pelembap, yang meresap ke dalam kulit dan mengurangi penguapan cairan. Bahan ini akan membentuk lapisan di kulit yang kering, sehingga kulit tampak lembut, halus dan kenyal.
Humektan merupakan bahan aktif yang bekerja meningkatkan kadar air di lapisan kulit paling luar dengan menarik kandungan air di udara atau menarik air dari lapisan kulit dalam.
Sementara jenis pelembap emolien humektan merupakan produk pelembap yang mengandung lanolin dan gliserin sebagai bahan aktifnya.
Jika pelempab jenis emolien humektan sudah terserap oleh kulit, oleskan pelembap jenis oklusif pada kulit kaki dan tumit. Pelembap ini akan membantu dalam menahan cairan di lapisan kulit.
Pelembap oklusif berfungsi melapisi kulit paling luar agar kandungan air di kulit tidak cepat menguap. Contoh pelembap jenis ini adalah petroleum jelly dan minyak mineral.
Baca Juga
Setelah mengoleskan petroleum jelly atau minyak mineral pada kaki, kenakan kaus kaki berbahan katun. Bahan katun akan membantu mejaga kelembapan kaki sekaligus memungkinkan kaki untuk tetap mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Dengan memakai kaus kaki, Anda juga bisa mencegah noda minyak dan petroleum jelly agar tidak mengenai seprai maupun permukaan perabotan lainnya.
Jika anda tidak terbiasa mengenakan kaus kaki saat tidur, bertelanjang kaki juga boleh dilakukan. Namun pastikan pelembap telah terserap sempurna sebelum Anda tidur.
Anda pun dianjurkan untuk tidak menggunakan sepatu yang terlalu ketat agar sirkulasi udara pada kaki tetap lancar.
Bahan keratolitik berfungsi meluruhkan sel-sel kulit mati yang menebal dan mengeras, sehingga kulit pada tumit menjadi lebih tipis dan lebih lembut. Pilih produk yang mengandung alpha hidroxy acid (AHA) atau asam salisilat sebagai bahan aktif keratolitik.
Menggosokkan batu apung secara lembut pada tumit pecah-pecah yang sudah diberi pelembap, akan membantu dalam merontokkan sel-sel kulit mati dan mengurangi ketebalan kulit yang sudah kapalan.
Jangan gunakan silet cukur atau gunting untuk memotong kulit yang kapalan. Cukup gosok dengan batu apung secara teratur. Namun hindari langkah ini jika Anda mengidap diabetes.
Dengan langkah-langkah perawatan tersebut, tumit pecah-pecah akan membaik dalam waktu beberapa hari. Periksakan kondisi tumit ke dokter jika kondisi pecah-pecah sampai berdarah, mengalami peradangan, atau terasa nyeri.
Advertisement
Ditulis oleh Armita Rahardini
Referensi
Artikel Terkait
Badan gatal-gatal tanpa sebab paling sering dipicu oleh alergi. Kondisi lain seperti gigitan nyamuk, efek samping obat, gangguan saraf, masalah psikologis, hingga penyakit sistemik juga bisa memicu badan gatal-gatal tanpa sebab, baik disertai bentol ataupun tidak.
3 Agt 2023
Obat gatal kulit harus disesuaikan dengan penyebab gatal pada kulit. Obat gatal di apotek yang bisa Anda temukan, di antaranya histamin, kortikosteroid, salep antigatal, hingga antibiotik. Penggunaannya harus disesuaikan dengan penyebabnya.
6 Apr 2023
Penuaan dini bisa terjadi pada siapa saja. Kondisi ini ditandai dengan munculnya keriput, kerutan, dan garis halus. Penyebab penuaan dini, di antaranya paparan sinar matahari, kontraksi otot wajah yang berulang, posisi tidur kurang baik, hingga kebiasaan merokok.
11 Apr 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved