Perdebatan seputar juicer vs blender telah lama menjadi topik untuk mengolah buah dan sayur. Keduanya bisa mengolah sayur dan buah menjadi minuman bernutrisi dan lezat hanya dalam hitungan detik. Namun keduanya memiliki hasil berbeda.
5
(1)
28 Agt 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Juicer dan blender memiliki hasil yang berbeda
Perdebatan seputar juicer vs blender telah lama menjadi topik utama ketika berbicara tentang pengolahan sayur dan buah. Keduanya bisa mengolah sayur dan buah menjadi minuman bernutrisi dan lezat hanya dalam hitungan detik. Meski demikian, hasil akhir olahannya berbeda dan perlu disesuaikan dengan target.
Advertisement
Bagi orang yang menyukai minuman dengan tekstur smoothie dan kaya akan serat, maka blender bisa jadi pilihan utama. Namun jika preferensinya adalah jus segar untuk meningkatkan energi dan tetap mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh, maka juicer tentu lebih cocok.
Tak sedikit orang menyebut bahwa juicer akan membuat serat esensial yang penting untuk tubuh. Di sisi lain, juicer tetap menjaga nutrisi sayur dan buah sehingga mudah diserap tubuh.
Untuk mengetahui lebih detail, berikut perbedaan keduanya:
Sesuai namanya, fungsi blender adalah mencampurkan seluruh bahan yang dimasukkan ke dalamnya. Pisau tajam di blender sangat efisien mengubah sayuran dan buah menjadi cairan hanya dalam hitungan detik. Tak hanya itu, kandungan seratnya juga terjaga sehingga mencegah konstipasi.
Mengingat hasil akhir dari olahan blender masih mengandung banyak serat, perlu waktu lebih lama untuk menyerap seluruh nutrisinya. Proses pelepasan energi ini membuat orang yang mengonsumsi olahan dari blender merasa kenyang lebih lama.
Berbeda dengan cara kerja blender, juicer bisa mengambil ekstrak dari sayuran dan buah. Di saat yang sama, kandungan serat dan kulitnya pun dibuang. Hasilnya adalah cairan dengan tekstur tidak kental serta terkonsentrasi.
Hasil akhir dari juicer cenderung rendah serat namun tetap mengandung nutrisi penting yang diperlukan tubuh. Meski demikian, perlu lebih banyak jumlah sayuran dan buah untuk mendapatkan satu porsi cairan olahan dari juicer.
Ada dua jenis juicer, sentrifugal dan mastikasi. Pada juicer sentrifugal, ekstrak dari sayur dan buah diperoleh dengan menekan produk ke pisau metal dan saringan. Nantinya, cairan ekstrak akan tertampung di sebuah kontainer tanpa kulit atau elemen yang lebih kasar.
Sementara juicer mastikasi dikenal juga dengan nama cold press juicer. Ini adalah pilihan yang tepat bagi yang ingin membuat jus kaya nutrisi. Cara kerja juicer jenis ini adalah menghancurkan sayur dan buah dengan tetap mempertahankan nutrisi pentingnya. Itu sebabnya prosesnya lebih lama, alatnya pun lebih besar dan mahal.
Baca Juga
Setelah mengetahui perbedaan antara juicer dan blender, kini tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jika memilih mana yang paling sehat, tentu juicer dengan cara kerja mastikasi atau cold press juicer jauh lebih bernutrisi.
Dari segi manfaat, blender berguna karena:
Sementara manfaat dari juicer adalah:
Setelah mengetahui perbedaan juicer vs blender, kini tinggal disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jika ingin mencari produk yang tetap menjaga nutrisi utuh dari sayur dan buah-buahan, maka juicer adalah juaranya.
Baca Juga
Tak kalah penting, jangan menambahkan pemanis tambahan baik ketika mengolah sayur dan buah dengan juicer maupun blender. Percuma mengonsumsi jus apabila diberi tambahan gula. Ini juga justru bertentangan apabila seseorang ingin menurunkan berat badan.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Fruktosa adalah jenis gula sederhana yang terdapat pada gula pasir. Namun, mengonsumsinya berlebihan dipercaya bisa menyebabkan sejumlah risiko yang berbahaya.
Bubur bayi menjadi salah satu rekomendasi resep menu MPASI yang perlu Anda coba. Cara membuat bubur yang sehat bisa dilakukan dengan mudah di rumah, Anda juga bisa membeli bubur instan yang telah teruji
Sauerkraut adalah menu khas Jerman yang terbuat dari fermentasi kubis. Berkat pengolahannya, manfaat sauerkraut sebagai sumber probiotik menyehatkan. Untuk membuatnya, kubis diiris halus dan difermentasi berbagai jenis bakteri asam laktat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved