Journaling adalah kebiasaan menuliskan seluruh perasaan di buku harian sehingga bisa lebih mengenal diri sendiri dan memproses segala emosi yang dirasakan dengan cara yang tepat. Journaling membuat Anda bisa berdialog dengan diri sendiri dan memahami perasaan terdalam yang dirasakan.
1 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Journaling adalah menulis hal yang dirasakan untuk lebih mengenali emosi diri
Table of Content
Saat merasa stres atau cemas, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meredakannya. Salah satu cara yang mungkin belum familiar untuk banyak orang adalah journaling alias menulis jurnal harian mengenai hal-hal yang dirasakan dan dialami. Menuliskan perasaan diri bisa membantu kita lebi mengenali diri sendiri dan membuka langkah untuk mengetasi masalah-masalah yang ada.
Advertisement
Journaling adalah kebiasaan mengisi buku harian atau jurnal yang digunakan untuk menumpahkan berbagai pikiran dan emosi yang dirasakan. Journaling dapat membantu Anda dalam memproses emosi dengan cara yang positif. Anda juga dapat berdialog dengan diri sendiri saat menulis jurnal atau buku harian ini.
Selain itu, journaling adalah cara untuk mengekspresikan diri secara bebas tanpa mendapatkan penghakiman dari orang lain. Jika dilakukan secara teratur, kebiasaan menulis jurnal juga dapat menjadi cara untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mental bahkan fisik Anda.
Berikut ini manfaat lengkap dari journaling yang perlu diketahui:
Menulis jurnal telah terbukti efektif meredakan kecemasan. Dengan menulis hal yang dirasakan, maka Anda jadi lebih mudah menerima dan merespons emosi negatif. Hasilnya, rasa stres pun akan berkurang. Membuat jurnal dapat membantu Anda dalam perenungan dengan membiarkan untuk menuangkan pikiran cemas ke dalam kata-kata.
Bahkan, orang dengan berbagai kondisi medis dan kecemasan yang menulis online selama 15 menit sebanyak tiga hari seminggu, dipercaya dapat merasa lebih sejahtera. Gejala depresi yang mereka rasakan pun akan berkurang setelah satu bulan.
Journaling untuk meredakan kecemasan tampaknya lebih efektif bagi wanita daripada pria dan untuk memperoleh manfaatnya secara maksimal, sebaiknya lakukan journaling secara rutin setidaknya selama lebih dari 30 hari.
Journaling dapat membantu menanggulangi dan mengurangi dampak suatu peristiwa yang membuat stres. Pada akhirnya, ini berpotensi untuk menghindarkan Anda dari kelelahan dan kecemasan kronis.
Selain itu, membagikan pemikiran dan proses emosi yang dialami dalam bentuk tulisan juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh dukungan sosial. Ini juga dapat membantu penyembuhan emosional dan peningkatan ketahanan seseorang terhadap stres.
Mencurahkan perasaan dengan menulis dan mengisi jurnal rasa syukur juga dapat membantu mengurangi gejala depresi. Sama halnya dengan mengatasi kecemasan, sebaiknya kebiasaan menulis journal dijalankan dalam jangka panjang secara teratur, selama 30 hari atau lebih.
Manfaat journaling untuk mengurangi gejala depresi mungkin tidak sebesar untuk mengatasi kecemasan atau gangguan stres pasca-trauma. Meskipun demikian, manfaat journaling bagi penderita depresi bukan hal yang remeh.
Seringkali berkutat pada suatu masalah membuat Anda stres dan kesulitan melihat sesuatu secara objektif sehingga tidak menemukan jalan keluar yang dibutuhkan.
Dengan menuliskan masalah yang sedang dihadapi dan hal yang sedang dirasakan, Anda jadi menciptakan jarak yang dibutuhkan untuk melihat segala sesuatu lebih objektif. Sehingga Anda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai suatu masalah.
Menjabarkan yang Anda alami ke dalam kata-kata berupa tulisan yang runut dan terstruktur dapat membuat Anda memiliki cara pandang baru terhadap suatu peristiwa dan menemukan jalan keluar yang dibutuhkan.
Orang yang menuliskan perasaan mereka secara rinci dinilai mampu mengendalikan emosi secara lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang hanya menuliskan pengalaman yang dilaluinya secara netral.
Tambahan lainnya, dengan menuliskan perasaan secara abstrak ternyata lebih memberikan efek menenangkan daripada menulis dengan jelas dan runut. Hal ini karena saat menulis secara abstrak, Anda dinilai bisa menuangkan perasaan dengan lebih bebas, tanpa ada yang ditahan.
Perasaan atau emosi yang terus ditahan akan terus mengusik pikiran dan pada akhirnya memengaruhi tindak tanduk Anda, termasuk sulit menahan amarah. Agar hal ini tidak terjadi, maka journaling bisa menjadi cara yang efektif dan aman untuk memproses emosi.
Setiap hari kita terus berkembang dan adakalanya berbagai peristiwa dan masalah yang terjadi dalam hidup membuat kita lupa mengenai identitas, sifat, tujuan, dan kebutuhan asli.
Journaling dapat membantu kita kembali terhubung dengan diri sendiri. Saat menulis jurnal, Anda akan mendengarkan diri sendiri, sehingga bisa kembali mengenali diri dengan lebih baik.
Saat mencurahkan yang dirasakan di jurnal, Anda mungkin akan kembali teringat mengenai hal-hal yang Anda sukai, takuti, hingga impian yang sebelumnya mungkin terlupakan.
Berbagai studi telah menunjukkan bahwa dengan menuliskan hal yang dirasakan secara gamblang, seseorang bisa sembuh lebih cepat atau mengalami lebih sedikit gejala fisik dibandingkan orang yang menulis hal-hal bersifat netral tanpa melibatkan emosi pribadi.
Sebuah ulasan menemukan bahwa menuliskan perasaan dan pemikiran mendalam tidak hanya berkontribusi untuk memperbaiki kesehatan mental tapi juga fisik, seperti menurunkan tekanan darah.
Baca juga: Fenomena Agrafia, Ketika Menulis Satu Huruf Saja Terasa Sulit
Manfaat journaling dapat Anda rasakan saat melakukannya secara rutin setiap hari. Cari tahu cara memulai journaling di bawah ini:
Ada beberapa jenis jurnal yang dapat Anda pilih, yaitu:
Pilihlah jenis jurnal yang paling sesuai dan nyaman untuk digunakan. Anda juga dapat membuat tipe jurnal Anda sendiri, selama Anda merasa nyaman dalam menggunakannya.
Walaupun hanya satu kalimat, lakukan journaling secara rutin setiap hari. Rutin menulis dapat membantu Anda membentuk kebiasaan baru berupa menulis jurnal harian. Untuk membuatnya lebih mudah, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:
Journaling sebaiknya menjadi rahasia Anda sendiri yang tidak perlu dibagi dengan orang lain. Hal ini dapat memberi rasa aman sehingga tidak membatasi apa yang ingin Anda tulis.
Setelah selesai menulis, sebaiknya baca kembali entri jurnal untuk membantu memproses pikiran dan emosi Anda. Membaca kembali tulisan yang pernah Anda buat akan membantu melihat pola pikir diri sendiri. Selain itu, Anda pun bisa mendapatkan ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Baca juga: Manfaat Terapi Menulis Jurnal untuk Anda yang Pernah Mengalami Trauma
Journaling adalah cara yang tepat untuk lebih mengenal diri sendiri dengan mengungkapkan ketakutan, pikiran, dan perasaan yang terdalam. Selain itu, melakukan journaling secara rutin dapat membantu Anda merasakan keteraturan di dalam hidup.
Manfaatkan momen journaling sebagai relaksasi. Anda dapat memutar musik favorit dengan ditemani minuman kesukaan untuk membuat aktivitas journaling menjadi saat yang menyenangkan bagi Anda.
Jika Anda punya pertanyaan seputar kesehatan mental, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Menjaga level stres tetap terkendali salah satunya bisa dilakukan dengan menyeimbangkan kesibukan dan waktu bersantai. Jika tidak, seseorang bisa saja mengalami burnout hingga mulai tidak fokus. Ini adalah tanda-tanda sedang butuh liburan.
Cara menghilangkan kebiasaan buruk memang tak mudah dilakukan. Namun, Anda bisa mencoba melakukan beberapa langkah tepat untuk menghentikannya. Mulai dari menyadari itu sebagai kebiasaan buruk, mengalihkan perhatian pada hal lain, hingga mencari bantuan profesional.
Decision fatigue adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelelahan dalam mengambil keputusan. Cara mengatasinya bisa dengan mendahulukan keputusan yang lebih penting, beristirahat sejenak, meminta bantuan orang lain, hingga mengubah rutinitas.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved