Jus dan smoothies terkesan sama. Namun keduanya ternyata berbeda, dari cara pembuatan hingga nutrisinya. Apa sajakah bedanya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
12 Sep 2020
Jus dan smoothies umumnya terbuat dari buah-buahan
Table of Content
Jus dan smoothies bisa menjadi alternatif konsumsi buah dan sayur yang mudah, terutama untuk orang yang tidak suka atau malas mengonsumsi kedua sajian ini. Tetapi manakah yang sebaiknya Anda pilih?
Advertisement
Konsumsi buah dan sayur sangat penting untuk tubuh karena keduanya merupakan sumber gizi sehat. Mulai dari vitamin, mineral, hingga serat. Anda bisa memenuhi kebutuhan ini dengan langsung makan buah serta sayur, atau meminumnya dalam bentuk jus serta smoothies.
Jus dan smoothies sama-sama bentuk minuman yang terbuat dari sayuran dan buah. Meski demikian, cara membuat, tekstur, rasa, kandungan, hingga gizinya bisa saja berbeda. Untuk lebih jelasnya, mari simak perbedaan berikut:
Baik jus maupun smoothies, dibuat dengan mencampurkan buah, sayuran, atau keduanya, ke dalam blender. Namun setelah diblender, jus akan disaring sehingga tidak menyisakan ampas sedangkah smoothies tidak.
Selain itu, bila jus hanya akan terdiri dari salah satu buah atau sayuran tertentu, kandungan smoothies lebih beragam. Berbagai bahan makanan lain bisa ditambahkan ke smoothies, umumnya susu, yogurt, kacang-kacangan, dan granola.
Proses dan bahan pembuat kedua minuman ini membuat tesktur dan rasa jus maupun smoothies berbeda. Tesktur jus akan lebih encer bahkan cenderung cair sedangkan tekstur smoothies lebih berat karena ampas buah maupun sayur tidak dibuang dan ditambah bahan-bahan lain.
Karena cara dan bahan pembuatnya berbeda, tentu kadar nutrisi kedua minuman ini akan berbeda pula. Dari segi kadar serat, smoothies akan lebih baik dari jus. Hal ini karena proses pembuatan jus umumnya turut membuang serat buah maupun sayuran. Serat buah dan sayuran ini biasanya banyak terdapat dalam ampas setelah minuman ini diblender.
Padahal serat merupakan unsur penting darin buah maupun sayuran. Serat dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengontrol kadar gula darah Anda. Tak hanya itu akibat terbuangnya serat, kadar antioksidan jus juga dinilai lebih rendah dari smoothies. Pasalnya, senyawa ini sering terkandung dalam serat.
Meski demikian, dari segi kalori, jus lebih baik dari smoothies, terutama bagi mereka yang sedang dalam program diet. Hal ini karena kalori smoothies lebih tinggi daripada jus, hasil dari penambahan bahan-bahan makanan lain di luar buah dan sayuran. Apalagi bila Anda turut menambahkan gula ke dalam smoothies.
Bila tidak berhati-hati dalam mengonsumsi smoothies, Anda justru bisa naik berat badan. Oleh karena itu, smoothies sebaiknya digunakan sebagai pengganti porsi makan, bukan pelengkap makanan. Berbeda dengan jus, yang padat nutrisi namun tetap rendah kalori. Minuman ini bisa menjadi pelengkap menu makan Anda.
Penelitian menyebutkan bahwa jus lebih mudah dicerna dibanding smoothies. Hal ini karena ketiadaan serat membuat proses pencernaan berjalan lebih mudah dan sari-sari buah maupun sayur akan lebih banyak diserap oleh tubuh.
Oleh karena itu, orang-orang dengan gangguan untuk mencerna nutrisi, lebih disarankan untuk minum jus daripada smoothies. Meski demikian, bukan berarti smoothies tidak bisa dicerna ya, pasalnya serat tetap salah satu nutrisi penting untuk kebutuhan gizi Anda.
Keduanya sama-sama sehat dan bisa Anda pilih tergantung kebutuhan Anda. Jus umumnya lebih rendah kalori dan lebih mudah dicerna dibanding smoothies sehingga cocok untuk Anda yang membutuhkan asupan buah maupun sayur namun sedang diet, memiliki gangguan pencernaan tertentu, atau membatasi konsumsi gula, seperti penderita diabetes.
Di sisi lain, smoothies lebih kaya serat, nutrisi, dan mengenyangkan sehingga cocok untuk Anda yang membutuhkan asupan serat tambahan. Smoothies juga bisa menjadi pengganti makanan yang kaya kandungan gizi bagi Anda yang sibuk dan tetap ingin makan sehat.
Meski sama-sama terbuat dari buah dan sayuran, jus dan smoothies memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Bila Anda bingung, silakan berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar mendapat saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Selamat mencoba, semoga selalu sehat.
Advertisement
Ditulis oleh Annisa Trimirasti
Referensi
Artikel Terkait
Apel hijau mengandung antioksidan yang tinggi sehingga punya manfaat mencegah penuaan pada kulit, mata, menyehatkan pencernaan, dan menjaga berat badan ideal.
14 Feb 2023
Bagi penderita diabetes, penting untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah. Sebab makanan tersebut dapat membantu mengendalikan gula darah. Lantas, apa saja makanan yang termasuk di dalamnya?
17 Agt 2020
Manfaat biji nangka bisa membantu menyehatkan pencernaan, menurunkan kolesterol, dan mencegah kanker. Rebus biji nangka hingga lembut supaya bisa dikonsumsi.
1 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved