Beberapa kasus napas bayi baru lahir yang lebih cepat, bukanlah menjadi masalah karena memang laju pernapasannya lebih cepat daripada orang dewasa. Namun, adakalanya napas bayi cepat membutuhkan penanganan dengan segera.
20 Nov 2020
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bayi baru lahir memang bernapas jauh lebih cepat dibandingkan anak-anak dan orang dewasa
Table of Content
Napas bayi yang cepat saat ia baru lahir adalah suatu hal yang normal terjadi. Bahkan, ada kalanya ia melakukan jeda napas. Selama pernapasannya kembali ke normal, orangtua tak perlu khawatir berlebihan.
Advertisement
Namun, saat bayi terus menerus bernapas dengan cepat, kemungkinan itu menjadi tanda ia sedang kesulitan mendapatkan cukup udara.
Kapan orangtua perlu waspada dan segera pergi ke dokter? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
Pada beberapa kasus, napas bayi cepat cenderung tidak perlu dikhawatirkan orangtua. Pasalnya, bayi baru lahir memang bernapas jauh lebih cepat dibandingkan bayi yang lebih tua, anak-anak, dan orang dewasa.
Secara rata-rata, bayi di bawah 6 bulan bisa bernapas 40 kali dalam satu menit. Frekuensi ini memang cenderung cepat apabila Anda memerhatikan dengan saksama.
Sedangkan saat tidur, laju pernapasan bayi baru lahir bisa melambat menjadi 20 kali pernapasan dalam satu menit.
Bayi yang sedang tidur, sebagian mengalami kondisi yang disebut dengan pernapasan periodik.
Pada kondisi ini, jeda pernapasannya adalah sekitar 5-10 detik, kemudian ia akan bernapas lagi dengan cepat. Pernapasan yang berjeda tersebut biasanya tidak lebih dari 10 detik.
Apabila pernapasan terhenti kurang dari 10 detik, selama pernapasan periodik cenderung tidak membutuhkan penanganan. Tak perlu khawatir berlebihan karena pernapasan periodik bisa hilang seiring perkembangan usia bayi.
Baca Juga
Seperti yang disampaikan di atas, bayi yang bernapas dengan cepat saat tidur cenderung tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, apabila sudah familiar dengan laju pernapasannya dan mendeteksi adanya perubahan, orangtua tentu harus waspada. Anda disarankan segera mencari bantuan dokter apabila napas bayi baru lahir menjadi sangat cepat.
Untuk bayi usia di bawah 6 minggu, segera membawanya ke dokter jika laju pernapasannya di atas 60 kali per menit.
Sementara untuk bayi di atas 6 minggu, laju pernapasan di atas 45 kali per menit juga perlu segera Anda bawa ke dokter.
Berikut adalah beberapa ciri atau tanda napas bayi cepat yang mengalami gangguan, sehingga perlu segera mendapatkan penanganan dokter, seperti:
Baca Juga
Bayi yang bernapas dengan cepat terjadi karena ada yang memengaruhi sistem pernapasannya. Salah satunya, tidak mendapatkan cukup oksigen. Dokter menyebutnya sebagai tachypnea.
Mengutip dari Medical News Today, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab napas bayi cepat karena adanya gangguan, seperti:
Transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah kondisi yang terjadi pada bayi baru lahir, terutama yang lahir sebelum 39 minggu.
Kondisi ini berkembang ketika kemampuan bayi untuk membersihkan cairan paru-paru setelah lahir terlambat. Maka dari itu, bayi sulit mendapatkan oksigen.
Tidak seperti gangguan pernapasan lainnya, TTN umumnya hilang dengan sendirinya dalam 3 hari, setelah gejala pertama kali muncul.
Terkadang, napas bayi menjadi lebih cepat karena ia sedang rewel, menangis, tidak enak badan, dna lain-lainnya. Misalnya, bayi rewel dan kesal setelah imunisasi, lapar, atau tidak segera menyusu.
Peningkatan pernapasan di atas 60 kali per menit karena menangis termasuk aman, jika setelah itu laju pernapasannya kembali normal. Namun, jika tidak melambat dan mengalami kesulitan bernapas, mungkin ada masalah lainnya.
Bayi yang kepanasan juga biasanya bisa bernapas lebih cepat. Kepanasan seperti overheating termasuk berbahaya karena bisa menyebabkan dehidrasi dan masalah lainnya.
Orangtua perlu tahu kalai bayi belum bisa mendinginkan dirinya sendiri. Jadi, jauhkan bayi baru lahir dari sinar matahari langsung dan juga suhu panas.
Baca Juga
Sebaiknya, orangtua perlu lebih teliti dengan pola pernapasan yang normal pada bayi. Ini akan membantu Anda jika suatu saat memperhatikan ada sesuatu yang berubah.
Di bawah ini adalah beberapa cara mudah untuk mengetahui napas bayi normal atau tidak saat tidur.
Periksalah pernapasannya lebih sering pada malam hari. Pastikan posisi tidur bayi telentang untuk menghindari sindrom kematian mendadak.
Apabila Anda ingin tahu lebih banyak mengenai kondisi napas bayi yang lebih cepat dari biasanya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab bayi susah BAB atau sembelit dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari jenis asupan makanan, dehidrasi, hingga kondisi medis tertentu yang harus diperhatikan.
Setiap orangtua ingin bayinya terlahir cerdas. Untuk mewujudkannya, Anda bisa mencoba makanan agar bayi cerdas sejak dalam kandungan, seperti ikan berlemak hingga sayuran berdaun hijau.
Growth spurt pada bayi adalah hal yang umum terjadi dalam perkembangannya. Sebaiknya, kenali tanda dan cara tepat mengatasi agar bayi tidak rewel dan tetap sehat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Veranita
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved